• K R A C H T • JINV • ABO

• THE UNTOLD STORIES •

,

,

Pengawal yang berjaga di mansion utama menunduk memberi salam untuk sang kepala mafia yang berjalan cepat melintasi ruang santai. Jin bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek memasang mimik yang kaku. Tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya.

Ia terlihat sedang mencari prisensi seseorang.

"Panggil Jungkook!" perintahnya pada dua orang pengawal yang mengekor. Ia telah tiba di lapangan indoor yang sangat luas dan masih sepi.

Sang kepala mafia telah merencanakan sesuatu.

Beberapa menit kemudian, alpha yang di nantikan telah tiba. Jungkook memberi salam dengan membungkukkan badan sesaat. Surai gelapnya masih setengah basah. Beberapa butir air juga telihat di bagian pelipis maupun leher. Bisa d8 tebak, ia baru saja bebersih diri.

Jin meraih sesuatu pada rak di sisi ruangan.

Dua buah pasang sarung tinju, dan melemparnya satu pada Jungkook.

"Pakai dan hadapi aku!"

Iris alpha muda itu melebar. Ia begitu terkejut akan apa yang ia dengar. Fajar baru saja menyingsing. Sebagian rekannya belum juga bangkit dari tidur, tapi ia sudah di intimidasi oleh feromon kuat alpha dominant di depannya.

"Apa kau tuli?!"

Tanpa lagi membuang banyak waktu, Jungkook mengenakan sarung tinju tanpa membalut jemarinya dengan kain khusus. Tentu ia tahu, hal ini merupakan kesalahan. Sebab resiko jari akan patah sangat tinggi.

"Siap, Meneer!"

Jungkook membawa kedua tangannya sebatas dada dengan sepasang kaki lebar sebatas bahu. Jantungnya berpacu cepat seiring dengan adrenalin kian memuncak. Ia menelan liur pahit seraya menarik nafas dalam-dalam.

Segalanya takkan menjadi mudah.

Jin tampak begitu siap. Ia berlari kecil di tempat dengan tangan saling beradu sebelum memasang kuda-kuda engan paha kokohnya.