• FALLING (AGAIN) •

Start from the beginning
                                        

Setelah tiba di lantai tiga, V segera berlari menuju kamar. Lenguhan kecil di belakang cukup menarik atensi darinya. Lantas, ia memutuskan untuk mencari dimana sumber suara.

Dari balik tembok, V melebarkan maniknya saat mendapati Jimin mengangkat pantatnya tinggi dan Yoongi berdiri di belakangnya sedang menggerakkan pinggulnya dengan cepat. Lebih gilanya, hal itu terjadi di tepi meja billyard.

"Yoon! Terlalu dalam! Eungghh!"

"Kau menyukainya, manis!"

Hentakan keras, bunyi kulit saling menampar, juga erangan dari keduanya mampu membangkitkan bulu-bulu halus pada permukaan tangan hingga tengkuk V.

Omega Korea itu membalikkan badan lalu merosot ke bawah, menyatu dengan lantai.

"Aku rindu Jin melakukannya padaku! Aku pun ingin, Hah!" keluh V seraya memegangi dada yang berdebar kencang.

,

,

Kondisi Hoseok belum sepenuhnya membaik. Ia masih pasi, tubuhnya lunglai dengan pening tak kunjung usai meski Hoseok telah mendapatkan penanganan secara khusus.

Namjoon sudah meraih sadarnya pagi tadi dengan luka lebam yang mulai mengempis dan gips di bagian leher. Kondisinya jauh lebih baik. Bahkan parasnya terlihat segar. Sebab tindakan bodohnya ini, Namjoon tak dapat mendampingi kegiatan Jin selama di kantor, melainkan ia tetap bertanggung jawab dengan deretan jobdesk-nya. Sebetulnya, Jin tak tahu menahu secara detil perihal konflik dirinya dan Yoongi. Atau mungkin alpha tampan itu mencoba tidak peduli dengan persoalan remeh mereka.

Kini Namjoon sedang membujuk omeganya agar mau mengisi perut dengan berbagai makanan lembut di atas trolley. Hoseok secara sengaja tak mengkonsumsi apapun dan memilih mengandalkan infus. Ia terlampau kesal dengan penolakan dr.Sam atas permintaannya tempo hari. Belum lagi, Namjoon— alpha yang tetiba menjadi mate semakin gencar merebut hatinya kembali.

Hoseok muak.

"Stop, Joon! Urusi urusanmu sendiri! Aku sudah dewasa. Tangan kakiku lengkap! Aku bisa melakukannya sendiri!" gertak Hoseok seraya menepis kasar mangkuk di tangan Namjoon.

"Hey, ada apa denganmu?! Kenapa kau mudah sekali berubah?" ucap Namjoon dengan dahi berkerut, namun intonasi bicaranya masihlah lembut. "Ini aku, Namjoon! Alpha yang mencintaimu dan sempat kau miliki, Seok!"

"Aku tak ingin bersamamu, Joon! Tolong jangan paksa aku terus menerus! Mengertilah!!"

Hoseok membuang wajah ke arah lain.

Namjoon memijit dahinya yang berdenyut. Apa yang ia rasa saat ini berkali lipat rasa sakitnya kala menghadapi omeganya yang keras hati.

"Apa yang kau mau? Apa kau ingin bersama Yoongi, huh?!"

Mendengar nama Yoongi di sebut, Hoseok melebarkan iris. Jantungnya berdetak lebih kencang dari sebelumnya, seolah alpha pucat itu menunjukkan prisensi.

"Yoongi kembali ke pelukan Jimin. Ia mengatakannya padaku siang tadi."

Hoseok bangkit dan memasang tubuhnya untuk duduk.

"Apa?!! Kau bercanda!!"

Namjoon mendekat demi memegang erat dua bahu Hoseok saat pupil mereka bertemu.

"Lihatlah wajahku! Apa aku membohongimu?"

Hoseok menelan ludah. Tubuhnya membeku seketika dengan bibir terjahit rapat.

"Apa yang kau harapkan dari alpha yang mencintai omega lain, Seok? Memang benar Yoongi sempat meninggalkan Jimin. Tapi segalanya hanya sebuah kesalahpahaman di antara mereka. Yoongi tak ingin masalah ini berlarut-larut, Seok. Ia berusaha menyembunyikannya dari Jin."

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now