Hal . Dua belas

18.2K 2K 13
                                    

Jangan lupa Vote komen dan Save

Xie xie

Kabar bahwa sang ratu masih bisa menggunakan pedang nya dengan baik telah sampai ke telinga raja dan membuat raja kesal.

Althar yakin bahwa tamara sudah berbohong tentang kehilangan ingatan, memang sikap nya saat ini sangat berbeda. Dan semua itu sudah di buktikan dengan keahlian pedang yang tak ikut hilang dengan ingatan tamara.

" Kau yakin melihat Ratu mengalahkan Ragon? " Tanya Althar pada Ha beak yang ia tugas kan untuk memata matai ratu.

Habeak pun mengangguk cepat, tentu saja apa yang ia ucapkan itu benar. karena Ha beak hanya berbicara sesuai apa yang ia lihat dan itu sudah pasti sebuah kejujuran.

" Tapi ilmu pedang pangeran Ragon memang sangat lemah yang mulia, siapa pun pasti akan mengalahkan nya dengan kemampuan pedang pangeran " Harez ikut berbicara

" Kau benar! Tapi bukan kah ratu mengalami hilang ingatan? Apa hal itu bisa terjadi "

" Kemungkinan nya cukup besar, karena pedang merupakan bagian hidup ratu dan secara naluriah, itu bisa saja terjadi, karena pedang bukan termasuk memori ingatan " jelas Harez mencoba menjelaskan. bagaimana pun hubungan Harez dan ratu cukup baik, harez juga sudah mengenal ratu sejak mereka masih muda.

" Jadi apa yang harus ku lakukan?"

" Apa yang mulia masih mencurigai ratu akan berkhianat?? Setelah semua ini? " tanya Harez memastikan keyakinan raja nya

Althar pun terdiam, ia juga ragu sebenarnya. Namun mengingat kemampuan dan kredibilitas nya di dunia militer cukup membuat Althar khawatir, ia juga masih ingat ancaman Tamara yang mana ia akan menghancurkan kerajaan Arth jika Althar terus membuatnya kecewa.

Dan Althar sangat tahu apa yang tamara maksud, sudah pasti jika tamara mengatakan hal seperti itu dengan raut yang sangat serius juga di penuhi kebencian gadis itu pasti tidak main main. Sejak saat itu Althar mencoba segala untuk membujuk tamara agar ia menyerahkan segel militer pasukan Assedhal namun selalu gagal karena keadaan juga Tealha yang sering membuat amarah Tamara meledak.

Althar tidak bisa menyingkirkan Tealha karena kekuasaan klan Garwald yang sangat kuat dan mampu mengintimidasi klan lain juga sangat penting dalam kepemimpinan nya, Hanya dengan bersekutu Garwald kerajaan Arth bisa menemukan kedamaian.

" Ayo kita temui Ratu!" Ajak Althar pada Ha beak.

Dan sesampainya di dalam istana ratu, Althar di kejutkan dengan kabar bahwa ratu sedang memasak. Hal yang tidak pernah tamara lakukan seumur hidupnya tiba tiba terjadi, benar benar membuat Althar semakin tidak bisa menebak apa yang terjadi pada tamara sebenarnya
Althar juga melihat beberapa piring masakan di atas meja dan itu terlihat cukup aneh, Semua makanan ratu buat terlihat asing dan baru di mata Althar.

" Yang mulia silakan duduk " ucap annanta terpaksa menyuruh Althar duduk di meja makan.

" Dimana ratu?" Tanya Althar

" Yang mulia masih harus menyelesaikan masakan nya " sahut Annanta pelan.

Dan tak lama kemudian ratu muncul bersama Ragon dengan dua piring makanan di tangan mereka.

" Yang mulia anda sungguh pandai memasak, wah ini benar benar sangat lezat" puji Ragon kagum, karena ia baru saja merasakan makanan yang begitu aneh namun enak.

Kedua nya pun tertawa riang, karena tidak menyadari kehadiran sang raja, senyuman keduanya, seketika lenyap saat melihat wajah datar dan tatapan tajam Althar yang melihat kearah mereka.

" Yang mulia??" Sapa Ragon cepat, di iringi oleh nadine.

" Sepertinya aku mengganggu waktu kalian??" Sindir Althar tak suka.

