Uang Adek (2)

83 15 8
                                    

Tahun ini Aymard mulai memegang sendiri THR, uang saku, dan uang hadiahnya. Oni hanya mengawasi pembagiannya. Mana yang untuk dibelanjakan, mana yang ditabung, dibayarkan ke tagihan sekolah, dan diinfakkan. Aymard punya dompet dan celengan sendiri.

Terinspirasi dari sang abang, Ale juga ingin memegang sendiri uangnya. Apalagi dia juga sudah sering diberi sangu oleh Opung dan Eyang.

Agar uang si bocah piyik ini nggak berceceran, Oni membaginya ke dua dompet. Satu dompet berisi uang pecahan dua puluh ribu ke atas, Oni yang simpan. Satu dompet berisi pecahan lebih kecil, Ale boleh pegang. Selain itu ada juga koin dan lembaran sepuluh ribuan yang dimasukkan ke celengan.

Biasanya Ale santai saja jika melihat dompetnya. Dia suka menghitung lembaran-lembaran uangnya, lalu disimpan lagi. Namun siang itu, Ale mendadak panik.

"Mama! Uang Adek hilang!" serunya sambil berlari ke kamar. Menemui Oni yang sedang rebah ngelurusin punggung.

"Adek taruh mana? Nggak dimasukin dompet?" tanya Oni sambil merem.

"Bukan gitu! Lihat, ya, lihat!"

Bocah tiga tahun itu mengeluarkan lembaran uangnya dan menjejerkan semuanya di atas kasur.

"Kemarin itu, yang kita main ayunan ke rumah nenek, Adek dapat uang biru. Sekarang nggak ada! Terus waktu ke rumah eyang, adek dapat uang biru sama merah. Sekarang nggak ada! Cuma ada uang coklat sama kuning aja!"

Oni duduk dan melihat uang Ale. Perasaannya langsung siaga.

"Pasti ada yang diam-diam ambil uang Adek ni, Ma. Pasti! Kok gini isinya? Mama tahu nggak, Ma? Mama! Kok diem aja? Ma!"

Oni terpaku, menatap anaknya lekat-lekat sambil ngomong dalam hati.

"Jangan-jangan ni bocah bakal jadi auditor pas gedenya. Atau polisi? Anggota KPK? Staf BPK? Kenapa pula dia tahu uangnya diganti? Kenapaa?"

Another Sonshine (Spin Off The Sonshine dan After Sonshine)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα