• POSSESSIVENESS •

Comenzar desde el principio
                                        

"MASUKK!!" Gertakan Jin berhasil mengguncangkan tubuh V. Sang Omega cantik itu segera menuju kamar mereka dengan bantuan para pelayan.

Sekujur tubuh V menggigil. Segalanya di liputi rasa dingin, juga kaku. Opsi yang tersisa hanya berusaha berlaku baik. Ia tak ingin membayangkan lebih jauh perihal hukuman apa yang di maksud Jin.

,

,

Di dalam kamar, V terduduk di atas sofa dengan kepala menunduk. Dua kakinya mengatup rapat dengan lengan terpangku di atasnya. Dalam diam ia menggigit bibir bawah. Mengikis rasa takut yang bergelayut, sekaligus sesak.

V ingin menangis.

Ia menyesali ide bodoh yang tetiba muncul semalam. Sendirinya berpikir jika mate-nya akan luluh dengan setiap tutur kata yang ia ucap. Mengingat saat ciuman penuh gairah itu terjadi, Jin terlihat baik-baik saja.

Apa aku terlambat menyesali tindakan bodoh ini?

V meremas kesepuluh jarinya yang berkeringat. Harap-harap cemas dalam menanti kehadiran sang kekasih, sebelum ia di adili.

Bunyi pintu terbuka menjadi suara menakutkan bagi gendang telinga V. Ia belum siap.

Alpha jangkung dengan bahu lebar mengayunkan kakinya cepat menghampiri tempat dimana ia duduk.

V melirik, apakah raut wajah menyeramkan itu sudah berkurang?

Nyatanya belum sama sekali.

Ia menghela nafas dalam.

"Apa maksud ucapanmu tadi?! Apa kau sengaja membuatku marah sepagi ini?! Apa kau sengaja memproklamirkan kedekatanmu dengannya, huh?! Apa itu Jungkook-ssi?! Panggilan sayang?!!"

Jin benar-benar meluapkan semuanya dalam satu tarikan nafas.

V setia menunduk. Ia pejamkan kelopak matanya erat dengan garis bibir menukik ke bawah. Ia sungguh takut dengan atmosfer yang mengelilingi.

Feromon Jin terlalu menekan dirinya.

Merasa tak mendapat jawaban, Jin kembali menggertak-

"Apa kau tuli?! Apa kau bisu?!! Jawab aku!!"

V mengepalkan dua tangannya erat sebelum mengangkat wajah merah padamnya dengan  keberanian yang ia punya-

"A-aku tidak bermaksud. Aku hanya ingin menyampaikan pendapatku. Apakah itu salah?"

"JELAS SALAH!!" gertak Jin sekali lagi. Tubuh V terguncang hebat. Susah payah ia menahan bendungan air mata, kini tumpah begitu saja membasahi pipi.

"Kau bahkan punya panggilan khusus untuknya!"

Jin membuang wajah ke arah lain. Ada nada kesal terselip disana.

"Bukan. Tapi kami orang Korea biasa menambahkan kata khusus sebagai lambang formal atau tingkatan tertentu" jawab V dengan suara bergetar.

"Apa kau pikir aku akan mempercayaimu semudah itu, huh?! Apalagi kau bisa dengan mudah berkencan dengannya di saat aku sibuk bekerja!!"

Jin membanting hiasan di atas meja kaca hingga benda tersebut pecah berkeping-keping.

Tangis V semakin pecah. Sayang, Jin tidak terlihat peduli akan hal itu. Detik berikutnya, ia mendekat untuk meremat rahang V dengan nyala api pada dua bola mata-

V meringis.

"Dengar, aku tak suka apa yang menjadi milikku di usik oleh orang lain! Aku benci berbagi dengan banyak orang!"

V berusaha menepis tangan Jin pada rahangnya-

"T-tapi kau berlaku seenaknya padaku! Kau jahat!"

"Ssstt!! Lieve lieve lieve!!"

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Mar 31, 2022 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

• K R A C H T •  JINV • ABODonde viven las historias. Descúbrelo ahora