TH | 43

448K 51.8K 8.5K
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

"Jadi, kejutan apa yang mau kamu kasih buat Mas?" tiba-tiba Abi menanyakan perihal kejutan yang ingin Dira berikan saat mereka bertelfonan waktu itu.

Dira melepas pelukannya dan menatap Abi dengan wajah berbinarnya, "Mas Abi."

"Ya?"

"Siap nggak buat jadi Ayah?"

"Maksudnya?"

"Aku hamil, Mas."

Suasana langsung hening. Abi hanya memasang wajah cengonya menatap Dira yang wajahnya berbinar.

Dira berdecak kesal dan menepuk lengan suaminya karena tidak mendapat respon apapun, "Ck! Mas Abi! Gimana sih? Nggak seneng ya kalo aku hamil lagi?" tanyanya kesal.

Mendapat tepukan di lengannya membuat Abi tersadar kembali dari lamunannya lalu ia berdehem kecil, "H-hamil?" tanyanya tergagap.

"Iyaa, Mas Abiiii."

"Anaknya Mas?"

Dira memutar bola matanya malas, "Bukan! Anaknya Abbas." jawabnya asal.

"Ini anaknya Abbas, kenapa? Nggak suka? Hah?" tanya Dira yang sudah terlanjur kesal melihat reaksi suaminya yang terlihat tidak ada antusiasnya.

"Ya jelas anaknya Mas Abi, lah!" kesalnya.

Lalu dirinya berdiri hendak pergi tapi tiba-tiba Abi menahan tangannya, menariknya hingga Dira jatuh pada pangkuannya dan memeluknya erat.

"Alhamdulillah, alhamdulillah hirobbil alamin." ucap Abi sambil mengecup kepala Dira berkali-kali saking bersyukurnya.

Sedangkan Dira hanya diam dengan wajah yang masih cemberut, masih kesal dengan reaksi pertama suaminya tadi.

"Alhamdulillah, Ya Allah." tak henti-hentinya Abi mengucap rasa syukur atas apa yang telah Allah berikan kepadanya, kepada Dira, juga kepada keluarganya.

Abi beralih menangkup wajah Dira dan mencium seluruh bagian wajah perempuan itu berkali-kali lalu menatap mata bulat Dira dengan penuh kebahagiaan.

"Kita mau punya anak." katanya yang diangguki oleh Dira.

"Alhamdulillah. Kamu mukanya jangan cemberut gitu dong."

"Gimana nggak cemberut? Aku tuh kesel ya sama Mas Abi. Tadi tuh Mas Abi kaya nggak excited gitu pas aku kasih tau. Kirain Mas Abi nggak suka kalo aku hamil." balas Dira.

Abi menggeleng, "Mas suka, Mas bahagian dan sangat bersyukur kamu hamil lagi. Tadi Mas cuma masih blank aja. Bukan berarti Mas nggak mau kamu hamil lagi dan kita punya anak, justru malah sebaliknya."

Senyum Dira kembali hadir dan mencium pipi suaminya.

Abi menunduk menatap perut Dira yang masih rata, mengusapnya lembut, sambil membaca doa, "Ya Allah, jagalah anakku selama ia berada dalam perut istriku, sehatkan ia, sesungguhnya Engkau Yang Maha Menyehatkan, tak ada kesehatan kecuali kesehatan dari-Mu. Bentuklah ia yang ada di perut istriku dalam rupa yang baik, tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu dan pada Rasul-Mu. Jadikan ia utuh, sempurna, berakal, cerdas, berilmu, dan beramal. Panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan rupanya, dan fasihkan lisannya untuk membaca hadits dan Al-Qur’an Yang Agung, dengan berkah Nabi Muhammad SAW. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh keberadaan."

The Hidden [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now