Seokjin menyeret Lambert yang tengah sekarat dengan satu tangan. Berkas-berkas penting mengenai data diri juga berhasil ia amankan. Terkecuali barang bukti. Sengaja baginya meninggalkan disana untuk misi akan datang. Wajah rupawan itu dipenuhi simbah darah, tak jauh berbeda dengan kondisi tubuh lain. Bahkan bahu yang menjadi favorit V masih berhias luka menganga, tanpa di balut secarik kain meski likuid merahnya telah mengering.
Sesampainya di muka kantor, ia melemparkan tubuh Lambert seraya menendangnya agar segera di amankan oleh anak buah lain.
"Bawa dia! Aku ingin dia jadi mainanku nanti!"
Lambert yang patah kaki dan rahangnya menggeser hanya bisa mengais udara kepayahan. Belum lagi kepala bagian belakangnya yang masih mengucurkan cairan berbau amis. Ia tak mampu bergerak banyak ketika raganya di lempar ke dalam bagasi mobil bak onggokan sampah.
Jin memegangi kepalanya yang terasa pening. Pukulan tongkat besi yang di layangkan Lambert rupanya membuat goresan cukup dalam disana.
"Dimana V?"
Salah seorang pengawal menjawab dengan kepala menunduk-
"Kami sedang menyelamatkan Tuan Muda, Meneer!"
Dahinya berkerut dalam setelah meludah asal.
"Apa maksudmu?!"
Yoongi yang tetiba menampakkan diri dari balik mobil lain berusaha mendekat. Ia menepuk bahu Jin dan berkata-
"Limousin kita telah di bajak gerombolan Lucas. Kau tahu ledakan tadi bukan? Bom rakitan mereka berhasil terpasang di bagian belakang"
Jin menatap Yoongi dalam dengan iris di penuhi kilatan cahaya merah.
"Apa maksudmu?! Jangan bertele-tele!"
"Sopir kita dan pengawal berhasil menyelamatkannya dari ledakan. Tetapi, omegamu sedang dalam penculikan. Jungkook dan Jimin sudah mengejar komplotan Lucas."
Kepala mafia itu semakin tak mengerti dengan kalimat si pucat. Kedua tangannya mengepal dengan feromon gelap yang kini menguar. Mengintimidasi sesiapapun disana.
"S-sebaiknya obati dulu lukamu, Jin." Yoongi mendorong dada Jin untuk menjauh darinya, sebab prisensi sang alpha dominan terus mendesak dan membuat ia tak nyaman.
"Apa kau gila?! Dimana Hoseok?! Akan ku buat perhitungan dengannya!"
Jin di kuasai amarah. Darahnya mendidih.
Sambil mengayunkan kaki, ia mencari keberadaan omega hacker tersebut. Sendirinya tak peduli dengan kepala kian pening.
"Seok!! Seok?!!" teriaknya gusar
"Tenanglah, Jin!"
Yoongi menyamakan langkahnya berama Jin menuju deretan mobil lain dengan lampu yang menyala di dalamnya.
Menyadari feromon Jin telah mengudara—mengganggu indera penciumannya, Hoseok menghela nafas berat.
"Aku takkan selamat darinya" cicitnya seraya mencongkel peluru yang bersarang pada lengan Namjoon.
"Hey, babe! Aku akan membelamu. Jika saja kau terlambat datang, mungkin lengan dan leherku sudah patah saat ini"
,
,
Jungkook terus berlari menuruni bukit kecil menuju tepi danau. Pagar yang telah rusak menjadi petunjuk dimana keberadaan V saat ini. Sedangkan Jimin, ia menggeletakkan tubuhnya di atas rerumputan. Menatap gulitanya langit dengan butiran halus salju yang tak henti turun.
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
