Hal . Tiga Belas

17K 1.8K 22
                                    

-Horse from legend-

Jangan lupa Vote Komen dan Save

Xie xie

Malam pun tiba, kini ruangan bernuansa ke emasan itu terasa dingin dan mencekam. Bagaimana tidak? Sudah sejak setengah jam yang lalu kedua raja dan ratu Arth masih terdiam seraya melempar pandangan tajam.

Nadine yang sudah kesal pada Althar pun akhirnya memutuskan untuk membuka suara  " jadi hal apa yang ingin raja sampaikan pada hamba " ucap Nadine formal.

Ia sengaja mengatakan semua itu untuk menegaskan bahwa saat ini mereka tidak lagi terikat dalam hubungan selain status pernikahan.

" Apa kau tidak lelah berpura pura tidak tahu " balas Althar dingin

" Pura pura?" Ulang nadine tidak mengerti maksud suaminya itu.

" Tamara kenapa kau terus berbohong pada ku? " Bentak Althar memenuhi seisi ruangan.

" Bohong?? Tunggu - apa yang sebenarnya ingin kau katakan ??" Protes Nadine semakin kesal.

" Kau sebenarnya tidak mengalami hilang ingatan bukan??"

" Jadi kau berdiam sejak tadi bak orang bisu hanya untuk bertanya tentang ingatan ku?? Ada apa yang mulia?? Kenapa ingatan ku begitu penting??" Sahut Nadine tak kalah tinggi.

" Ratu jaga sikap mu!"

" Sikap ku? Kenapa dengan sikap ku?? Yang mulia kau benar benar keterlaluan! Alih alih menanyakan keadaan ku setelah aku bangun dari koma kau malah menanyakan ingatan ku!? Kau lebih peduli pada ingatan ku dari pada kondisi ku padahal aku adalah istri sah mu! Wanita yang selama ini selalu berdiri bersama mu " ucap Nadine mulai murka dengan tingkah Althar.

Sungguh demi apa pun nadine tidak terbiasa di tindas oleh pria meski itu adalah anggota keluarga atau pun pasangan. Bagi nadine derajat wanita dan pria sama dan nadine sangat membenci pria yang begitu egois.

Mendengar perkataan tamara sontak saja Althar terdiam, ia tidak tahu jika tamara akan memikirkan hal itu, karena selama ini tamara lah yang memintanya untuk berhenti mengusik nya.

" Etika dalam hubungan suami istri atau pun pasangan harus nya bukan seperti ini yang mulia!? Apa salah ku hingga kau memperlakukan ku dengan kejam seperti ini? Kenapa kau lebih mementingkan sebuah ingatan dari pada nyawa " ucap Nadine di iringi tetesan airmata nya.

" Aku-- aku hanya "

"Katakan kebenaran nya pada ku yang mulia! Katakan siapa pembohong di antara kita sebenarnya!!" Bentak Nadine berapi api.

" Apa maksud mu saat mengatakan. Bahwa malam itu kau tidak menemuiku dan aku lah yang terlalu frustasi hingga menjatuhkan diri ku kedalam air!??"

" Kau ingat semua itu?"

" Tidak! Aku tidak ingat apa pun! Tapi aku tahu bahwa malam itu kita bertemu dan kau lah yang membuat ku jatuh kedalam air ! Bukan begitu yang mulia!!" Nada bicara nadine mulai terdengar parau, ia tidak tahu mengapa dirinya merasa sangat emosional saat membicarakan hal ini.
Nadine juga merasakan dadanya begitu sesak hingga ia tak bisa mengatur nafasnya dengan benar.

Queen Evil  Eternal Love END Where stories live. Discover now