Negosiasi

114 12 7
                                    

Oni mau ke swalayan, bedaknya habis. Dia emang biasa pake bedak bayi harga 3.000-an sejak pandemi.  Entah kenapa.

Karena Ale bersikeras ingin ikut, Oni jadi butuh persiapan lebih lama. Milihin masker yang tepat (tepat versi Ale maksudnya. Karena anak itu agak demanding kalau soal masker), nyiapin hand sanitizer anak, sampai sounding ke Ale.

"Mama kan mau ke swalayan, beli bedak. Adek kalau mau ikut, harus sopan, ya. Jalan yang rapi di sebelah Mama. Okay?"

"Okay." Ale menjawab mantap. "Adek beyi apa, Ma?"

"Adek boleh beli satu jajanan. Adek mau apa?"

"Eskim boyeh?"

"Boleh. Es krim satu, ya."

"Tapi bayon Adek habis la, Mama. Kalo beyi bayon 1 boyeh?"

"Kan sudah es krim."

" Eskim dimakan, bayon untuk besok dimainin. Boyeh?"

Oni menyipitkan mata, menimbang-nimbang. Iya juga sih, balon sebungkus isinya 5, lumayan buat main Ale dan Aymard dua hari. Daripada besok dia harus ke swalayan lagi, kan capek.

"Oke. Es krim satu, balon satu, ya."

"Teyus, letok (laptop) Adek gimana? Adek mau keja, letok Mas Amat dipake. Letok mama dipake." Ale menambahkan.

Laptop yang dia dia mau tuh laptop mainan yang kecil warna-warni, bisa ngeluarin lampu dan suara nyanyian atau orang mengaji.

"Adek main aja dulu, main balon. Nggak usah kerja dulu," bujuk Oni.

"Sebaiknya, beyi eskim, satu. Bayon satu. Letok satu. Ya kan Mama?"

"Kok jadi tiga? Banyak amat, Dek," protes Oni.

"Tidak, tidak tiga. Satu, kok. Eskim satu, bayon satu, letok satu. Kan satu?"

Oni menepuk jidat. Sebenarnya rayuan Ale maut banget, hampir saja Oni terpengaruh. Apalagi dia sudah mengeluarkan tatapan mata yang berbinar-binar. Tapi kondisi dompet Oni yang sakaratul maut akibat fee yang belum ditransfer membuatnya harus berpikir logis.

"Hari ini Mama nggak punya cukup uang untuk beli laptop. Kita beli es krim sama balon dulu, ya. Adek nanti kerja pake buku sama pensil dulu, kayak Mas Aymard."

Ale mengerjap, berpikir sambil bergumam.

"Boyeh. Letok Adek nanti aja. Mama kapan punya uang? Nanti Adek beyi letok sendiyi, kok. Pake uang Mama."

Oni tepok jidat lagi sambil ngakak.

Baru dua tahun aja gaya nego Ale udah next level. Entah bagaimana nasib Oni saat Ale berusia dua belas tahun nanti.

Another Sonshine (Spin Off The Sonshine dan After Sonshine)Where stories live. Discover now