Note: Segala yang terjadi dalam fiksi penggemar ini murni karangan penulis semata. Tidak bersangkut paut dengan kehidupan nyata para pemeran.
Di mohon bijak dalam memilih buku dan membaca. Perhatikan Tags dan Warning yang tertera di muka buku maupun dalam tulisan.
Jangan lupa berikan pendapatmu.
____________________________________
Sejak ia memergoki alphanya tengah mencumbu omega lain, perangai Jimin berubah drastis. Ia tak lagi ceria seperti biasanya, kemilau pada obsidiannya yang bening perlahan meredup. Jimin hanya akan menarik sudut bibirnya tipis tatkala membalas tegur sapa. Selepas itu, ia memilih mengurung diri di waktu senggang.
Yoongi sempat merisaukan hal tersebut. Ia berusaha menyelami omeganya dengan melontarkan berbagai pertanyaan. Sayang, kekasihnya memilih bungkam. Ia jahit bibirnya rapat-rapat dan menyisakan tatap nanar pada sang alpha.
Sebab itulah, samurai asal negeri tirai bambu memberi ruang baginya untuk sendiri. Bila saatnya tiba, ia yakin Jimin akan membagi keluh kesah kepadanya.
Hal lain tak kalah mencengangkan adalah Jimin tak bertegur sapa dengan Hoseok. Ia akan menghindar bila tanpa sengaja mereka berpapasan. Menatap secara langsung sang rival cukup memporak-porandakan pertahanannya, walau ia sendiri telah membalas perbuatan keji Hoseok dengan meniduri alphanya.
Flashback ON
Namjoon baru saja menginjakkan kaki dalam mansion bersama dengan Jin. Tetiba saja Jimin menghampiri dan menarik lengannya agar ia mengikuti langkah kaki terburu tersebut.
Tentu saja Namjoon tak menolak.
"Ada apa?"
"Diamlah! Apa kau lelah?" tanya Jimin dengan senyim mengembang.
"Tidak begitu. Hari ini cukup senggang di kantor. Kenapa memangnya?"
Keduanya tiba di muka kamar Jimin dan Yoongi.
"Baguslah. Jika begitu, bisakah kau membantuku?"
"Apa?" tanya Namjoon dengan satu alis terangkat naik.
Jimin membawa alpha jangkung itu untuk masuk ke dalam dan menutup pintunya rapat.
Dahi Namjoon berkerut dalam. Ia tak mengerti maksud omega manis di depannya ini sampai dengan lugas Jimin menarik turun celana kulot yang menutupi bagian bawah untuk mempertontonkan pantatnya yang sintal.
Namjoon meneguk salivanya kasar.
"Aku ingin sesuatu yang besar memenuhiku. Dan aku yakin, milikmu mampu membuatku menjerit sepanjang pergumulan kita nanti" terang Jimin seraya memainkan jarinya pada bibir rektrum.
"K-kau yakin? Maksudku—" Kepalanya terjulur untuk mengedarkan pandang ke sekeliling ruangan
"Sssstt! Tenanglah. Lebih baik lakukan saja. Aku sudah tidak tahan lagi"
Detik berikutnya, Namjoon menyambar tubuh kecil Jimin untuk ia rengkuh dari belakang. Tangan besarnya meremas dada datar yang masih berbalut kemeja dan jas sebelum memeta tonjolan kecil di balik sana. Bibirnya telah menjelajah pada tengkuk Jimin, bersamaan dengan liat penuh saliva.
"Kau wangi sekali, Jim!"
"Benarkah? Kalau begitu cepat penuhi aku, Joon!"
Sebab si omega tak lagi menunggu, Namjoon segera menrenggangkan tali pengikat pinggang demi mengeluarkan kejantanananya yang sudah menegak sempurna. Jimin segera membuka dua kakinya lebar ketika batang penuh urat yang menyapa pipi pantatnya kini perlahan menembus dinding pertahanannya.
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
