Hal . Lima Belas

16.9K 2.1K 71
                                    

-Miracle or Destiny?-

Jangan lupa Vote Komen dan Save

Xie.xie

Derap langkah kuda yang Nadine tunggangi terus melaju dengan cepat di tengah gelapnya malam, hanya berteman cahaya bulan dan angin, Nadine terus melajukan kudanya dengan cepat.

Nadine bukanlah orang yang berani pergi sendirian, namun saat ini Nadine yakin, semua keberanian yang ada padanya adalah milik Tamara. ya., Semua ini karena kekuatan cinta Tamara untuk Althar, karena jangankan hanya berlari di tengah gelapnya malam. Tamara bahkan akan mengarungi lautan atau mendaki gunung untuk menyelamatkan pria yang ia cintai.

Waktu pun berlalu nadine dapat merasakan udara pagi yang begitu dingin menyapa wajahnya, sudah semalaman nadine berlari dengan kudanya, namun entah mengapa ia tidak merasa lelah atau pun mengantuk.

Karena saat ini fikiran nya hanya di isi dengan kekhawatiran terhadap kondisi Althar, Nadine juga sudah memutuskan akan menyingkirkan Tealha setelah ia menemukan penawar racun. Tak peduli apa yang akan terjadi pada Arth setelah penyihir itu ia lenyapkan bahkan jika klan Garwald akan menyerang nya maka Nadine siap untuk menghadapi mereka.

Nadine Pov

Malam kini berubah menjadi pagi, aku juga masih mencari cari alasan mengapa aku mau melakukan semua ini? Apa ini adalah sisi Tamara yang masih tersimpan kuat di dalam dirinya??

Mungkin saja, karena,. aku akui
aku bukan lah orang yang memiliki kemauan kuat, apa lagi saat ini aku bahkan melakukan perjalanan panjang dan melelahkan tanpa mengkalhawatirkan kan diriku sendiri.

Saat ini aku juga sudah tahu alasan kenapa Tamara menjatuhkan dirinya ke dalam air, tapi aku merasa bukan untuk itu tujuan ku datang. Apa Tamara ingin aku melanjutkan mimpinya? Haaaa-- entah lah aku mulai kehilangan kendali bahkan untuk perut ku sendiri.

Matahari terus bergerak hingga cahaya meredup dan senja mulai menyingsing, sepertinya aku hampir sampai. Perasaan bahagia kini menyelimuti hatiku.

***

Setelah melakukan perjalanan yang sangat melelahkan akhirnya Nadine tiba di sebuah padang rumput luas tak berujung, Nadineyakin tempat ini begitu luas dan aku masih harus menelusurinya?

"Oh tuhan!! Apa yang harus ku lakukan? Kaki ku bahkan terasa lemas untuk berggerak " rintih Nadine seraya turun dari kuda nya.

Ia menatap kedua telapak tangan nya yang di penuhi memar dan lecet karena seharian memegang pelana dan tali kuda dengan kuat.

Nadine kembali memandang seluruh tempat yang hampir di penuhi rerumputan tinggi itu dengan wajah hampir putus asa, karena ia sendiri tidak yakin dengan apa yang di katakan oleh Harez.

" Kenapa Harez berfikir aku bisa menemukan kuda itu hanya karena aku kembali dari laut Sagar?? Bukan kah aku selamat karena Ragon??--- tunggu? Jika ada orang yang bisa kembali dari laut Sagar artinya dia adalah reinkarnasi dewa? Artinya Ragon --? Haaa harus nya aku mengajak ragon pergi ke tempat ini, siapa tahu dia adalah Ragaz kedua!?"
Erang Nadine kesal dengan kebodohan nya yang tidak langsung memikirkan hal itu.

Dengan langkah gontai, nadine mulai menyusuri padang rumput Alaskan di temani sang kuda yang sejak tadi sibuk memakan rerumputan.
Tak lama nadine melihat sekelompok kuda liar yang terlihat sedang memakan rumput bak di gembala.

"Wahh kenapa aku merasa seperti berada di madagaskar " ucap Nadine riang saat melihat beberapa hewan lain di tempat ini.

