• COMPLICATED •

Start from the beginning
                                        

Manik gelapnya sekilas berkilat merah. Memicing ke depan tanpa goyah. Seakan ia telah siap memulai sesuatu yang tidak bisa di terka oleh si sandera. Tak ada lagi yang bisa Hoseok perbuat selain menelan ludah.

Tidak mungkin. Ia tidak akan melakukannya.

Satu erangan keras memantul seisi mansion. Hoseok bergidik ngeri sebelum tubuh rampingya terangkat dengan mudah oleh Namjoon.

Perlawanan apapun ia lakukan. Meninju leher beruratnya dengan kepalan tangan. Menggigit dada bagian sampingnya keras-keras. Kaki jenjangnya tak tinggal diam, ia terus menendang lutut hingga paha Namjoon.

Sialnya, aksi anarkis tersebut tak membuahkan hasil. Menyisakan ekspektasi yang sudah di pupuk, kini menguap gak berbentuk.

Hoseok lelah.

Namjoon membawanya masuk ke dalam Kamar. Melempar ke atas ranjang sampai sendirinya terpental.

Adrenalin mulai menguasai tubuh Hoseok ketika feromon gelap Namjoon semakin tak terkendali. Satu jas yang menutup tubuh kekar sang Alpha terlempar ke atas lantai. Bersusul menggulung lengan kemeja sebatas siku lalu menarik kasar dasi setelah melepas simpulnya. Namjoon memainkan helai dasi tersebut dengan mengibaskan ke udara dengan bibir menukik.

Hoseok merangkak ke sudut ranjang dan berteriak-

"What will you do, huh?!! Step back!" Parasnya tegang kian pasi.

"I'm pretty sure you'll never forget this, baby!!"

Manik Hoseok melebar ketika Namjoon menapakkan lutut di atas ranjang. Hoseok merasa kikisan jarak satu per satu darinya begitu cepat.

Tubuhnya telah membentur headboard. Sedangkan di samping kirinya terdapat nakas kosong. Jika saja ada gelas disana, mungkin dapat ia pakai sebagai perlindungan diri.

"Why are you so pale? It's me, your Joonie! C'mon! I won't hurt you if you obey me, baby!"

Langkah intimidasinya berhenti. Ia lempar dasinya di sisi kanan sebelum melipat dua lengan kekarnya di depan dada. Otot bisepnya tampak. Seolah menjerit ingin keluar dari belenggu kain kemeja. Nyali Hoseok semakin ciut. Ia tahu, dengan sekali tamparan saja ia akan tersungkur.

"Baby?! Don't you hear me?"

Air mata yang menganak sungai telah merembes membasahi kelopak bawah. Bulir keringat seolah tak ingin kalah menghujani wajah manis Hoseok hingga dada yang konstan bergerak naik turun.

"Come here! One, two~ "

Sungguh, Hoseok bersumpah akan membenci kata-kata kinky yang ia dengar detik itu juga.

Tak ada niatan untuk mematuhi perintah yang ia dengar. Hoseok hanya ingin membebaskan diri dari belenggu alpha di depannya.

"Three! Time's up, baby! You'll get your punishment now!"

Dengan cepat, Namjoon bergerak menarik dua lengan Hoseok dan membanting tubuh kurusnya di atas ranjang. Hoseok yang sempat terkejut dan berteriak itu tak mampu banyak melawan. Kini ia hanya bisa menangis ketika Namjoon telah berada di atasnya sambil mengikat dua tangannya dengan dasi.

"Let me go out, Joon! Please!" isaknya parau.

"No, baby! You made pissed off!"

Craaackk!!

Bunyi robekan terdengar lantang, bersahutan dengan raungan tangis. Lembar demi lembar sobekannya tersungkur di atas lantai dan hanya menyisakan celana kulot tanpa ikat pinggang.

Kemudian, Namjoon melucuti pakaiannya sendiri dan melemparnya ke sisi samping. Dada kekarnya yang berhias keringat bergerak naik turun seraya si empu menjilat bibir. Jemarinya bergerak cepat membuka pengikat yang melingkar di pinggang sebelum ia buang.

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now