Usapan lembut ia berikan pada puncak kepala V, lalu mengecupnya lembut sambil berbisik-
"Welkam, my Lieve"
Mendengar suara berat di samping gendang telinganya, V berusaha bangkit namun segera di tahan oleh Jin. Jari telunjuknya bergoyang diudara— mengisyaratkan agar si omega tak boleh melakukan hal tersebut.
"Jangan bangun dulu. Kau sedang dalam masa pemulihan" ujarnya lembut. Kini ia mengambil duduk di tepi ranjang.
"J-jin! Jin" ucap V terburu dengan kedua tangan terangkat.
"Hey! I'm here!"
Alpha tampan itu segera memeluk omeganya. Mengusap punggungnya lembut lalu menepuknya pelan. Sedangkan V msnjatuhkan wajahnya pada bahu sang alpha meski selang pernafasan ada hidung cukup mengganggu. Ia mencari kenyamanan juga kehangatan disana. Maniknya sepenuhnya berkabut dalam beberapa detik ketika menyadari ia telah dalam kondisi luar biasa baik.
"Apa yang anda rasakan saat ini, Tuan Muda?" tanya dokter Sam.
Jin melepas dekapannya sejenak dan menata bantal pada headboard ranjang agar V bersandar nyaman disana. Meski begitu, kesepuluh jemari lentiknya senantiasa melingkar erat pada lengan sang meneer.
"Hanya sedikit pusing dan— lapar"
Dokter Sam terkekeh seraya menggoreskan penanya pada kertas.
"Baik. Apa kau masih kesulitan bernafas? Ada dadamu masih sakit?"
V menggeleng ringan, lalu menatap Jin dengan dua bola mata berbinar. Bibirnya yang pasi dan kering mengucap dalam diam, aku merindukanmu.
Jin mengangguk. Ia kecup dua punggung tangan omeganya lalu mengusapmya dengan ibu jari.
"Baik, Tuan Muda. Makanan anda akan segera datang. Selamat beristirahat dengan Meneer. Saya permisi"
Dokter muda itu segera meninggalkan kamar Jin dan V di ikuti dengan petugas lain.
Jin segera mengikis jarak di antara mereka demi menyisir surai bergelombang V.
Satu kecupan pada dahi mendarat hangat. Membuat si empu tanpa membuang banyak waktu melingkarkan lengannya erat pada leher sang alpha sebelum mengusal disana.
"Hey, lieve! I'm here!"
Jin tentu tahu apa yang tengah di rasakan oleh V saat ini.
"Meneer, terimakasih telah menyelamatkanku! Aku tak tahu apa yang akan terjadi jika saja kau tak datang" ucapnya dengan suara parau.
Deg!
Ia tahu jika bukan dirinyalah yang menyelamatkan V melainkan Jungkook yang menyebrangi danau. Hatinya serasa di remas ketika kembali mengingat kejadian ini. Rahangnya mengeras dengan kobaran api cemburu di dalam sana. Jika saja waktu itu ia sudi menyebrangi dinginnya air danau, mungkin kecemburuan takkan melahap habis dirinya.
Namun Jin bernafas lega, sebab omega cantik itu berkeyakinan jika ialah yang melakukannya. Satu tangannya mengepal sebatas paha, sedangkan yang lain kembali mengusap lembut punggung V seraya berkata-
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• Confession •
Start from the beginning
