• M A T E •

1.3K 93 147
                                        

Note: Segala yang terjadi dalam fiksi penggemar ini murni karangan penulis semata. Tidak bersangkut paut dengan kehidupan nyata para pemeran.

Di mohon bijak dalam memilih buku dan membaca. Perhatikan Tags dan Warning yang tertera di muka buku maupun dalam tulisan.

____________________________________

NSFW 21+, Kinda Explicit Content, Mention S word, Mating, Mild language, Implicit Violence.

.

Jin baru saja tiba di mansion. Leher, wajah hingga cupingnya memerah padam dengan nafas memburu. Suhu tubuhnya meningkat drastis, namun ia masih sepenuhnya sadar. Jin melepas jas yang membungkus tubuh kekarnya seraya berteriak-

"Where is my omega?! Where is Lieve?!"

Dua orang pengawal menuntunnya ke arah ruang kantor. Feromon manis menguar-menusuk indera penciuman. Jin segera masuk ke dalam kamar dengan deru nafas memburu.

"Lieve! Lieve!" serunya tak sabar.

Si pemilik nama yang baru saja merampungkan acara bebersih diri begitu terkejut ketika mendapati alphanya kepayahan dalam mengayunkan kaki.

"Jin!" pekik si omega menghampiri sang kekasih, mengabaikan bathrobe-nya terbuka begitu saja. V menangkup rahang Jin sebelum mengecup tulang pipinya.

"Rut-mu tiba? Huh?!"

Jin segera menyerang V, ia membawa tubuh ramping itu untuk bersandar pada tembok demi mengendusi permukaan leher sebelum menarikan lidahnya disana.

"Aaahh!!" lenguh si omega dengan kepala mendongak. Ia sisir surai gelap Jin dengan sela jari-jari, lalu diremas gemas.

Jemari besar Jin tak henti mengusap pinggang sampai permukaan belakang V ketika bibirnya yang telah mulai menghisap tonjolan merah jambu yang sudah mencuat.

"Euunngghh! Kau suka, hm?" goda si omega dengan tubuh bergerak gelisah.

Bukannya menjawab, Jin justru menghisapnya lebih kuat. Membuat si empu melenguh panjang.

"Euungghh! Aaahh!"

V tak lagi mampu berdiri sempurna. Segera bagi sang alpha menggendong si omega untuk menjatuhkan tubuh ramping itu keatas ranjang bertabur kelopak bunga. Tak ketinggalan, sebuah kotak putih berisikan botol kecil bewarna merah menyala- pesanan Jin hadir disana.

"Aku menahan rut-ku untukmu, V. Aku tak ingin melukaimu saat kita bersenang-senang nanti"

Omega cantik itu tak sepenuhnya mengerti ucapan sang alpha. Ia mencoba mengangguk saja sebelum bangkit berdiri bertumpu pada kedua lutut- melepas tuxedo dan pakaian lain yang menghalangi tubuh kekar kekasihnya.

Kecupan terjadi. Kedua belah bibir mereka saling bertemu untuk beradu. Saliva menghiasi dagu Jin, sebab V menghisap lembut liat yang menerobos rongga mulutnya.

"Ummhh! Love you!" bisik si omega saat tautan bibir mereka terlepas. Kecupan-kecupan ringan turut menghiasi rahang tegas Jin. V tak ingin mengecewakan Jin di masa rutnya kali ini. Sebab itu, ia kesampingkan rasa malunya dan menjadi lebih agresif.

Konon katanya, sebagian besar alpha akan lupa dengan segala yang terjadi saat tubuhnya di kuasai oleh rut.

Jin menyambar botol kaca tersebut. Ia buka penutupnya dengan satu gigitan.

"Berbaring!"

V menurut. Mendengar suara dalam sang kepala mafia kini menjadi candu baginya. Jin tampak begitu seksi. Lantas, ia membaringkan tubuhnya telentang dengan satu kaki di lipat.

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now