• MISTAKES - FINAL •

Start from the beginning
                                        

"It's okay, V. It's okay."

Seharusnya cukup menjadi isak saja. Namun V tak lagi mampu menahannya seorang diri. Tangis yang ia tahan, kini pecah.

"You know what, i feel like something is missing from my body. I was thinking that someone robbed it from me but i don't know what is it" ucap V dengan suara parau.

Jin menelan ludahnya. Percaya atau tidak, ia turut merasakan hal yang sama.

Maka alpha tampan itu memilih bungkam selain mendekap lebih erat omeganya. Menyatukan kepala mereka untuk tetap bertaut sambil menepuk lembut punggung bergetarnya. Membiarkan air matanya tumpah ruah disana.

"I want it back, Jin! Bring it back!!"

Ada penyesalan yang begitu dalam ucapan V.

Obsidian yang semula bening nan teduh kini harus berkabut dan memanas. Jin- sama sakitnya dengan V. Dadanya seperti tertimbun berton-ton pasir mendengar racauan sang omega.

Jika saja ia tahu apa yang di maksud oleh V, Jin akan membawanya kembali.

Jin akan merebutnya demi sang kekasih.

"BRING IT BACK! BRING IT BAACKK!!"

,

,

Sejak kejadian menyakitkan tersebut, cenderung diam dalam menjalani hari. Ia tidak melakukan banyak aktivitas dan memilih duduk termenung seorang diri di balkon kamar. V akan menghabiskan sehari penuh dengan tatap kosong. Fikirnya melayang entah kemana.

Jin berusaha menghibur dengan menawarkan untuk berkeliling mansion. Bermain dengan Lucky atau sekedar menaiki atv di atas hamparan rumput luas. Namun selalu di tolak.

Yang bisa ia lakukan hanya menemani V sambil mengontrol semua pergerakan bisnisnya melalui komputer jinjing. Atau menggendong sang kekasih ketika air matanya kembali membasahi pipi.

V begitu emosional tanpa alasan yang pasti.  Jin bisa memahami. Walaupun tak jarang ia di buat pening.

Seperti saat ini, banyak makanan sudah tertata di atas meja. Jin bermaksud untuk menyuapi V, lagi-lagi omega manis itu menepis tangan alphanya dengan wajah berpaling.

"Lieve, kau hanya memakan buah satu kali sehari. Bagaimana jika perutmu sakit lagi? Makanlah sedikit. Coba cicipi. Ini enak, sayang!"

Sepertinya kesabaran Jin telah mencapai batas.

"Apa pedulimu?"

Tepat setelah berkata demikian, V meninggalkan Jin untuk berbaring di atas ranjang. Ia tutup rapat kelopak matanya setelah menarik selimut agar menutupi tubuh sampai sebatas kepala.

Jin melempar garpu yang ia genggam ke atas piring. Dahinya berdenyut nyeri. Sehari lalu ia bertingkah manja. Dan sekarang, berlaku sebaliknya. V benar-benar menguji kesabarannya.

"Aku alphamu. Aku orang yang mencintaimu. Jika kau merasa kehilangan akan sesuatu, katakan saja apa itu. Aku akan mencarinya untukmu. Tapi tidak dengan mendiamkanku seperti ini" 

V bergeming.

Jin menoleh ke arah ranjang dengan helaan nafas dalam.

"Don't play on me, V! Aku bisa saja menghukummu sekarang juga!"

,

,

Hari-hari berlalu dengan aksi bungkamnya V. Jin tampak frustasi dengan tingkah sang omega yang ia nilai seenaknya. Mulai dari bangun tidur, Jin sudah tak mendapati V di ranjang. Ia begitu sibuk dengan aktivitas barunya sebab ia telah sepenuhnya sembuh.

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now