Episode 02 °Alander

62 9 0
                                    

Happy Reading🌼

Jangan lupa sebelum ke part selanjutnya tinggalkan Vote dan Comment Kalian
______________________________________

"Halo anak-anak hari ini ada anak baru di kelas kalian, tolong berteman dengan baik ya karena ia satu satunya murid baru di kelas 12 yang terbilang murid baru kelas akhir, materi minggu lalu bisa tolong berikan catatan untuk pembelajarannya karena sudah kelas 12 meskipun anak baru tidak boleh main main ya. Mengerti? Mohon untuk teman sebangkunya nanti membantunya jika tidak ada yang ia mengerti" Ucap Bu Shintia wali kelas 12 IPS C. Semua murid di kelas terlihat bergemuruh menatap ke arah perempuan di samping Bu Shinta. "Silahkan memperkenalkan diri nak?"

May tersenyum kecil ke arah Bu Shinta lalu mengatur nafasnya, "Hai" May melambaikan tangannya yang langsung dibalas histeris semua murid disana hingga sedikit membuatnya terkejut. "Perkenalkan nama saya Mayyesha Ganevia bisa dipanggil May" Ucapnya dengan tuntunan kata yang lembut.

"Panggil Juni atau Agustus boleh gak May?" Teriak Bagas si pipi cubby yang menggodanya sampai-sampai membuat semua murid meneriaki ke arahnya.

Bu Shinta menghiraukan Bagas lalu menitah May untuk duduk di samping Anya. Ia berada di kelas yang sama dengan Alander dan Anya. Seharusnya Anya duduk dengan pacarnya tapi karena May masuk ke kelasnya akhirnya ia meminta pacarnya itu untuk duduk dengan Bagas agar May bisa sebangku dengannya. May cukup senang karena ia bisa sekelas dengan Anya, dan bersyukur tuhan mengabulkan doanya.

Akhirnya bel pelajaran masuk semua murid mulai siap menunggu kedatangan guru pelajaran begitupun dirinya.

***

Bel istirahat berbunyi, semua murid bernafas lega lalu bergerak keluar menuju kantin. Tidak dengan May dan Anya yang tengah mengobrolkan sesuatu.

"May gak ada orang!" Ucap Anya sumbringah, May mengatur posisinya agar berhadapan dengan Anya.

May menaikkan alis, "Terus kalo gak ada orang kenapa?" Tanya May bingung melihat manik mata berbinar Anya seperti mengharapkan sesuatu.

Anya mendengus kesal, "ihh gak peka, mau main yang lupa ingatan lagi!?" Pekik Anya membuat May menatap ke arah sekeliling untung saja tidak ada orang emang gak ada sih.

"Anya apa apaan sih!" Serunya masih kaget. Saat Anya berada di rumah May ia masih penasaran dengan kekuatan yang dimiliki oleh sahabatnya. Karena ketika May di Bandung dan bervideo call May pernah memberitahu tentang kekuatannya. Anya selalu tidak percaya bahwa May bisa menghapus ingatan orang lain. Minggu lalu ia meminta May untuk membuktikannya dengan pasrah May menurut. Anya menulis sesuatu di kertas dan hpnya dipakai untuk merekam sambil bercerita tidak jelas, kemudian ia meminta May untuk menghapus ingatannya pada saat melakukan itu.

Dengan terpaksa May menurut lalu ia menghapus ingatan Anya. Dan saat Anya membuka mata dan May menjelaskan apa yang terjadi, Anya benar benar lupa bahwa ia tadi menulis, setelah melihat video ia benar-benar terkejut tapi ia masih tidak tau kalau ia melakukan itu. Hal itu membuatnya ketagihan.

"Ayo dong May, nih gue nulis lagi bentar gue mau rekam juga?" Ucap Anya sumbringah ia sangat ketagihan pada saat dirumah pun May harus menghapus ingatannya sebanyak lima kali. Untung saja ingatan yang dihapus tidak menyakitkan kalau sesuatu yang di hapus kejadian mengharukan bisa saja May pingsan di tempat.