" Tidak tidak, yang mulia ! Anda justru datang di saat yang tepat karena ratu sudah membuat makanan yang begitu lezat " sahut Ragon riang dan selalu terlihat tulus.

" Jadi ratu bisa memasak? Tapi apa yang di lakukan pelayan hingga membuat Ratu Arth sampai mengotori tangan nya untuk membuat makanan? Apa mereka sudah bosan hidup? " Ucap Althar masih dengan tatapan membunuhnya

" Tidak yang mulia, aku hanya bosan dan ingin mencoba sesuatu" balas Nadine hati hati.

" kakak sudahlah jangan marah lagi, mari kita makan " ajak Ragon mulai menunjukan sikap polosnya di hadapan sang kakak, Ragon sangat yakin Althar tidak akan membuat keributan atau menunjukkan hal yang menyeramkan pada nya, karena Ragon merupakan adik kesayangan nya.

Mendengar hal itu pun Althar hanya bisa menghela nafas gusar, ia akui bahwa dirinya tidak suka dengan kedekatan Ragon dan tamara, namun ia juga tidak bisa melakukan apa pun terlebih saat ini tamara sedang membencinya.

Mereka kini mulai mencicipi masakan yang nadine buat, ya., setelah membuat perasa dengan bahan dasar ayam dan daging akhirnya Nadine bisa menciptakan kaldu yang mana ini berhasil membuat makanan nya jauh lebih memiliki rasa.Althar yang tidak percaya dengan apa yang tengah ia makan pun seketika melihat kearah Nadine yang fokus pada makanan nya.

" Dia bisa membuat makanan selezat ini setelah kehilangan ingatan nya? Bagaimana bisa? Entah kenapa, aku malah merasa dia seperti orang asing " batin Althar penuh rasa penasaran.

" Sejak kapan ratu bisa membuat makanan? Dan sepertinya aku merasakan sesuatu yang cukup asing " Althar kini membuka suara.

" aa-- aku-- aku hanya " jawab Nadine mulai cemas, ia tidak tahu harus menjawab apa.

" Kakak jangan membuat ratu ketakutan seperti itu, ya kakak benar, ratu menciptakan sebuah rasa baru! wah, yang mulia, anda sungguh jenius, kaka tahu? Yang mulia bahkan membuat sebuah bahan perasa yang terbuat dari ayam dan daging, hal ini sungguh tidak pernah kita temukan sebelum nya! Tapi ratu benar benar membuatnya dengan baik hingga---"

" Aku sudah kenyang! Kalian bisa melanjutkan makan kalian. Ratu malam ini aku akan kembali kita perlu bicara " sela Althar seraya bangkit meninggalkan Nadine dan Ragon yang tidak mengerti dengan sikap Althar.

" Dia pasti mencurigai ku lagi! Ck, kenapa aku sangat sial, karena membuat terobosan di saat dirinya muncul? Oh demi tuhan, kenapa dia selalu ada di saat aku mulai mencoba mencari kesenangan " batin Nadine kesal.

Acara makan siang pun berkahir, Ragon juga sudah kembali ke kediaman nya. Kini hanya tersisa Nadine dan Annanta di dalam kamar nya. Sejak kembali dari tempat berlatih, Nadine tak terlalu banyak bicara pada Annanta, ya jujur saja Nadine masih tidak bisa percaya bahwa ada yang annanta sembunyikan setelah semua ini terjadi. Dan jika ananta adalah pelayan ratu sejak kecil harus nya Annanta tidak melakukan hal itu terlebih semua itu adalah keselamatan ratu.

Nadine kembali menghela nafas panjang nya, ia tidak tahan untuk menyimpan semua pertanyaan nya, lidah terasa gatal saat mencoba menahan semua rasa penasaran nya terhadap ananta.
Nadine juga yakin bahwa Ananta adalah titik terang untuk membuka jalan baginya menemukan alasan kematian Tamara, dan mungkin saja dengan begitu ia bisa menemukan cara untuk kembali jika alasan kematian tamara terungkap.

" Anna-- apa ada sesuatu yang tidak pernah kau ingin beritahu kan kepada ku? Misalnya detail yang terjadi saat malam itu?"

_______________________________



Queen Evil  Eternal Love END Where stories live. Discover now