Episode 24 ° Rasa

17 1 0
                                    

Happy Reading🌼

Jangan lupa sebelum ke part selanjutnya tinggalkan Vote dan Comment Kalian
______________________________________

Setelah selesai mengobati lengannya, akhirnya Raksa berniat untuk melihat May sebelum dirinya pulang. Gadis itu masih belum sadarkan diri badannya masih demam, meskipun begitu tetap saja ia harus bersyukur karena May tidak mengalami kondisi sakit yang serius.

Raksa menatap May yang masih tertidur, rasa penyesalan terus hinggap di di dalam dirinya. Pipi mulus gadis di depannya terasa hangat, ia mengusap lembut sembari berkata, "May gue harap ini terakhir kalinya gue liat lo kayagini, karena nantinya gue bakalan terus di sisi Lo dan ngelindungin lo dari siapapun yang bakalan lukain lo"

lalu ia dan teman temannya yang lain memutuskan untuk pulang karena sudah mau maghrib. mereka berpamitan dengan Arka lalu mulai berjalan menuju parkiran rumah sakit. Raksa menggas motornya melaju menuju rumahnya, ia kembali memsang wajah setianya. kini ia berpikir apakah ia pantas mendapatkan hati gadis itu? apakah sekarang ia mulai menjadi seorang yang egois?

Raksa memberhentikan motornya sesudah sampai di depan rumahnya lalu membuka helm dan berjalan memasuki rumah mewahnya itu.

"Udah pulang nak? bicara sama bunda sebentar" Suara itu berhasil membuatnya terhenti, dia Tante Dhira perempuan yang kini berstatus sebagai bunda tirinya.

"Jevan ada tugas, Tan" Jawab Raksa lalu kembali melangkah, "Sebentar aja" mohon Dhira, Raksa menarik nafas kasar lalu duduk di depan Dhira. tak lama Ayahnya yang bernama Rendra datang lalu duduk di samping Dhira dan memeluk istrinya yang langsung diberi tatapan muak Raksa.

Dhira memegang tangan Raksa, "Tangan kamu kenapa diperban gini Jev" Seru Dhira khawatir. Raksa menepis tangan Dhira, "Langsung ke intinya, mau nanya apa?" Tegas Raksa yang langsung membuat Dhira menatap sendu.

"Bunda mau tanya"

"Stop bilang bunda!! bunda saya hanya satu" Seru Raksa yang sedikit membuat Dhira tersentak begitupun Rendra.

"Jevan! jaga ucapan kamu" Balas Rendra geram melihat kelakuan anaknya yang seperti itu.

Raksa hanya mengalihkan pandangan cuek dengan amarah kemarahan Rendra. "Gapapa mas, saya ngerti" Ucap Dhira berusaha menenangkan. Dhira mulai tersenyum ke arah Raksa, "Besok kamu ke Bandung?" tanya Dhira yang langsung dibalas anggukan Raksa cuek.

Dhira mengalihkan pandangan ke arah Rendra, "Mas mari kita jenguk devan" Ajaknya yang langsung membuat Raksa tersenyum miring. "Ayah mana ada waktu" Sahutnya yang nyaris membuat kedua orang tuanya terkejut.

"Jev... gaboleh gitu" peringat dhira karena sikap anaknya.

Raksa menatap Dhira dingin, "Ucapan Jevan salah? nggak kan yah" tekannya membuat Rendra memijit kening. memang tidak bisa di elak ucapan anaknya, dia memang tidak pernah menjenguk kembaran Raksa padahal dia adalah anak kandungnya.

Raksa memiliki saudara kembar bernama Marendra Devan Arakka, sejak umur 8 tahun keduanya jarang bertemu karena berada di kota yang berbeda. Raksa yang ikut ayahnya tinggal di jakarta sedangkan Rakka mengikuti neneknya tinggal di Bandung. keduanya memilih berpisah karena permintaan orang tua mereka. namun saat SMP kelas 8, neneknya meninggal dunia. Rakka sempat ingin ikut ke Jakarta namun di Bandung ia sedang ikut pengobatan hemodialisa di setiap minggunya. Rakksa juga tidak mau di rujuk ke Jakarta karena ia sangat nyaman di Bandung. Rendra sempat memintanya untuk tinggal bersama Raksa di Jakarta namun Rakka lebih memilih hidup mandiri di Bandung.

Rakka dan Raksa adalah dua lelaki kembar dengan wajah yang mirip. Jika dilihat dari sisi manapun keduanya tidak memiliki perbedaan hanya tanda lahir yang membedakannya. Meskipun tidak pernah bersama namun Raksa akan selalu menjenguk Devan ke Bandung karena saat kelas 12 Rakka mengalami penurunan kesehatan sehingga harus dirawat terus. Raksa tidak pernah merasa canggung dengan Rakka meskipun keduanya bisa dibilang jarang sekali bertemu. teknologi begitu modern keduanya selalu menghabiskan waktu di telpon bahkan seorang Raksa saja selalu bercerita mengenai pengalamannya saat di Jakarta kepada Rakka begitupun sebaliknya.

MAYSAKAWhere stories live. Discover now