" Jika ini Madagaskar Arth? Artinya di sini pun pasti ada Singa??" Batin Nadine yang mulai mencemaskan dirinya.

" Sebaiknya aku segera mencari kanmerou! Tapi dimana kuda itu??" Nadine pun kembali melanjutkan perjalanan nya.

Malam pun tiba, Nadine kini dapat melihat taburan bintang di atas langit yang membuat malam terlihat indah.

" Kanmerou??????" Panggil Nadine putus asa ia berharap kuda itu memiliki akal dan tahu akan namanya sendiri.

" Apa yang ku lakukan?? Aku bahkan berharap kuda itu datang bak anak anjing uang ku sebut namanya!" Ucap Nadine seraya terduduk di rerumputan.

Namun tak lama setelah Nadine menyebut nama Kanmerou tiba tiba seekor kuda berlari kearah nya dan membuat nadine terkejut bukan main.

Kuda itu bahkan berhenti tepat di depan Nadine yang sedang terduduk lemah di bawah.

" Apa kau Kanmerou??" Tanya Nadine tak percaya.

Dengan cepat Nadine pun berdiri seraya mengelus lembut kuda hitam itu. " Jadi aku benar benar Reinkarnasi dewi?" Ucap Nadine tak percaya.

" Terimakasih tuhan!! " Imbuh nya penuh rasa syukur.

Sementara di sudut tak jauh dari tempat Nadine sosok Habeak terlihat mengulum senyum lega, karena sang ratu menemukan kuda legenda itu.

" Jadi kau adalah Hirwal yang agung " batin Habeak tak percaya.

*****

Siang ini Nadine pun tiba di istana, ia juga segera menyerahkan Darah kuda Kanmerou yang ia ambil sedikit pada Harez, Nadine rasa setengah mangkuk kecil pun cukup karena ia tidak ingin kuda ini mengalami stres atau ketakutan karena ia sudah menyakitinya.

" Yang mulia anda benar benar bisa menemukan Kanmerou? " Ucap Harez tak percaya sekaligus bahagia.

" Sudah harez simpan dulu pertanyaan mu dan berikan ini pada Raja! Dia harus segera sembuh! " Ucap Nadine sebelum terjatuh dan pingsan karena kelelahan

****

Kondisi Althar kian membaik bahkan gejala dan tanda racun di tubuhnya sudah menghilang. Pria itu juga sudah sadar sejak ia meminum darah kanmerou.

Althar awalnya tak percaya dengan ucapan Harez bahwa ratu bisa membawa kanmerou, namun dengan kesaksian Habeak kini Althar tak bisa menyangkal.

" Aku bisa bersumpah atas nama Ragaz, bahwa ratu memang menemukan Kanmerou " ucap Habeak serius

" Tapi bagaimana dia??"

" Ratu memanggil namanya dan dia berlari kearah ratu dengan cepat "

" Apa dia benar benar reinkarnasi Dewi?" Ucap Althar mencoba memahami

" Yang mulia, yang terpenting saat ini adalah racun di dalam tubuh anda sudah hilang "

Althar pun terdiam, ia tak tahu harus mengatakan apa, hatinya begitu sedih saat mendengar bahwa tamara pergi sendirian dan tanpa beristirahat hanya untuk menyelamatkannya.
Ia juga menyesal untuk semua sikap yang selama ini althar tunjukan pada gadis itu.

Namun semua itu memang tidak pernah niat ia lakukan, jika bukan karena racun yang ada di dalam tubuhnya. Selain menuruti keinginan Tealha, Althar tidak memiliki pilihan lain. Ia juga tidak ingin membuat Tamara terluka seperti dirinya, karena mencoba melawan Tealha, gadis itu sangat licik dan jahat.

Althar pun tahu segalanya meski ia terus bersikap seolah tidak ada apa pun. Althar juga tak pernah berhenti mencoba mencari cara agar hubungan nya dengan tamara membaik meski itu membuatnya tersiksa.

" Tamara, mulai saat ini tidak akan ku biarkan siapa pun menghancurkan hubungan kita "

_____________________________

Queen Evil  Eternal Love END Where stories live. Discover now