78. Gossip

28.6K 2K 64
                                    

"Sabar ya, Dok. Dia emang begitu," ucap suster saat kepala dokter itu pergi.

"Gak apa-apa kok, Sus. Aku juga udah gak kaget, hehe," jawab Intan. Kemudian ia lanjut membahas pekerjaannya lagi.

"Gimana, tadi ada pasien darurat lagi, gak?" tanya Intan sambil melihat laporan.

"Gak ada kok, Dok. Yang tadi observasi juga sebagian ada yang udah pulang. Tinggal pasien rawat inap lagi nunggu kamar ready," jawab suster.

"Ooh, syukurlah kalau begitu. Berarti hari ini gak terlalu penuh, hehe," sahut Intan sambil mengusap perutnya.

"Aku kok baru sadar ya kalau penampilan dokter Intan ini berubah," ucap suster.

"Oya?" tanya Intan sambil tersenyum. Saat ini ia mengenakan hijab berwarna mustard dan rok rempel dengan warna senada.

"Iya. Dulu dokter gak pake hijab, kan?" tanya suster itu.

"Hehehe, iya."

"Wah, alhamdulillah ... jadi makin anggun dan cantik, Dok. Tapi maaf ya, Dok. Kayaknya sekarang dokter agak cubby. Tapi malah makin cantik, lho," ucap suster itu, hati-hati.

Intan pun tersenyum. "Maklumlah, namanya juga lagi hamil," jawab Intan, kelepasan. Kemudian ia langsung terkesiap.

"H-hamil?" tanya suster itu.

"Hehehe, iya. Aku udah nikah pas baru selesai koas dua bulan lalu," jawab Intan.

"MasyaaAllah ... kenapa gak ngundang-ngundang, Dok?" tanya Suster itu antusias.

"Sstt! Jangan rame dulu, ya. Gak enak kalau ada yang denger. Aku kan masih magang. Nanti pasti ngundang, kok. Emang resepsinya belum, insyaaAllah bulan depan," jawab Intan.

"Oalah ... selamat ya, Dok. Aku ikut seneng dengernya. Kira-kira cowok mana nih yang beruntung bisa dapetin dokter cantik dan baik ini?" tanya Suster itu lagi.

"Hehehe, orang deket, kok," jawab Intan sambil tersenyum.

"Hah, siapa?" Suster itu semakin penasaran.

"Ada, deh. Nanti kamu juga tau," sahut Intan.

"Iiih, dokter ini bikin aku penasaran aja, Deh! Siapa, sih? Jangan-jangan dokter di sini juga, ya?" tanya Suster.

Intan hanya menjawabnya dengan senyuman.

"Wah, kayaknya bener, nih. Siapa, ya? Duh, siapa sih dokter cowok yang masih single di sini? Banyak banget. Ada dokter Dimas, dokter Andra, dokter ... duh aku gak bisa nebak," ucap suster itu.

"Ya udah ngapain ditebak. Nanti juga tau. Tunggu aja undangannya!" jawab Intan.

"Ya ampun. Ini dokter yang nikah tapi aku yang deg-degan, lho. Pasti ini cinlok, ya? Duh, senengnya bisa cinta lokasi. Gimana sensasinya, Dok?" tanya suster itu.

"Sensasi apaan, sih? Gak ada sensasi apa-apa."

"Lho, bukan itu. Maksudnya perasaannya gimana cinta lokasi sampe nikah gitu, Dok," timpal suster yang lain.

Kebetulan saat itu ada beberapa suster di sana.

"Ya gak gimana-gimana. Biasa aja," jawab Intan. Sebab dirinya memang bukan menikah karena cinta lokasi.

"Aah, dokter mah gak seru, deh. Bikin penasaran aja!" Mereka kecewa karena Intan tidak mau bercerita.

"Ngapain sih penasaran? Gak ada yang penting juga. Namanya orang nikah ya sama aja kayak yang lain," jawab Intan.

"Ya tapi kan ini nikahnya beda. Karena cinta lokasi. Pasti pas ketemu tuh ada sensadi berdebar atau gimana gitu."

"Kata siapa? Jangan sok tau, deh!"

Dinikahi Profesor Galak (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang