Ia memijit pelipisnya sejenak sebelum menatap sang ayah angkat.
"Jangan menatapku seperti itu, Jin!"
Jin yang merasa terintimidasi mendongakkan kepala. Kemudian mengusap wajahnya kasar.
"Kenapa kau menjadi lemah sekarang?! Kekasihmu sedang di tangani orang yang tepat! Dan kau hadir disini pun percuma! Tak ada kontribusi apapun untuk kebaikannya. Bukankah begitu?!" terang Greg dengan iris biru yang tajam. Satu tangannya telah masuk ke dalam kantung celana seraya mendecak ringan, memamerkan fitur rahang tegas yang ia miliki.
"Kau—"
"Aku tak mengerti?! Begitukah?"
Sang Kepala mafia paruh baya menggulung lengan kemejanya sebatas siku setelah menceraikan satu kancing yang bertaut. Ia mengayunkan kakinya yang jenjang untuk mempertemukan irisnya dengan putranya.
"Love is bullshit if you have nothing, Jin! You have to be stronger, not weak Boy!"
Greg mendekat dan berbisik-
"Your money is quite enough to buy any bitches that you wanted in this whole world."
Jin memejamkan kelopak mata sejenak.
"Alright! Let's go!" ucap Jin tegas sebelum meninggalkan bawah tanah.
"Hoseok! V is on your hands!" imbuhnya yang kemudian menenggelamkan diri dalam Limousin putih bersama Namjoon dan Greg.
"Yes, Meneer!"
Mendapati mobil mewah tersebut melesat keluar, Hoseok menarik garis senyum tipis. Dua tangannya terlipat di depan dada.
"Tentu ini semua bukan kebetulan"
Tanpa membuang banyak waktu, ia berjalan menuju ruang control room. Segala yang terjadi pada V telah Hoseok rencakan semenjak ia mendapati kekasih sang meneer mengalami mual dan muntah untuk pertama kali.
Pil yang Hoseok berikan pada V tentu bukanlah pil biasa, melainkan racikan penggugur janin. Sebuah ramuan yang ia buat dalam pengawasan dr.Sam dan team.
Satu butir pil akan mempunyai efek dalam jangka enam jam. Bila janin masih muda, maka ia akan segera gugur keesokan hari. Bisa di bayangkan apa yang terjadi pada V bukan? Terlebih lagi, ia menaikkan dosis tiga kali lipat untuk di konsumsi. Namun omega Hacker itu sedikit kecewa ketika mendapati ramuannya di nilai cukup lamban bekerja pada tubuh V.
Mungkinkah janin tersebut akan tumbuh menjadi alpha? Hoseok tak tahu pasti. Kini ia harus menjadi saksi mal praktek dirinya dan tim dokter ada omega malang yang terbujur pasi di dalam sana.
"Apa yang terjadi?"
Seseorang berhasil membuat Hoseok terperanjat. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Jimin sedang menarik kursi untuk di duduki.
"Kenapa ada operasi dadakan, Seok? Setahuku tak ada insiden terjadi dalam pesta Mr. Neil" sambung Jimin dengan nada curiga.
Hoseok mengunci bibirnya rapat. Namun tetap saja irisnya terlihat bergetar ketika mengarah pada bedside monitor.
Jimin bangkit. Ia mendekati Hoseok untuk membuat melemparkan satu argumen.
"V hamil, bukan? Katakan padaku, Seok!"
Hoseok abai. Ia tak ingin menggubris pernyataan Jimin.
"V hamil dan kau sudah merencakan ini semua, bukan?!" seru Jimin sambil meremas dua bahu lawan bicaranya.
"Pelankan suaramu, Jim." jawab Hoseok dengan tatap tajam. "Kau bisa mengganggu operasinya"
Jimin berjalan mengitari kursi sambil terkekeh.
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• MISTAKES - FINAL •
Start from the beginning
