Lembar 15: Asing

174 52 7
                                    


••••
Tettttttttttttt.

Bel masuk berbunyi, kini Arsen dengan dua temannya memutuskan untuk masuk ke kelas.

Selang beberapa menit Tiga sejoli itu kini tiba di kelasnya,

Arsen langsung duduk di kursinya di iringi Dio dan Agra yang juga duduk di kursinya masing masing.

"Parah lo sen" Tukas Dio yang hanya di beri tatapan sinis dari Arsen.

"Banci" Sinis Dio meremehkan.

"DIEM LO!" Ketus Arsen.

"Bisa berenti gak Kalian!" Tajam Agra yang kesal karena sedari tadi Dio selalu memancing emosi Arsen.

Drrttt..drrttt
Agra mengecek ponsel nya yang bergetar.

"Siapa?" Tanya Arsen.

"Siska" Jawab Agra dan langsung menerima panggilan itu.

Call on.

"Halo? Kenapa Ka?" Tanya Agra namun tak ada sahutan dari Siska, yang terdengar hanya suara isakan tangis.

"Ka?"Panggil Agra yang mulai khawatir.

"Tttoo,,ologin aku, adddaa oranggg-"

"Orang apa?" Tanya Agra yang semakin Khawatir.

"Agra buruannnn"

"Kamu di mana sekarang"

"Jl......di dekat pohon beringin"

Arsen yang penasaran pun mengambil Alih ponsel Agra kemudian menekan tombol Speaker.

Agra langsung melongos pergi untuk menghampiri Siska.

"Lo Diapain" Tanya Arsen lewat Telfon yang masih tersambung itu.

"Sssen tt,,ttolongin gua pliss gua takuut"

"Ada dua preman ngejar-ngejar gua, tadi mereka turun dari mobil sama satu cewek, trus cewek itu kayak merintahin dua preman itu buat nangkep gua" Terang Siska yang mencoba untuk tetap tenang.

"Lo dimana,"

"Gua di-"

Call off.

Tiba tiba sambungan terputus.
Arsen meremas ponsel itu plustasi.

"Siska gak punya musuh di sini, Trus siapa yang berani nyelakain dia"
Heran Arsen.

Tiba fikiran nya tertuju pada kejadian beberapa hari lalu, dimana Bella menghampiri nya yang sedang bersama Siska di sebuah Cafe.

"Bella" Gumam Arsen kemudian bangun dari tempat tidurnya kemudian menuju kelas Bella.

Dio yang penasaran pun mengikuti Arsen dari belakang secara diam diam, namun saat berada di Tengah jalan ia di panggil salah satu guru, mau tak mau ia harus menghadap guru itu.

•••

"Masih banyak cowok lain Bel gak cuma dia cowok di muka bumi ini" Ucap Naya pada Bella yang masih setia pada Air mata nya.

Brakkkk

Suara pintu di banting kasar, membuat seisi kelas terpelonjat kaget.

Bella menatap seseorang yang berada di ambang pintu.

"JALANG LO BELLA" Teriak Arsen yang mulai berjalan mendekat ke meja Bella.

Sekujur tubuh Bella tiba tiba gemetar, Ia saat ini sangat takut melihat Arsen yang sangat marah.

Lembar Terakhir ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang