EMPAT PULUH DELAPAN

8.5K 1K 5
                                    


Jangan lupa vote dong
Komen juga biar aku Up nya semangat 😢
..

Sudah beberapa hari ini nadine berusaha menjalani kehidupan dengan sebaik mungkin, meski hati dan pikiran nya masih tertinggal di dunia lain.

Ia juga sudah kembali ke apartemen karena tidak ingin melihat wajah ayah dan kakeknya, nadine sebenarnya berencana untuk kembali ke desa dimana sang ibu tinggal, sekaligus mencari cara untuk kembali. Nadine yakin ada sesuatu hal yang bisa membawanya ke Arth. Hanya saja Nadine ragu hingga sampai menunda hal ini beberapa hari.

Dan setelah berpikir cukup lama akhirnya Nadine memutuskan untuk pergi, ia juga mengajukan surat pengunduran diri dari kantor. Nadine sudah bertekad andai pun dia tidak bisa kembali ke Arth, Nadine akan tetap tinggal bersama ibunya.
Saat hendak keluar dari ruangan nya Nadine pun kini mendapat serbuan pertanyaan karena tindak anehnya yang tiba-tiba mengundurkan diri setelah 5 tahun bekerja keras dan sampai di posisi yang ia inginkan.

Namun dengan hati hati Nadine menjelaskan pada teman teman kantornya bahkan pada sahabat nya bahwa ia ingin menjalani kehidupan sederhana di tempat sang ibu. Nadine berdalih bahwa ia merindukan ibunya yang sudah 15 tahun berpisah karena paksaan sang ayah. Pada awalnya semua orang tidak percaya, mereka khawatir ada masalah yang sedang Nadine tutupi, karena tak sedikit yang tahu tentang kehidupan keluarga dari ayahnya.

Sore ini Nadine segera menghubungi sang ayah dan mengatakan semua hal yang akan ia lakukan, dan tentu saja luis murka karena Nadine malah memilih jalan buntu dengan mendatangi sang ibu yang hanya berasal dari keluarga miskin.
Sang ayah takut Nadine akan berakhir seperti ibunya, hidup miskin sampai ia tua. Seolah tidak peduli Nadine hanya mengatakan bahwa ia sangat tahu apa yang ia ingin.

Dan kalian benar bahwa Nadine sebenarnya ingin hidup di dunia yang asing namun penuh dengan cinta. Tak lupa Ren pun segera menghubungi Nadine dan meminta penjelasan bahkan pria itu banyak menawarkan hal hal luar biasa yang tidak akan di dapatkan oleh siapa pun. Agar Nadine tetap berada di sisinya.

Yaps, Ren adalah putra tinggal dari seorang konglomerat di negara ini. Namun dengan menyesal Nadine menolak sema itu karena hatinya sudah terisi oleh laki laki lain. Meski ia ragu apa mereka bisa bertemu lagi atau tidak.

Perjalanan panjang akhirnya berakhir, setelah sampai di depan halaman patung Nadine pun segera mematikan mesin mobil, gadis itu menatap lekat ke arah patung yang hitam karena gelap. Air matanya perlahan menetes saat hatinya merasakan sesak karena sebuah kerinduan.

" bagaimana caranya aku bisa kembali ke sana?? Apa aku harus kembali menjatuhkan diri kedalam air? " ucap nadine bertanya tanya.

Sembari menyusuri tebing tiba tiba Nadine teringat akan ucapan Edghar bahwa di ujung tebing laut ada sebuah gua yang menjadi tempat klan heuz ber kultivasi. Namun sudah sejak tadi Nadine tidak melihat adanya gua. Berbekal senter dari layar ponselnya Nadine terus berusaha untuk menyusuri berharap ia dapat menemukan jalan untuk kembali.

" Nadine?? " panggil sebuah suara yang tidak asing di telinganya.

" kembali nak, ini sudah malam? Mengapa kau berkeliaran di tempat berbahaya seperti ini?? " imbuhnya memarahi.

" mama?? " ucap Nadine saat melihat wajah sang ibu.

" apa yang sedang kau lakukan? Ini sudah malam!!kau bisa terjatuh " ucap anna seraya menarik lengan Nadine.

" tunggu ma aku sedang---  "  ucapan Nadine terhenti saat ia mencoba memikirkan alasan untuk membuat ibunya mengizinkan ia berjalan sebentar lagi.

" tidak tidak ayo pulang!! " ajak sang ibu tak ingin membuat masalah baru.

" ma, aku kehilangan kalung ku saat itu aku baru ingat dan --"

" hentikan nak, kau bahkan alergi dengan kalung! Cepat ikuti langkah mama, dan jangan membantah"

" mama---" rengek Nadine.

" mama tidak meminta mu melakukan apa apa, mama hanya tidak mau hal buruk seperti waktu itu terjadi padamu! Kenapa kau tidak berfikir apa yang akan ayahmu lakukan jika kau jatuh? Dia tidak hanya akan marah , dia pasti akan membuat mama dan pamanmu menjadi tersangka kejahatan!! Kau lupa dengan--"

" mama?? Kenapa kau mengatakan hal hal yang tidak akan pernah terjadi?? "

" Nadine!? "

" aku datang ke tempat ini karena ingin bebas dari aturan keluarga dan sekarang kau juga ingin membuatku tertekan?? "

" tidak tidak bukan seperti itu maksud mama "

" sudahlah sebaiknya aku pergi saja dari sini "  balas Nadine dengan hati kecewa.

" nak, mamamu hanya takut kau terluka, dia tidak pernah menginginkan hal apa pun darimu? Mengapa kau sangat kesal hanya karena  sebuah rasa cemas? " kini sang ayah tiri ikut bicara.

Dan untungnya kata kata itu berhasil membuat langkah Nadine berhenti  Nadine kini tersadar bahwa selama ini, ibunya tidak pernah menunjukan sikap apa pun yang membuat dirinya terlihat mengekang hidup Nadine.

" maafkan aku ma, aku hanya terbawa perasaan, karena sejak pagi ayah terus memarahiku "

" mama mengerti nak, kau pasti lelah menjalani kehidupan yang di inginkan oleh keluarga kakekmu "

" jadi apa sebaiknya kita segera kembali?? " ajak sang ayah.

" baiklah ayo kita pulang "  jawab Nadine yang akhirnya mengikuti langkah orang tuanya.
Namun sebelum Nadine menjauh ia tiba tiba seakan melihat cahaya dari ujung tebing tepat di kanan patung Aramun.

" cahaya apa itu?? " tanya Nadine namun kedua orang tuanya tidak menjawab apa pun karena mereka tidak melihatnya

" tidak ada apa apa di sana, sudah lah mungkin itu cahaya dari mercusuar "  balas sang ayah tiri.

" tapi aku yakin cahaya itu berwarna biru, sinarnya begitu terang? Apa cahaya itu adalah jalan untuk ku kembali ke Arth?? "

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Queen Evil  Eternal Love END Where stories live. Discover now