35. Ya, Kita Hanya Sahabat

343 22 4
                                    

"Apalah artinya status pasangan jika kita masih merasa kita ini hanya sekedar sahabat saja?"

🎸🎸🎸

Rigel mengajak Zebira pulang bersama karena bundanya ingin bertemu dengan gadis itu. Zebira tentu tak keberatan, dia pun rindu pada bunda Haniya, bundanya Rigel. Wanita yang berprofesi sebagai model itu merupakan salah satu orang yang Zebira sayangi di dunia ini.

"Apa kabar, Sayang? Udah lama enggak ketemu kamu. Bunda kangen banget sama kamu," ucap Haniya sembari memeluk Zebira ketika gadis itu tiba di apartemennya.

Zebira membalas pelukannya. "Zebi juga kangen sama Bunda. Aku sehat, Bun. Bunda gimana?"

"Sehat juga, Sayang," jawab Haniya kemudian melepas pelukannya. "Makin cantik aja ya anak Bunda."

"Bunda juga makin cantik," puji Zebira balik.

"Ekhem." Merasa tak diperhatikan, Rigel berdehem cukup keras membuat perempuan berbeda generasi itu menoleh kompak ke arahnya. "Bukan cuman Ralyn yang datang, Bun. Adek juga pulang, Bun."

Haniya tertawa kecil sembari mengacak pelan rambut putra bungsunya itu. "Manja banget sih kamu, Dek."

"Enggak papa dong, Bun. Aku kan anaknya Bunda," jawab Rigel sebelum akhirnya memeluk bundanya dan Zebira. "Kangen tahu bisa kayak gini bareng-bareng."

"Tapi engap, Sanjay. Lepasin. Bunda," rengek Zebira karena merasa badannya pengap.

Mau tak mau Rigel melepaskan pelukannya. Dia tak mungkin menyakiti Zebira. "Hehe maaf ya, Ra."

"Kebiasaan deh," kesal Zebira.

Haniya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku keduanya. Tak pernah berubah. Hobi sekali berdebat karena hal-hal kecil.

"Daripada berantem mendingan kita makan dulu. Bunda masakin masakan kesukaan Zebira. Mau?" tawar Haniya pada keduanya.

Keduanya kompak mengangguk. Jika sudah menyangkut makanan mereka akan mendadak akur apalagi ini masakan bunda Haniya. Pasti sangat lezat.

"Yaudah sekarang Adek ganti baju dulu kalau Zebira ikut sama Bunda, ya?"

"Siap, Bun," jawab keduanya kompak.

Rigel memang begitu dekat dengan bundanya. Di usianya yang jalan enam belas tahun dia tak malu karena kedekatannya dengan sang bunda. Belum lagi saat dirinya dipanggil adek, baginya itu panggilan yang paling cocok untuknya karena dia anak bungsu yang punya satu kakak, namanya kak Angkasa.

***

"Gue minta maaf."

Devon, Naka, dan Zemi mengernyit heran karena tiba-tiba Agasa mengucapkan kalimat maaf itu. Setelah tiba-tiba mengajak mereka berkumpul, kini Agasa meminta maaf tanpa sebab. Tentu ketiga sahabatnya bingung.

"Lo kenapa sih, Gas? Kagak ada salah juga," ujar Devon pada akhirnya.

"Gue minta maaf sama Naka," jawab Agasa.

"Gue? Emang lo punya salah apa, Gas?" tanya Naka bingung.

Agasa menghela napasnya. "Gue salah karena udah jodohin Kenan sama Reina."

"What?!" jerit Zemi dan Devon kompak.

Agasa mengangguk. "Gue emang bego. Gue salah. Diana sampai mau pergi dari gue karena ini. Gue cuman takut apa yang pernah menimpa gue sama Diana bakalan menimpa Kenan juga. Gue takut."

Monachopsis [ Completed ]Where stories live. Discover now