• Confession •

Start from the beginning
                                        


"Semoga meneer menyukai penampilanku hari ini" cicit V di depan cermin seraya mengacak asal surai bergelombangnya. Bibirnya yang tipis mengurai senyum manis lalu meninggalkan ruang pribadinya bersama sang kekasih untuk menuju perpustakaan. Ia akan menunggu Jin kembali sembari melanjutkan sesi belajar bahasa Belanda yang sempat terhenti. Masih banyak kosakata yang belum ia kuasai semenjak misi Joordan berlangsung dan masa penyembuhannya. 

Tak ada kelas beladiri maupun ketangkasan menggunakan senjata selama tubuhnya belum kembali seperti sedia kala.

Terhitung empat hari sudah dari insiden cerobohnya ia dan Jin yang hampir saja bersenggama. V terkikik geli saat kilasan kejadian tersebut melintas. Kekasihnya yang tampan itu benar-benar membuat ia hilang akal.

Sambil mengayunkan langkah pada ruang yang di tuju, V mengulum senyum. Ia akan malu jika orang lain memergokinya sedang berkhayal nakal tentang Jin.

Gagang pintu perpustakaan berhasil ia tekan. V segera menyibukkan sore senggangnya dengan buku catatan dan kamus yang Hoseok hadiahi untuknya.

"Ah, aku sudah sampai mana ya?" cicitnya pada diri sendiri. Omega cantik itu telah menyamankan posisi duduknya pada sofa empuk di sudut ruangan. Ia mulai membaca kamus tersebut.

Fokusnya terganggu ketika ia melihat satu buku dengan sampul ungu pastel. Benda tersebut tergeletak di bawah meja kecil.
V

mengambilnya untuk dilihat bagian dalamnya.


Masih kosong.

Satu jentikan jari di udara bersusul pipi mengembang akibat sebuah ide muncul tetiba.

"Hhm, aku akan menjadikan buku ini sebagai buku diariku. Hihihi"

Maka, omega manis itu mulai merangkai kata di atas kertas putih mutiara dan mengesampingkan niatan awal.

"Amsterdam..."

Cukup lama V tenggelam dalam dunianya sendiri hingga ia tanpa menyadari jika seorang lain telah berdiri di hadapan dengan kedua tangan terlipat sebatas dada.

"Hal kekanakan apa lagi ini, huh?!"

V mendongak. Lalu letakkan pena hitamnya di atas meja sebelum bangkit dari sofa.

"Mind your business, bitj!"

Plaaak!

Kekasih Meneer cukup terkejut dengan aksi berani omega begel kepadanya. Selama ini ia berpikir jika Jimin hanya berpura-pura, atau takkan mungkin mudah main tangan.

"Hey!"

Ada remasan erat pada sweater rajut V di sertai tatapan tajam.

"Apa?! Kau akan berteriak?! Kau akan mengadu pada Tuanmu huh?!"

Si Omega Korea memilih bungkam. Ia mencoba bersikap setenang mungkin.

"Dengar, jangan sentuh apapun disini! Kau tak ada hak, pelacur kecil!"

"Aku bukan pelacur sepertimu!" tukas V dengan nada remeh.

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now