• MISTAKES - FINAL •

Start from the beginning
                                        

Jin mengusap wajahnya sejenak. Sesungguhnya ia telah merencanakan sesuatu. Seharian penuh selama menjamu rekan bisnisnya, Jin telah merangkai kegiatan manis untuk ia lakukan bersama V dalam waktu dekat. Sayangnya, harus tertunda.

"Ku harap kau bisa menjaganya dengan baik"

"Bahkan aku ingin memeluknya saat ini" gumam Jin.

"Aku tidak yakin kau hanya akan melakukan itu" goda Sam.

"Entahlah. Aku ingin menenggelamkan diriku bersamanya secara penuh. Aku ingin V tahu jika aku benar-benar menginginkannya. Aku ingin menjadi bagian dari hidupnya, Sam"

"Kau bisa mengatakannya saat ia bangun nanti, Jin. Kami permisi" sela Hoseok buru-buru yang kemudian menarik dr.Sam agar segera pergi. Ia tidak lagi mampu memanggul beban berat yang ia sangga saat ini.

"Bagaimana dengan kondisi V?" bisiknya ketika mereka berada di ruang tengah.

"Berharap saja apa yang kita lakukan bisa berdampak lebih cepat. Kau membuatku hampir mati berdiri, Seok!" cercah dr.Sam yang kemudian meninggalkan omega Hacker itu seorang diri.

"Segeralah sadar, V. Berkatmu, nyawaku berada di ujung tanduk sekarang" gumamnya sambil menggeleng.

,

,

Jin sedang berdiri di bibir pintu balkon bersetelan piyama. Satu tangannya tenggelam dalam saku sementara yang lain memegang erat cawan berisikan anggur putih. Ia sesap isinya lamban hingga tetes terakhir. Lalu meletakkannya di atas meja.

Satu pandangnya masih mengarah lurus pada sosok yang masih setia menutup kelopak mata rapat. Hanya V menjadi objek menarik baginya. Mengalahkan sajian lengkap makan malam di atas trolley yang sudah dingin. Tak satupun ia sentuh.

Jin hanya menginginkan V.

Ia ingin mendekap omeganya erat dengan lengannya yang kekar.

Jin rindu hawa hangat dari tubuh V menjalar pada tubuhnya yang kini dingin.

Ia rindu gelak tawa juga rengekannya memenuhi gendang telinga.

Memang baru satu hari ia merasa hampa, tetapi bagi Jin waktu serasa berjalan cepat mengikis kenangan manis kemarin, tetapi akan berjalan lamban saat menyiksanya seperti sekarang.

Helaan nafas berat keluar dari hidung Jin. Ia gamit cerutu sebelum menyelipkan tembakau gulung disana. Tak lupa bubuk h*roin sebagai teman setia.

Ia hisap kepulan tembakau bakar yang bercampur obat terlarang diudara dengan mata terpejam.

Jin mulai tenang.

Dua benda favorit ini seakan mampu menggerus penat dan gundahnya saat ini.

"I miss you, V. Wanna hold you tightly, right now"

,

,

Fajar kembali menyingsing lebih cepat dari dugaan Jin. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengecek kondisi V yang masih setia menutup mata.

Telapak tangannya menyentuh permukaan dahi sebelum bergerak turun pada nadi leher.

Lemah.

Posisi tubuhnya bahkan masih sama pada sehari sebelumnya. Segera bagi alpha dominan itu mengangkat gagang telepon mansion menghubungi seseorang.

"Sam! Come in!" perintahnya tegas, tanpa berbelit. Ia hanya ingin V segera membaik. Jin menginginkan kekasihnya yang manis kembali bermanja dengannya.

Tak lama kemudian, dr.Sam di temani sang asisten datang dengan trolley yang di penuhi peralatan medis. Ia mengecek seluruh kondisi V dengan gugup. Pasalnya, monitor pasien yang semestinya terpasang harus ia singkirkan demi meminimalisir kecurigaan Jin.

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now