Jika napas ini habis • 32

1.9K 176 16
                                    

"Membuat mereka bahagia, sebelum ajalku tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Membuat mereka bahagia, sebelum ajalku tiba. Itulah impianku."

—Mahen Guinandra

⚠️ Baca part sebelumnya agar tidak lupa ⚠️

     Sekolah tampak sedikit riuh melihat seseorang yang muncul dari dalam mobil—berjalan memasuki aula dengan sebuah kursi roda yang di dorong oleh seorang lelaki paruh baya. Penampilannya yang tampak berbeda, membuat beberapa siswa-siswi di sana menatap lelaki itu dengan mulut sedikit menganga.

     "Serius itu Mahen?"

     "Udah lama banget dia gak lihat dia seliweran di sekolah. Sekali lihat, keadaannya udah beda banget."

     "Hati gua kenapa sakit, ya? Gua gak tega."

     "Ya ampun Mahen sekarang beda banget."

     Mahen tahu jika kini dirinya menjadi bahan tontonan oleh murid-murid sekolahnya. Tak jauh pasti soal penampilannya yang kini sudah jauh berbeda dengan dulu—ketika ia masih bisa berlarian kesana-kemari menggunakan kedua kakinya.

     Sekarang, tak ada yang mampu ia lakukan selain merepotkan orang lain. Hidupnya yang menyedihkan.

     Jo masih mendorong kursi roda Mahen—melewati koridor sekolah dan sesekali menyunggingkan senyum kala beberapa dari mereka memberinya salam dan sedikit menyapa.

     Dan maksud kedatangan Mahen ke sekolah kembali adalah, Mahen harus mengikuti ujian akhir semester yang mana tak lama lagi Anaknya akan lulus SMA. Jo sempat meminta Mahen untuk berhenti sekolah saja dan fokus dalam pengobatan, tapi Mahen menolah mentah-mentah.

     "Setidaknya, biarin Mahen lulus SMA bareng Mahesa, Yah."

     itu perkataan yang keluar dari mulut Mahen. Yang lagi-lagi mampu membuat hati Jo sesak—melihat kegigihan Anaknya yang ingin mengejar pendidikan walau dengan kondisi yang sudah berbeda.

     Kring, kring, kring, kring

     Bel sudah berbunyi, menandakan jika ujian akan segera dimulai. Jo hanya tersenyum tipis saat melihat siswa-siswi yang berlalu-lalang melewatinya berlarian kecil yang di bumbui dengan tawa. Sekilas Jo teringat masa-masa dimana kedua Anaknya dulu pertama kali menginjakkan kaki di sekolah menengah atas.

     "Wah, kita sudah jadi Anak SMA, Yah?" Mahesa membeo.

     "Gak kerasa juga udah jadi Anak SMA," tukas Mahen.

Jika Napas Ini Habis [END] ✔Where stories live. Discover now