Lembar 2: Kejadian di kantin

325 46 0
                                    

"Bun Aku Berangkat ya, Assalamualaikum"
Pamit Bella pada Bundanya yang Masih sibuk memasak di dapur.

"Iya, Hati hati Waalaikum salam"

Ditengah Perjalanan Bella Menyalakan Hp nya dan memilih nama Naya kemudian mengklik Tombol Call.

"Halo Nay,"

"Iya Kenapa Bel"

"Lo udah siapkan Nay?"

"Udah, mau ngapain si pagi pagi gini berangkat nya"

"Ntar juga lo tau,"

"Hm"

"Bntar lagi gue nyampek"

Tutt.

Panggilan di putuskan sepihak oleh Bella.
Bella menatap Notes yang sudah ia buat tadi malam.

•••

Saat ini sekolah masih sangat sepi karena masih pagi, dan ini lah kesempatan bagi Bella untuk meletakan Notes di Meja Arsen tanpa ada yang mengetahui.

"Ngapain si lo ngendap ngendap kayak gitu" Tukas Naya,

"Takut ada yang liat nay"

"Ya ampun Laure Nashya Isabella lo stres apa gimana si, jelas jelas di sini tu gak ada orang selain kita"

"Hehehe lupa gue"

"Nay lo tunggu di sini dulu ya gua mau masuk" Ucap Bella Meninggalkan Naya di Lorong kelas.
Naya hanya menyaksikan kelakuan yang di perbuatan oleh Bella dari jauh,

Bella meletakan sebuah Notes di atas meja Arsen, berharap Arsen akan membacanya.
Setelah yang di lakukan nya selesai Bella pun keluar menghampiri Naya yang sedang menunggu dirinya.

"Udah?"
Tanya Naya.

"Udah,"

"Lo beneran Bel, Naksir Si siapa itu namanya Ucup apa siapa itulah ga tau gua, beneran?"

"Namanya Arsen Bukan Ucup" Tukas Bella

"Ya maap gue kan gak tau, Gimana kalo dia gak bisa bales Perasaan lo Bel?"

"Ya mangkanya itu gue harus usaha"

"Lo yakin?"

"Yakin bangettt"
Naya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Bella.

Matahari mulai terbit lebih tinggi, Dan Sekolah yang di tempati Bella sudah mulai ramai di isi oleh siswa/i

Arsen duduk di bangku nya, tak sengaja ia melihat selembar kertas terletak di atas mejanya, Karena penasaran Arsen pun mengambil kertas itu dan membacanya,

/IsiNotes:

/Nanti kita ketemu di kantin kita duduk bareng ya!

_Isbll

"Woyy, Ngelamun aja lo" Ketus Dio yang baru saja datang.

"Paan tuh, surat cinta yee"
Arsen menyerah kan selembar Notes yang ada di genggaman nya ke Dio.
Arsen malas untuk berpanjang lebar.

"Jangan jangan ini depkolektor Sen?"

"Gak usah gila lo ini masih pagi"
Tukas Arsen.

"Apa ini dari cewek modus kemarin,,
Ah bodo lah, mau dari dia mau bukan juga gak penting."
Gumam Arsen Dalam hati.

Lembar Terakhir ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang