32. Kejutan Dari Rigel

340 19 0
                                    

"Selain semesta, kamu pun hebat dalam hal memberi kejutan."

🎸🎸🎸

Setelah melewati libur semester, akhirnya Zebira harus kembali sekolah. Kali ini Zebira harus menghadapi semester akhir di masa kelas sepuluh. Tinggal enam bulan lagi Zebira akan naik kelas.

Dengan diantar Atta yang juga akan pergi ke kampus, Zebira merasa Senin ini sangat indah. Tadi sarapan dirinya ditemani Bianca dan Zemi. Sekarang diantar Atta. Zebira merasa hidupnya lebih berwarna.  

"Belajar yang rajin. Kalau bisa susul Kenan biar bisa jadi ranking satu," ucap Atta. Mobilnya sudah sampai di depan SMA Putih Abu, sekolah Zebira.

"Mustahil banget kejar ranking dia, Bang. Selisih nilai kita lumayan jauh. Enggak ada niatan juga sih. Takut gila," balas Zebira diakhiri kekehan kecilnya sebelum akhirnya gadis itu pamit untuk ke sekolah.

Saat turun dari mobil, Zebira tersenyum melihat banyaknya lalu lalang murid-murid SMA Putih Abu. Akhirnya setelah dua Minggu lamanya kini Zebira bisa menampakkan kaki di sekolahnya lagi.

"Hari pertama di semester dua. Semangat, Zebi!" ujar Zebira menyemangati dirinya sendiri sebelum akhirnya melangkah masuk ke area sekolah.

"Zebira!"

Seseorang memanggil Zebira membuat langkah gadis itu terhenti. Tak lama kemudian Neira datang menghampirinya. Partner bandnya itu sedikit merubah penampilannya. Neira memotong rambutnya menjadi sepundak belum lagi sedikit sentuhan poni membuat gadis itu terlihat lebih manis.

"Gimana penampilan gue? Bagus enggak?" tanya Neira. Sudah Zebira tebak pasti Neira akan menanyakan hal itu alih-alih bertanya soal kabarnya.

Zebira mengangguk. "Bagus. Lo tambah manis."

Neira langsung bersemu malu. "Lo bisa aja deh, Ra. Btw, makasih ya."

"Haha iya sama-sama. Udah ah ayo ke kelas. Bentar lagi upacara."

"Oke."

Keduanya lantas melangkah bersama. Sesekali bercerita di setiap langkahnya. Mereka saling bertukar cerita soal liburan masing-masing yang cukup menyenangkan. Sampai akhirnya keduanya harus berpisah di koridor yang memisahkan kelas sepuluh IPA dan sepuluh IPS. 

"Dadah, Zebira! See you!" ujar Neira sebelum akhirnya gadis itu berbelok lebih dulu ke arah kiri, menuju kelasnya.

***

"Emang benar. Gue juga denger bakalan ada murid baru."

"Di kelas kita?"

"Iya. Terus katanya cowok."

"Ganteng lagi."

"Lo udah lihat?"

"Belum sih, tapi banyak yang ngomong gitu."

Zebira mengernyit dahi saat mendengar teman-teman kelasnya bergosip. Enggan bertanya pada mereka, Zebira memilih mempercepat langkahnya menuju kursinya. Dia harus bertanya pada Cassy, dan Reina.

"Ada mur—"

"Iya ada, Ra. Cowok. Di kelas kita." Belum selesai pertanyaan Zebira diucapkan, Cassy sudah lebih dulu menjawab.

Dengan wajah cemberutnya, Zebira mendudukkan diri di kursi. "Gue belum beres nanya juga."

"Tapi pertanyaan lo soal itu, 'kan?"

Monachopsis [ Completed ]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें