• Confession •

Start from the beginning
                                        

Sam menepuk bahuku. Ia berusaha memberiku semangat. Aku mengangguk, namun kehadiran seorang lain di belakang punggungnya cukup mengusikku. Ia berdiri tegap melipat kedua tangan di depan dada sambil memasang wajah serius.

"We need to talk, Jin!"

"Not here!"

Aku, Sam beserta tamu tak diundangku segera meninggalkan kamar. Ah, kurasa malam ini akan menjadi sangat panjang dan melelahkan.

,

,

Author POV

Jin mempersilahkan tamunya duduk nyaman di atas sofa ruang kerja. Mereka duduk saling berhadapan dan mulai menyalakan cerutu ketika seorang pelayan telah mengisi cawan dengan anggur putih.

"Kenapa kau tak menghubungiku, Huh?! Apa susahnya meminta bantuan dariku?!"

Seorang itu berkata dengan dingin. Ia hembuskan asap tembakau ke udara dan melipat satu kakinya di atas paha.

"Kau sibuk dengan pelacurmu!" sarkas Jin— seakan tak peduli dengan status anak dan ayah yang keduanya sandang.

"Dan lihatlah akibatnya, pelacurmu sedang sekarat saat ini!"

"Berhenti menyebut V dengan kata rendah itu! Jika saja kau orang lain, sudah ku geser rahangmu!" Tanpa segan ia menunjuk Greg dengan cerutu yang ia gamit. Irisnya melebar, mengobarkan api amarah.

"Calm down, dude! Rupanya kau benar-benar menyukainya. Wow, mind blowing!"

"Dia kekasihku. Aku mencintainya, Greg!"

Greg terkekeh. Ia ketukkan cerutunya pada asbak dua kali sebelum menghisapnya kembali.

"Lucas bukanlah dalang utama di balik insiden Joordan. Dalang utamanya sedang kutelusuri. Dunia mafia tak pernah mudah di tebak. Tetaplah waspada!Lindungi kekasihmu yang masih kecil itu."

Jin mengangguk, kemudian ia menengadah.

"Apa kau sudah mengikat tanda dengannya?"

Seharusnya pertanyaan tersebut mudah untuk di jawab, akan tetapi tenggorokan Jin seolah tersumpal sesuatu.

Menyadari sang putra tak segera memberi jawaban, Greg menarik sudut bibirnya tipis.

"Dia berasal dari keluarga yang baik. Aku tak menampik akan hal ini. Jika kau telah berniat mengikat tanda dengannya, itu artinya kau telah siap dengan segala sesuatu yang akan terjadi"

Dahi Jin berkerut dalam. Ia tekan cerutunya dalam asbak sampai padam lalu menyambar cawan berisikan anggur untuk ia teguk sampai tak bersisa.

Tak!

Bunyi cawan beradu dengan permukaan meja terdengar nyaring.

"Kau jelas tahu, kehidupan semacam ini akan sangat beresiko tinggi bagi siapapun yang menjadi kekasihmu—"

"Aku akan melindungi V! Kau tak perlu khawatir, Greg!" kesal Jin menatap arah lain.

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now