V's POV
tw// smut! Bl*w Job!
Entah apa yang terjadi dengannya selama di kantor, aku tak tahu. Yang jelas, aku menangkap hal berbeda darinya. Obsidiannya menjadi mendung, tak seperti yang biasa ku tatap.
Apakah hal buruk terjadi?
Apa sesuatu sedang mengancamnya?
Aku pikir membaginya denganku bukanlah masalah. Aku bisa menjadi pendengar yang baik meski aku tak pandai memberi solusi. Setidaknya, aku berharap bebanmu berkurang. Itu saja.
Tapi sebagian orang membutuhkan waktu untuk mencurahkan hal yang menguras emosi.
Tak apa.
Mungkin suatu hari Meneer mau membaginya denganku.
Malam ini aku sedikit bebas dari tugas utamaku. Menjadi objek pemuas nafsu Jin. Aku tahu hal ini akan terdengar sarkas atau tidak manusiawi bagi sebagian orang, karena kami tidak memiliki ikatan yang resmi. Tetapi aku merasa biasa saja. Justru aku rasa hal ini adalah TEPAT.
Jin memperlakukanku dengan sangat baik. Ia melindungiku. Sendirinya bahkan menyetarakan aku dan kerabat lain.
Dan yang pasti, rasa nyaman mulai menyeruak ke permukaan.
Aku menyukai dada bidangnya yang berdetak cepat tapi mampu menenngkanku. Juga rasa hangatnya ketika mendekapku.
Aku menyukai sentuhan jemarinya yang lembut di setiap jengkal tubuhku.
Aku menyukai retinanya yang kelam dengan warna kehijauan di bagian luar itu menatapku penuh puja. Berbinar terang, seolah sinarnya mengalahkan bulan purnama.
Dan—
Aku menyukai bibirnya yang tebal— tak pernah bosan menyebutku 'Lieve' di sela-sela geraman kenikmatan.
Setelah puas baginya memanjakanku, kami menikmati rendaman air jeruk dan kelopak bunga mawar putih pada bath up. Ia berkata jika aku anak nakal yang kotor, akibat cairan pekat yang menempel disana sini. Tubuhku terasa lengket dengan milikku sendiri. Maka, aku harus segera mandi atau jika tidak daddy akan memberi hukuman.
Sejujurnya, aku tak mengerti maksud kalimat tersebut. Hukuman seperti apa? Apakah semacam tidak mendapat uang saku seperti anak sekolah? Atau tidak akan ada makan malam lezat?
Entahlah.
Aku tidak mau dihukum. Tentu aku menurut pada Jin dan membiarkan alpha tampan itu menggosok punggung hingga ujung kakiku. Ia membisikku sesuatu yang berhasil membuatku tersemyum. Aku terkesan. Satu sosok lain dari seorang Jin terungkap. Ia sangat romantis. Walau ada rasa penasaran membelenggu.
Pernahkah ia pernah melakukan hal ini dengan yang lain?
Senyum di bibirku sedikit memudar sebab ulahku sendiri. Jika pun memang pernah, itu bukanlah urusanku.
Waktu berendam usai. Jin menggendongku ke kembali ke kamar yang sudah kembali rapi dengan sprei baru. Padahal sebelumnya sangat berantakan.
Wow!
Ia membawaku ke walk in closet untuk membalut tubuh telanjangku dengan piyama pilihannya. Jika sebelumnya aku akan sangat malu mengekspose ragaku di depannya, kali ini tidak lagi. Aku membiarkannya terlihat. Sebab meneer suka.
"Apa kau sengaja menggodaku lagi, hm?" protesnya saat aku membuka pengikat tali bathrobe ku.
Aku terkekeh.
"Bukan begitu, bukankah aku harus mengganti ini dengan piyama?"
Jin menghela nafasnya berat. Aku tau, miliknya tengah ereksi di bawah sana.
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
