Win, kawin!
Winka Winata terjebak dalam dilema ketika harus memilih antara kawin dengan pria pilihan bapaknya, atau dengan sepupunya yang kelainan. Saat situasi menjepit gadis itu, mau nggak mau Winka harus membuat keputusan antara jalanan ke kanan...
Aku menghela nafas, menekuk kedua tanganku di belakang kepala (untuk dijadikan bantal), lalu memejamkan mata. Sisa-sisa lelah hari ini seperti berkumpul di kepala. Berat dan berdentum-dentum. Ditelingaku terdengar suara kendaran yang berlalu lalang, bunyi terompet pedagang asongan, dan teriakan beberapa anak disusul dengan langkah-langkah cepat.
Aku hanya berusaha untuk waras. Sebab, aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Aku menghela nafas lagi. Kali ini terdengar suara langkah kaki yang cukup berat, dan percakapan dua suara yang kukenali. Aku membuka mata, menengok kebelakang untuk mendapati mama yang sedang berjalan dengan seorang gadis berambut biru.
Warna rambut itu sebiru langit di musim kemarau. Gadis itu mengenakan kemeja katun berwarna hijau dan bermotif bunga matahari yang seperti menenggelamkan tubuh kecilnya. Mama tampak mengomel pada gadis itu. Dan gadis itu terlihat tidak sungkan menampakkan wajah kesalnya.
Aku rasa wajar jika gadis itu kesal, karena kedua tangan gadis itu penuh dengan keranjang belanjaan mama. Dan bisa kutebak kalau mama memaksa gadis itu, alih-alih mengajaknya baik-baik.
"Kamu nggak bisa jalan lebih cepat?"
"Budhe, nggak lihat bawaanku sebanyak apa?"
Mama melirik sinis. "Gitu aja ngeluh."
Gadis itu terlihat kehilangan kata-kata. Dia tidak menimpali, melainkan tetap mengikuti mama dengan wajah semakin masam.
Mama berhenti ketika menyadari keberadaan mobilku. Aku menurunkan kaca jendela dan menyapanya.
"Baru pulang?"
"Iya." Aku melirik gadis itu. "Belanja banyak buat apa?"
"Arisan keluarga." Mama menyuruhku untuk turun. Aku turun kemudian mengambil alih bawaan gadis itu. "Bawa ke dapur aja, nanti biar Winka yang tata." Mama berlalu pergi.
"Wah." Gadis itu menggeleng tidak habis pikir. "Setelah dua jam ngajak aku keliling pasar, sekarang aku harus diperbudak lagi?"
"Pulang aja. Biar aku yang bantuin."
Winka melirik sinis padaku. "Dan mengambil resiko buat kena omel lagi? Nggak deh, Pak Gal. Budhe Dewi ngeri." Gadis itu sepertinya tidak berniat untuk menjaga mulut di depanku. 3
===
POV Galih bisa kalian baca di Karyakarsa (diaparamita).
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Di pov ini kalian akan diajak menyelami kebucinan Galih ke Winka serta isi pikiran Pak Dosen satu ini.
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Penasaran nggak? Kalau penasaran bisa langsung baca di Karyakarsa aja ya.
Berbayar? Iya. Tapi, harganya terjangkau banget. Kalian bisa bayar pakai shopee pay atau jenis2 uang eletronik lain termasuk mbanking.
Dan yang tanya2 soal novel full Mr. Middle Age's Lover, kalian bisa banget bacadi sana. Karena aku upload novel full dan ekstra part di sana.
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Kalian bisa ikuti dulu akunku untuk membaca karua2ku yang lain termasuk, Pesona Rasa After Married dan Next Project yang masih rahasia.
Untuk Ola, Hala! mulai akan dikerjakan dalam minggu ini. Selamat membaca ya, Bestie.
Minal aidzin juga. Yang mulai kerja dan mulai ngurus2 rumah, tetap semangat. Seenggaknya angka nol direkening harus ditambah terooosss hhhaaa
