Kamus

71 14 6
                                    

Oni sedang berpikir, mungkin sebaiknya dia mulai menyusun kamus khusus bahasa Ale. Soalnya gini, tu bocah ngomongnya udah lancar. Banyak, runtut, kadang nyelekit juga kayak gigitan tomcat. Tapi, tapi...

Ada beberapa kata yang pengucapannya jauuuh dari aslinya. Misalnya nih ya,

👶 : "Mama, apa tu nama tempat yang kelonyotan waktu mau beli Billy tu?"

Btw, Billy itu nama teman Tayo. Tayo itu teman Poco. Kenal, nggak?

🧕: "Hah? Kelonyotan gimana? Kelonjotan? Kayak ikan di atas pasir?"

👶: "Kelonyotan, Mamaa. Kayak kita jalan, terus, terus, teruus, eeh, kelonyotan tempatnya!"

🧕: "Ya Allah Adeek, kelewatan, Dek. Kelewataan."

👶: "Nah, iya. Mama sih nggak ngerti."

Oni pasang sontrek kumenangis.

Atau pas gini,

👶: "Mama, ini untuk uncle, ya?"
(Sambil nginjak pedal di motor bapaknya).

🧕: "Maksudnya? Itu rem, Dek."

👶: "Iya. Tapi untuk uncle, kan?"

Oni diam, berpikir, menganalisis, merefleksikan diri, mempertimbangkan, sampai akhirnya dia mendapat ilham.

🧕: "Ooh, engkol! Adek nanya pedal ini untuk mengengkol apa nggak? Iya?"

👶: "Iyya! Pinter Mama!"

Oni jejingkrak kegirangan.

Pernah juga,

👶: "Ma, mana putin Adek?"

🧕: "Hah?"

👶: "Putiin, putin. Ikan yang Adek beli tadi di pasar."

🧕: "Ooh, patin?"

👶: "Iyya!" (Girang pake tepuk tangan).

Ura! Ura! Ura!

Another Sonshine (Spin Off The Sonshine dan After Sonshine)Where stories live. Discover now