Lembar 28: Kenapa Bestie??

79 17 1
                                    

Senja...

Itulah yang sedang di tatap Bella sekarang, hati nya masih dalam keadaan tidak baik baik saja.

"Sendirian aja" Tukas Aza yang datang menghampiri Bella dengan membawa beberapa Snack.

"Kak,,"

"Kamu kenapa? Ada masalah ya" Tebak Aza yang mengerti situasi.

"Sedikit"

"Pasti gara gara cowok"

"Kok tau?"

"Tau dongg, nih di makanin Snack nya aku udah bawa banyak loh"

"Iya Kak,"

"Pertanyaan aku belum tuntas loh,"

"Aku mau nanya dulu deh sama Kak Aza"

"Nanya apa?"

"Kalo nih, semisal kak Aza liat Bang Ando lagi berduaan sama cewek reaksi kak Aza gimana?"

"Ya dengerin dulu penjelasan dari dia, siapa tau yang kita liat itu bukan yang sebenernya terjadi"

Bella menganggukkan kepalanya pertanda mengerti.

"Kamu lagi di posisi itu?"

"Bisa dibilang iya si kak"

"Menurut aku si kamu coba dengerin penjelasan dia tentang apa yang beneran terjadi, kita gak boleh egois, kamu harus ngertiin dia, gitu juga sebaliknya" Nasehat Aza dengan bijak.

"Kadang kalo lagi di posisi itu memang rasanya sakit banget Bell, tapi lebih sakit lagi kalo kamu ngehindar. Kalo kamu coba buat dengerin penjelasan dia itu bisa ngurangin rasa sakit yang kamu rasain" Jelas Aza.

"Gitu ya kak"

"Iya"

"ZA..!??" Panggil Nando yang mencari keberadaan kekasihnya itu.

"Aku kesana dulu ya," Pamit Aza pada Bella.

"Iya kak"

"Apa artinya gue udah salah ambil keputusan?" Tanya Bella pada dirinya sendiri.

Bella menatap ponselnya yang sedari tadi ia tidak aktif kan.

Ia sengaja mematikan ponselnya agar Arsen tidak menghubunginya dengan alasan Bella sedang tak ingin di ganggu.

"Hufttt, biar gini dulu biar hati gue Pulih sendiri" Lirih Bella seraya menghembuskan nafasnya pelan.

•••

"Gak! Gak bisa gini! Gue harus jelasin semuanya ke Bella" Putus Arsen kemudian beranjak dan mengambil jaket nya yang ada di atas meja setelah itu ia turun ke lantai bawah untuk menuju garasi.

"Kemana sen!! Ini udah mau Maghrib" Tegur Anna mama Arsen.

"Keluar bentar ma" Sahut Arsen kemudian menaiki motornya dan langsung berkendara ke luar.

Setelah perjalanan panjang dari rumahnya ke rumah Bella, hingga kini Arsen memasuki kompleks perumahan yang ditempati oleh Bella.

Fikirannya sedang kacau, ia bingung bagaimana jika Bella tidak mau memaafkannya seperti dulu, dan menjauhinya kembali.

Sungguh hal itu tidak ingin Arsen rasakan saat ini.

Arsen menghentikan motornya tepat di depan rumah Bella setelah itu ia turun dan langsung membuka gerbang kemudian masuk ke halaman.

Arsen berjalan mendekat ke arah pintu dengan perasaan berkecamuk,

Toktoktokk

Dengan pelan Arsen mengetuk pintu itu.

Lembar Terakhir ( END )Where stories live. Discover now