Bibir bawahnya di gigit tipis. V tentu saja meragu akan menyampaikan hal seperti ini. Jin cukup sibuk. Jikapun ada waktu, alpha tampan itu akan memilih bercinta sebagai pelebur rindu. Bukan V tak suka, hanya saja opsi lain tidak kalah menarik baginya.
V membuang wajah ke arah lain. Menatap barisan bangunan klasik di rasa lebih baik. Sebab ia merindukan sang alpha.
V rindu akan afeksi darinya.
V rindu bagaimana Jin mengecup bibirnya.
V rindu bagaimana alpha tampan itu merengkuhnya erat dari belakang.
V rindu akan cumbuan manis mereka.
V rindu merasakan deru nafas juga kehangatan tubuh Jin pada permukaan kulitnya.
"V..!"
Si empu tak menyadari hal tersebug. Tanpa V sadari, maniknya memburam. Jemarinya meremas kuat bagian samping celana kulot. Jika saja boleh berteriak, ia akan berkata 'Aku merindukanmu, Jin'. Tetapi harga diri haruslah di junjung tinggi. V menghela nafas berat sebelum memijit dahinya yang berdenyut nyeri.
"Apa kau baik-baik saja?" imbuh Greg di liputi kecemasan.
"Ah, tentu saja!" V menggosok tengkuk sejenak.
"Kau terlihat memikirkan sesuatu. Bolehkah aku tahu? Siapa tahu aku bisa memberi solusi. Jangan ragukan kemampuan alpha tua ini, V"
V membasahi bibir lebih dulu seraya meremas kedua tangan yang berpangku di atas meja.
"Papa tahu hubunganku dengan Jin sedang kurang baik belakangan ini. Entah mengapa malam ini aku memikirkannya. Terlepas dari sikap Jin yang posesif, aku mulai merasa nyaman dengan hal itu. Dan aku merindukan alphaku~" suaranya menghilang di akhir kata. V menggosok hidungnya sejenak sebelum kembali menyambung. "Banyak sekali hal terjadi di antara kami. Hal buruk yang cukup menguras emosi. Aku selalu di liputi rasa kabung yang tidak kunjung henti. Aku berusaha mencari penyebabnya, tetapi masih belum ku temui. Segalanya terasa sulit. Di sisi lain, aku tak bisa terlalu lama menahan gejolak sisi submisiv. Bagaimana pun, aku membutuhkan mate-ku. Aku merasa sakit tanpanya"
Sang omega menunduk. Bahunya merosot, tak lama kemudian terlihat bergetar. V tak ingin menunjukkan sisi lemahnya di depan alpha lain.
Keheningan mengalun selama beberapa saat. Greg membebaskan V untuk meluapkan emosi yang dirasa tanpa merasa terusik. Itu sebabnya, ia memilih bungkam.
Di rasa telah reda, Greg mulai menanggapi-
"Aku tahu perjalanan kalian tidak mudah. Gaya hidup kami memang jauh berbeda dengan kebanyakan. Itu sebabnya sebelum hubungan terjalin, dua belah pihak harus memahami lebih dulu. Apalagi kalian telah saling mengikat tanda, tantangan di depan akan jauh lebih banyak. Jika setiap persoalan menemukan jalan keluarnya dengan mudah, maka kita tak perlu mempersulitnya bukan?"
V bergeming.
"Katakan saja apa yang ingin kau sampaikan pada Jin. Kau tak perlu menyimpannya seorang diri. Kau bukan lagi seorang budak seperti dulu, melainkan kekasih putraku. Kau seorang Tuan Muda dalam dinasti kami. Kau punya kuasa, V. Jangan lagi memandang remeh dirimu sendiri"
V mengangguk.
"Andai saja bisa semudah itu. Pasti aku akan melakukannya. Tapi pasti akan ku coba."
Greg menarik sehelai tissu dan mengulurkannya pada omega di seberang.
"Hapuslah! Aku tak ingin pelayan melihatmu dalam kondisi seperti ini."
V menarik garis bibirnya lebar dan menerima benda tersebut.
"Terima kasih banyak. Ternyata anda sungguh baik"
"Aku hanya tak ingin membuat menantuku merasa takut dengan Papa mertuanya. Siapa tahu dia akan memberiku cucu dalam waktu dekat!" goda Greg seraya memasang kain lap di sela-sela kerah kemeja.
ESTÁS LEYENDO
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• FALLING (AGAIN) •
Comenzar desde el principio
