"Oh, ya? Baiklah. Kalau kau tidak ingin memberitahu di mana Yibo berada, maka aku akan pergi dari rumah ini bersama putraku," ancam Zhan.

Taecyeon bergerak gelisah, ia menatap anak buah Yibo lainnya dengan tatapan putus asa, ia ingin mereka membantunya menjelaskan pada Zhan.

Salah satu dari mereka angkat bicara, membenarkan apa yang diucapkan Taecyeon, bahwa tuannya saat ini ingin sendirian, tidak mau diganggu.

Zhan menatap mereka semua. "Baiklah, aku pergi saja dari sini," ancamnya, lalu berbalik pergi.

"Jangan!!!" Mereka semua berseru. Bayangan tuannya yang mengamuk saat  Zhan kabur dari rumah benar-benar akan manjadi akhir dari hidup mereka.

"Kalau kalian tidak ingin aku pergi dari sini, cepat katakan di mana tuan kalian."

Taecyeon dan yang lainnya saling berpandangan, saling menunjuk siapa yang harus memberitahu Zhan di mana tuannya berada. Dan Taecyeon lah yang paling banyak ditunjuk.

Dengan amat terpaksa, akhirnya Taecyeon mengantarkan Zhan ke ruangan Yibo berada saat ini.

.

.

Setelah mengantar Zhan sampai di depan pintu ruangan di mana Yibo berada, tiba-tiba mereka berdua mendengar suara tembakan dari dalam.

Dor dor.

"Yibo." Zhan hendak membuka pintu, tetapi Taecyeon segera mencegahnya.

"Tuan Zhan, lebih baik besok saja bertemu dengan Tuan Wang. Saat ini bukan waktu yang tepat, ini terlalu berbahaya, Tuan," mohon Taecyeon.

Zhan menarik lengannya dari cengkeraman tangan Taecyeon. "Lepaskan. Aku harus bicara dengannya, sekarang," desisnya keras kepala.

.

Yibo menembaki bayangan Wangyi yang terus muncul di dalam ruangan tersebut.
"Mati, mati, mati!!" seru Yibo. Dan di saat-saat dirinya tengah menggila, tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Ia meradang, matanya nyalang saat melihat pintu terbuka. Tanpa sadar ia mengarahkan senjatanya ke arah pintu, dan bersiap menarik pelatuk pistolnya, menembak siapapun yang berani masuk ke dalam.

"Sudah kubilang tinggalkan aku sendiri, brengsek!!!" raungnya, lalu ia menembakkan pelurunya ke arah pintu masuk.

Dor!!

Mata Yibo melotot lebar saat melihat siapa yang membuka pintu. Terlambat. Pelurunya melesat cepat mengarah pada orang yang berani masuk di saat dirinya lepas kendali.
"Nooo!!!" raungnya menggila saat melihat tubuh orang itu ambruk.

Yibo berlari menuju Zhan yang tergeletak di lantai. "Zhan!!!" Ia segera mengangkat dan merengkuh tubuh pria manis itu dengan tangannya yang gemeteran.

Jantung Yibo berhenti berdetak saat melihat wajah Zhan yang memucat dan matanya terpejam. "No, no, sayang. Please, bangunlah. Baby .... " Suara Yibo tercekat, bibirnya gemetaran hebat. Disentuhnya wajah yang memucat itu dengan jemarinya.

"Tuan Wang."

"No ... no ... Zhan, sayang ... bangun, please .... " Yibo mengguncang tubuh Zhan.

"Tuan Wang .... "

"Aaaarggggg!!! Bangunnn!!! Tidaaakk, aaargghhh, jangan tinggalkan aku, Xiao Zhan!!! Bangunnn!!!" Teriakan Yibo terdengar menyayat hati bagi siapapun yang mendengar. Ia terus mengguncang tubuh Zhan agar tersadar, tetapi tubuh pria itu bergeming.

"Tuan Wang!!"

Yibo menoleh dan menatap nyalang ke arah siapapun yang memanggilnya di saat dirinya berduka. Ia menatap Taecyeon yang berdiri di belakangnya.

Beauty In The Dark (Yizhan) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang