EMPAT PULUH SEMBILAN

8.6K 995 9
                                    


Jangan lupa Vomen yaa teman teman ku yang baik hati 🤗

Matahari pagi hampir menampakan dirinya, sementara itu mata Nadine tampak masih tak bisa terpejam. Ia masih memikirkan cahaya terang yang ia lihat semalam, Nadine yakin ada pintu menuju Arth di sana, namun ia takut hal itu hanya akan menyakiti keyakinannya.

Ia juga belum mengerti mengapa Tuhan mengembalikannya sebelum ia mengetahui apa tujuan Nadine datang ke Arth?? Apa benar-benar hanya karena ia tidak sengaja jatuh kedalam air? Atau ada hal lain?

Tak bisa terus berpikir Nadine pun memilih untuk bangun dan memastikan cahaya yang ia lihat semalam. Namun sebelum itu ia akan melihat kedua orang tuanya dahulu untuk memastikan apa mereka sudah bangun.
Namun seperti takdir memang berpihak pada keinginannya, kedua orang tua Nadine terlihat masih tertidur lelap. Mengingat ini masih pukul 06.00 pagi. Di desa ini jarang sekali yang biasa bangun di jam seperti itu.

Dengan hati hati, Nadine pun membuka pintu dapur yang hany terkait oleh besi tua, ia sengaja memilih jalan itu karena kamar sang ibu berdekatan sekali dengan pintu utama.
Setelah berhasil keluar, Nadine kini segera berlari menuju tebing yang hanya berjarak 1 km dari rumah sang ibu. Meski tubuh dan nafas nya hampir habis, Nadine seperti tidak peduli, gadis itu terus berlari hingga akhirnya ia sampai di depan halaman patung Aramun.
Senyuman merekah kini terukir di wajah cantik Nadine ia juga segera berjalan menuju tepian tebing dan benar saja ada sebuah lubang yang cukup besar. Tanpa berpikir panjang Nadine pun memasuki lubang  batu tersebut hingga kini ia melihat sebuah cahaya terang menyerang mata dan membuat Nadine kehilangan keseimbangan.

" awwww!!!! " ringis Nadine saat ia merasakan bokongnya mendarat dengan kencang tanpa instruksi.

Dengan cepat Nadine membuka matanya yang terasa pedih karena terpapar cahaya aneh.

" cahaya apa itu? Mengapa sinarnya begitu menyakiti mata " rutuk Nadine sembari mengucek matanya pelan.

" hei nona bisakah kau jangan duduk di tengah jalan? " maki seseorang yang merasa perjalanannya terganggu.

" haa--? Di-- dimana ini? Apa aku berhasil kembali ke Arth? " batin Nadine tak percaya jika dirinya dapat kembali ke negri dongeng yang selama ini ia rindukan.

" hei apa kau tuli??? " imbuh pria tua itu seraya turun dari kereta nya.

" maafkan aku- aku tidak sengaja " balas Nadine terbata. Ia benar-benar tidak percaya jika dirinya bisa kembali menginjakan kaki di negri ini lagi.
Seperti nya Tuhan memang berpihak padanya. Entah apa pun tugas ia di negri ini, yang jelas Nadine sangat bahagia karena bisa kembali.

" ck dasar wanita aneh, mengapa dia memakai pakaian terbuka seperti itu di siang hari " umpat pria itu seraya melanjutkan perjalanannya.

" tuan maaf apa aku boleh bertanya--"

" katakan--? " balas pria itu seraya menghentikan kereta nya.

" apa nama kota ini? "

" apa kau orang asing? " balas pria itu balik bertanya.

" um, ya aku baru saja tersesat "  balas Nadine seadanya.

" ini adalah kota Aru "

" a-aru-- berarti di depan sana adalah kota--"

" memang kau berasal dari mana? Kenapa tingkah mu seperti  orang linglung? " tanya pria tua itu.

" seperti nya pria ini adalah pria baik, dia terlihat sangat lelah --" batin Nadine saat menyadari bahwa kereta yang di bawa oleh pria tua itu adalah setumpuk padi dan gandum.

