Lembar 35: Demam,

68 13 1
                                    

...

05.42

Tokk tok tokkkk

Suara ketukan pintu dari luar menghentikan aktivitas memasak Audrey.

"Tumben ada yang ngetok pagi-pagi gini" Gumam Audrey kemudian mematikan kompor setelah itu berjalan ke depan untuk membuka pintu.

Saat sudah di depan pintu Ibu dari dua anak itu masih ragu untuk membuka namun ia penasaran, dan akhirnya

Clekk

Pintu terbuka dan tertampilah dua laki-laki seusia Bella di depan.

"Cari siapa?" Tanya Audrey.

"Cari Bella Tante, Bella nya ada?" Tanya salah satu diantara mereka yang tak lain dan tak bukan adalah Dio.

Ya! Dua pria itu adalah Dio dan Agra.

"Ada tapi masih tidur, kalian masuk dulu nanti Tante panggilin Bella"

"Iya Tante"

Dio dan Agra pun masuk mengikuti arahan Audrey.

"Sebentar ya"

"Iya Tante"

Audrey pun naik ke atas untuk menuju kamar Bella.

Saat sudah di depan pintu kamar Bella Audrey mengetuk pintu kamar itu pelan.

"Bell.."

"Bella..."

Karena tak ada sahutan dari dalam Audrey putuskan untuk langsung membuka pintu kamar Bella menggunakan kunci cadangan yang ada di bawah pot.

"Bel..."

"Bella bangun itu ada yang nyariin"

"Siapa siii pagi-pagi gini" Racau Bella yang tidurnya terusik.

"Sana turun!" Setelah mengatakan itu Audrey turun dan kembali ke dapur.

Dengan malas Bella duduk untuk mengumpulkan nyawanya.

Kemudian setelah kesadaran nya sudah sepenuhnya pulih, Bella menatap pintu kamar nya yang sudah terbuka.

Bella merongoh ponselnya yang ada di atas meja kemudian turun.

Saat di tangga Bella terkejut melihat yang datang adalah Dio dan Agra.

"Tumben?" Tanya Bella yang menghampiri mereka.

"Bell.. Arsen!! Gawat Bell!" Heboh Dio.

"Gawat kenapa?"

"Kan tadi dia tidur, terus tiba-tiba dia ngigauu kami kira dia kesurupan trus kami bacain ayat kursi tapi dia malah panggil-panggil Mama gitu" Jabar Dio dramatis.

"Trus pas gue cek suhu badan nya panas banget Bell, tapi dia menggigil kaya kedinginan gitu" Ucap Agra ikut menjelaskan.

"Terus sekarang Arsen di mana?"

"Apart, tadi sempet kami bangunin terus mau di ajak ke dokter dia gak mau, yaudah kami kesini" Cerocos Dio yang raut wajahnya terlihat kepanikan.

"Yaudah gue ganti baju dulu" Tutur Bella kemudian berdiri dan hendak berjalan namun lengannya di cekal oleh Dio.

"Keburu mati anak orang, udah gini aja" Ceplos Dio.

"Bentar doang"

"Lo mau Arsen mati mengenaskan Bel?" Tanya Agra sok serius.

"Yyyaudahhhh iya, gue izin dulu" Pasrah Bella kemudian berlari ke dapur.

"Bun, aku ke apartemen Arsen dulu ya, Arsen panas dingin trus ngigau" Tutur Bea pada Bundanya.

Lembar Terakhir ( END )Onde histórias criam vida. Descubra agora