34. Ada Apa Dengan Aku?

347 19 0
                                    

"Tanpa kalian sadari, apa yang selama ini kalian tanyakan hanya hati kalianlah yang bisa menjawabnya."

🎸🎸🎸

"Oke, gue minta maaf soal tadi. Zebira orangnya emang agak keras kepala, apa-apa yang dia mau harus dipenuhi saat itu juga. Jadi, bisa kita lanjut ngobrol soal tugas PPKn?"

Rigel merasa tak enak pada Kenan karena kejadian istirahat pertama. Kali ini, di istirahat kedua Rigel akan memastikan jika Zebira tidak akan mengganggu waktunya dengan Kenan. Lihat saja jika gadis itu datang maka Rigel akan mengusirnya.

Kenan mengangguk. "Santai aja."

"So?" tanya Rigel.

"Tugasnya itu tugas wawancara ke lingkungan sekitar. Gue belum kepikiran mau dimana. Gue sama yang lain masih mikirin itu. Buat pertanyaan pun belum ada. Jadi, kalau misalnya lo ada saran tempat lo bisa menyarankan itu," jawab Kenan.

Rigel mengangguk-anggukan kepalanya. "Gue enggak tahu sih tempat di sini. Lo tahu gue baru pindah ke sini, tapi lo tenang aja gue bisa nanya-nanya Zebira soal ini."

Zebira lagi? Sebenarnya sekedat apa mereka? Begitulah pertanyaan yang hinggap di kepalanya Kenan.

"Gue sama dia tuh sahabat dari kecil. Dulu waktu umur tiga tahun kita sering main eh tahu-tahunya kita awet sampai SMP. Kayaknya bisa sih sampai SMA, tapi dia pindah ke Jakarta," tambah Rigel menjelaskan tentang dirinya dan Zebira.

"Kenapa lo mesti menjelaskan itu ke gue?" tanya Kenan.

"Karena wajah lo enggak bisa bohong kalau lo mau tahu soal itu," jawab Rigel membuat Kenan salah tingkah namun Kenan masih bisa mengontrol ekspresi wajahnya.

Rigel tertawa kecil. "Santai aja, Nan. Semua orang pasti akan bertanya-tanya soal itu," katanya.

"Ya, lo bener. Kalian keliatannya deket," balas Kenan membenarkan.

"Gimana enggak deket, kita bahkan per—"

"RIGEL!!!" Belum usai ucapan Rigel, Zebira memotongnya begitu saja. Belum lagi suaranya yang cukup mengganggu membuat Rigel berdecak kesal.

"Apa sih, Ra?" tanya Rigel sembari menoleh ke arah Zebira.

"Maaf gue kira lo sendiri. Cassy enggak ngomong kalau lo lagi sama Kenan," ucap Zebira saat melihat Kenan bersama Rigel. Tadinya ia ingin bicara berdua dengan Rigel.

"Santai aja, Ra. Ada apa?" ujar Rigel.

"Nanti aja deh. Ini rahasia. Kalian lanjut ngobrol aja."

Setelah itu, Zebira kembali berlalu entah kemana. Meninggalkan tanya tak hanya di benak Rigel namun juga di benak Kenan juga. Rahasia? Maksudnya hanya untuk Rigel dan Zebira saja? Mengapa ia tak perlu tahu soal yang ingin Zebira bicarakan dengan Rigel?

***

Waktu istirahat lumayan masih lama, Zebira yang merasa bosan pun akhirnya memilih untuk bergabung dengan Neira dan Reval di ruang musik. Itung-itung nostalgia latihan kala itu. Zebira jadi rindu bermain gitar.

"Tuh datang nih anak. Duduk, Ra!" ujar Neira sembari menepuk tempat di sampingnya.

"Ada apa sih? Kayaknya kalian menanti banget kedatangan gue," kata Zebira sembari mendudukkan diri di samping Neira.

"Meski gue enggak mau ngomong itu, tapi kali ini kedatangan lo emang dinanti," ucap Neira dengan berat hati.

"Haha gengsi lo? Santai aja kali sama gue ini," balas Zebira.

Monachopsis [ Completed ]Where stories live. Discover now