• A PLAN •

1.2K 136 12
                                        

Jin baru saja kembali dari rapat kantor. Kaki  jenjangnya melangkah lebar dengan wajah mengeras memasuki markas. Ia melepas satu anak kancing agar jasnya terbuka, pun satu tarikan kasar berhasil mengendurkan cekikan dasi pada leher.

Tak ada kalimat basa-basi disana. Hanya sunyi membelenggu dengan seringai melekat pada wajahnya yang tampan.

Namjoon yang setia mengekor dari belakang memilih mengunci bibirnya rapat-rapat ketimbang menghujani sang kepala mafia dengan rentetan tanya. Ya, asisten pribadi sekaligus tangan kanan Jin tak tahu-menahu sebab musabab bossnya bertindak demikian. Yang ia tahu, Jin segera bangkit dari duduknya setelah menerima panggilan masuk lalu bergegas meninggalkan rapat penting dengan vendor baru. Tanpa basa-basi sedikitpun.

Hal genting apa yang mampu mengalihkan atensi pimpinan The Black Diamond— sampai ia rela mengesampingkan bisnis yang berpeluang milyaran dollar keuntungannya?

Namjoon tak mengerti.

Kaki jenjang itu mengambil langkah ke lantai bawah, dimana V sedang dirawat. Buru-buru sampai goresan sepatu pantofelnya memecah keheningan.

Namjoon memutus langkah. Ia pijit pelipisnya yang berdenyut dengan helaan nafas dalam. Membiarkan sang kepala mafia tenggelam dalam langkah risaunya.

Dia lagi.

Kali ini, apa?

Drama sekali.

Alpha jangkung itu memilih mengunci kakinya di lantai semula ia bernaung. Ia kembali berfokus pada tablet yang ia genggam untuk mengecek email yang masuk.

"Hei, darling!"

Namjoon menoleh tepat ketika Hoseok mengikis jarak kearahnya. Satu kecupan ringan pada bibir bersambut lingkaran erat pada pinggul mampu mengendurkan kondisi yang sebelumnya memuakkan.

"Hei, pretty! I miss you!" bisik sang alpha kala tautan bibir kedua terlepas. Ia mengusal pada ceruk leher omeganya demi meraup feromon manis yang kini menguar, saling tarik menarik dengan miliknya.

Namjoon selalu tenang saat berhadapan dengan Hoseok. Omega manis itu seakan mampu meruntuhkan sisi bengisnya hanya dengan aroma tubuhnya yang memikat.

Satu kecupan berujung hisapan lembut pada kurva leher Hoseok rasakan. Ia mendongak dengan mata terpejam demi merasakan cumbuan ringan tersebut.

"J-joonie~"

Gigitan kecil setelah jilatan membuat si omega berjingkat dan terpaksa membuka kelopaknya.

"Hei, jangan lakukan disini! Aku bisa melayanimu di tempat lain." bisik sang hacker.

Namjoon menarik wajahnya menjauh untuk mempertemukan iris mereka. Ia tangkup pipi omeganya sebelum mengecup bibirnya dengan lembut nan dalam.

"Aku ingin kau di atasku. Aku rindu bermain panas denganmu"

Hoseok terkekeh. Ia menyetil ujung hidung alphanya sebelum menggigitnya gemas.

"Dua hari lalu kita sudah melakukannya, Joon. Apa kau lupa?"

Genggaman pada pinggul semakin erat hingga milik mereka saling bersinggungan.

"Kau merasakannya?"

Hoseok mengangguk dengan gigitan kecil pada bibir bawah. Pipinya memerah padam sampai ketelinga. Ia mampu merasakan kerasnya privasi sang alpha menusuk miliknya yang masih berbalut celana jeans.

"Mari kita lakukan"

Seiring kalimat itu berakhir, Namjoon menggendong omeganya bak koala menggemaskan. Membawanya menuju kamar untuk melupakan segala risau yang berbaris memenuhi kepala.

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now