• When the mafia fights for the position and love •
-6th book-
TAGS :
-Dark Fiction
-ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA)
-MPREG (Male Pregnant)
-Romance
-Action + Gore
-Happy/Sad Ending
-Death Chara
-Written in Indonesian, English and Dutch
TRIGGER WAR...
Note: Kejadian dalam fiksi penggemar ini tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Semua murni imajinasi penulis semata.
Tolong perhatikan tags di bagian depan cover demi kenyamanan dalam membaca.
____________________________________
Jin terbangun di kala surya mulai terbit. Ia merenggangkan otot-otot tubuhnya sejenak sebelum menatap si omega yang masih terlelap pulas dalam posisi telentang. Terlihat dua kancing teratas piyamanya terbuka, maka Alpha tampan itu segera menarik selimut tebalnya sebatas tulang selangka. Lalu dua kecupan tersemat, satu pada bibir dan satu lagi di dahi.
Semalam ia membebaskan V untuk tak memenuhi hasratnya. Sebab ketika masa rut tiba, takkan ada jeda bagi omega manis itu untuk menolak setiap perintahnya. Sebagai ganti, Jin menikmati dada dan bibirnya saja. Meski begitu, V terus saja menggoda.
Satu kali saja ya.
Ku mohon, aku tak tahan lagi.
Tolong penuhi aku, Meneer.
Rengek sang kekasih masih saja menggema dalam gendang telinga. Padahal, sehari sebelumnya, V memohon ampun untuk berhenti menyentuhnya. Kakinya tak lagi mampu menopang berat tubuh. Apalagi jika bukan karena perangainya yang nakal menggoda sang tuan cassanova.
Ampun, Meneer. Aku tidak akan nakal lagi.
Aaahh, ini nikmat sekali. Tapi kakiku sudah sangat lemas.
Ini terlalu dalam, aaarrghhh!!
Aku tak bisa lagi keluar. Aku lelah.
Jin terkekeh mengingat hal tersebut.
"You're bad boy" gumamnya dengan suara serak.
Kaki jenjangnya menuruni ranjang. Ia berjalan menuju closet dengan tubuh tak berbalut sehelai benang pun. Punggung kekar itu terpampang jelas. Pun begitu dengan bisep besar di hiasi otot-otot yang seolah menjerit ingin keluar. Dadanya bidang dan tegap. Perut datar yang membentuk tumpukan bata, turut menjadi bagian favorit sang kekasih. Jangan lupakan bagian kebanggaannya yang kini sedikit mengeras.
Morning wood.
Jin mengusap miliknya sejenak seraya menggumam-
"It will be great if this f*ck up your mouth, Lieve!" ucapan tersebut berakhir dengan ia menatap prisensi V.
Ia meraih setelan celana pendek yang bagian atasnya di kenakan oleh V. Ia bercermin sejenak seraya menyisir surai berantakannya dengan sela-sela jari.
Iris kelam itu menyelami gambar diri penuh kagum sebelum menyipit mendapati sesuatu. Lima jari panjangnya mengusap rahang hingga bibir bagian atas. Rupanya benar, rambut halus telah tumbuh disana walau pendek.
V sempat menyatakan rasa geli semalam ketika benda tersebut menggelitik bibir hingga dadanya. Katanya, seperti tersengat aliran listrik. Namun omega cantik itu tetap menikmati cumbuan ringan mereka hingga terlelap.
Lagi-lagi, bibir tebal Jin menukik tipis. Hal sepele atau kekanakan sekalipun, jika itu berhubungan dengan V akan menjadi sangat menarik.
"Aku sudah gila"
,
,
-❗Abaikan waktunya
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.