" paman-- apa aku bisa ikut denganmu? " pinta Nadine memohon agar dirinya bisa ikut ke asha.

" mengapa aku harus membawamu bersamaku? " jawab sang pria tua dengan wajah sedikit curiga.

" sebenarnya aku terpisah dengan keluarga ku saat kami berkunjung ke kota Ama, dan aku berasal dari Asha " alasan Nadine.

" kau orang Asha? Tapi mengapa aku tidak pernah melohat ada orang berpakaian seperti dirimu"  pria itu menatap aneh kearah Nadine yang hanya mengenakan set dye piyama bercelana pendek.

" sungguh paman, um pakaian ku tertinggal di kereta tadi pagi bersama dengan keluarga ku"

" hmm, baiklah, aku akan membawamu ke Asha, tapi hanya bisa sampai gerbang kota saja, karena rumahku berasa di bawah kota "

" terimakasih paman " balas Nadine bersyukur.

" pakailah ini untuk menutupi kakimu " ucap pria tua itu seraya memberikan Nadine sebuah jubah usang.

" terimakasih -- " ucap Nadine lagi.

Di perjalanan Nadine hanya bisa terdiam sampai pada akhirnya Nadine melihat banyak ikatan bunga di luar gerbang kota asha.

" paman ada apa di kota? Mengapa ada banyak bunga?? "

" ah, itu-- besok Ratu Arth berulang tahun dan raja ingin seluruh rakyat kota Asha merayakan nya "

" ratu?? Maksud mu ratu tamara? "

" syutt!! Mengapa kau menyebut nama tabu itu "

" maaf paman aku terlalu lama tinggal di kota Ama, jadi tidak begitu tahu tentang kerajaan lagi " jawab Nadine dengan perasaan yang sangat terkejut

" hum, sudah hampir tujuh tahun nama ratu terdahulu di larang di sebut di seluruh Arth "

" kenapa begitu --? "

" entah lah, rumor mengatakan bahwa ratu berubah menjadi juxu dan hilang karena hirwal murka padanya "

" ma- maksud paman tujuh tahun yang lalu ratu menghilang?? " tanya Nadine kali ini ia benar benar tidak menyangka kepergian nya selama 10 hari membuat ia tiada selama tujuh tahun di sini.

" meski awalnya raja terus meminta rakyat percaya pada Ratu, namun ratu tidak kunjung muncul dan membuat para pengikut dan rakyat nya kecewa. "
Terang pria itu dengan tatapan sedih.

" tapi mengapa paman terlihat sedih? "

" tidak, aku hanya teringat akan sosok ratu terdahulu, meski aku belum pernah melihat nya tapi kebaikannya sudah kurasakan "

" memang apa yang ratu lakukan untuk paman "

" dia membuat banyak sekali rumah makan dan pabrik kue hingga karenanya aku yang hanya petani ini bisa menjual sebagian hasil panen ku untuk membeli barang lain "

" aah kini aku ingat bahwa dulu aku dan kak Edghar sengaja membuat resto di beberapa titik kota untuk memancing turis agar betah berniaga di kota ini, tidak ku sangka akan berdampak sampai seperti ini" senyum Nadine dalam hati.

" tapi bagaimana raja bisa menikah lagi?? " imbuhnya sedih.

" paman, kenapa raja menikah lagi? Um maksud ku kenapa posisi ratu bisa di ganti kan? "

" ahh, seperti nya raja menikahi putri dari menteri Perang -- dia juga adalah murid lembah Wuji sikap nya sangat baik bahkan hatinya juga sangat lembut banyak rakyat yang menyukai ratu baru  dan perlahan-lahan mulai melupakan duka mereka "

" apa??? Apa althar menikahi Hasa? Tapi kenapa?? " batin Nadine bertanya tanya.

" oh ya, apa nama marga keluarga mu ? "

" nama marga? Maksudmu nama kake moyangku? "

" ya "

" Aku bermarga Zhyoran dan klan ku adalah Zion "

°°°°°°°°°°°°°′°°°′°′°°′′°

Queen Evil  Eternal Love END Where stories live. Discover now