"Gak! Gue laper ayo ke kantin" Sahut May berdiri lalu mengajak temannya yang mengerutkan bibir itu. "Ahh seru tau" Ucap Anya lesu lalu menuruti May sambil berjalan lemas.

Keduanya berjalan beriringan menuju kantin, "Ini rahasia Anya, mulut lo gak ember kan?" Tanya May sedikit khawatir. "Santuy kali! lo udah bilang itu berapa kali 100 nggak 200. Bosen gue dengernya" Anya yang lesu kembali dengan Anya yang gila.

May tersenyum kecil ia tidak perlu khawatir. Karena memang Anya bukan tipikal orang yang membocorkan rahasia. "Oh iya May ayo ke pacar gue!" Teriak Anya ketika mengingat kalau dirinya memiliki pacar.

"Dihh ngapain ogah gue! Lo gak ada temen perempuan apa! masa iya gue liatin lo sama pacar impian lo itu? Inget banget omongan lo pas vidcal gombalannya ih geli"

Anya berdecak pinggang berjalan lebih dulu agar berhadapan dengan May. "Ihh pacar gue gaboleh digituin, emang pacar impian kok daripada lo di bandung doang kaga ada doi" Hati may seperti tertusuk jarum mendengarnya.

"Gue juga kayanya punya tapi lupa, apaansih May" Gumamnya menggeleng sebelumnya ada ingatan terlintas di kepalanya ia bingung. Tetapi di dalam ingatan itu ada seorang lelaki yang menembaknya dan ia menerimanya dengan wajah sangat senang. Tetapi ia tidak ingat itu kapan.

Anya masih melanjutkan ucapannya, "Dan temen perempuan gue itu semua perempuan yang ada di sekolah. Udah deh gak perlu dijelasin lagi nanti Ayang Jhordie nungguin" Ucapnya menarik tangan sahabatnya yang masih mematung memikirkan ingatan yang terlintas itu.

May dan Anya berjalan menuju tempat yang berada di pojok kantin. Ada lima lelaki disana, Belum sampai sana. Anya memberhentikan langkahnya lalu menarik nafas dan merapihkan tataan rambut dan bajunya. "Gue udah cantik belum?" Tanya Anya serius kepada May, Ia hanya membalas dengan anggukan.

"Gak ada ceweknya Nya? Laki semua itu males gue. Lo aja deh gue balik ke kelas"

"Etss noo gaboleh" Pekiknya mencegah May. Anya menarik nafas siap mengucapkan sesuatu yang panjang. "Asal lo tau ya May mereka itu Alander! Tau Alander"

Gadis yang ditanya menggeleng, "Lupa gue lo dari Bandung" Ucapnya menepuk jidat, "Alander itu nama yang dibuat para perempuan di SMA Derlangga buat kelima orang itu. Kenapa? Karena mereka adalah pangerannya sekolah ini di sekolah lain gak ada coba aja lo cari. Liat dong pada ganteng ganteng apalagi Ayang Jhordie, gue salah satu murid paling beruntung bisa pacaran sama anak alander" Anya terbawa suasana wajahnya merona,

"Apaansih ganteng dari mana!"

Kesenangan Anya berubah sinis ke arah May, "Buta ya lo!! Oke gue lanjutin tahan Anya gaboleh Marah nanti dosa"

Anya menunjuk ke arah lelaki yang berpipi cubby, "itu pelawaknya Alander, Bagaskara Joanio. Kalo liat dia tuh semua siswi disini gemes sama pipi bakpaunya"

"Gak ada gemes gemesnya nya gue liat"

"Tahan sabar Anya", Anya menunjuk kearah lelaki yang tengah menoyor kepala Bagas. " Nah itu yang paling ganteng ke empat namanya Andika Mikhaissakra. Lembut dan baik hati banget. Idaman gak sih May?"

"Nggak! banyak kok di bandung cowok begitu"

"Gaboleh marah latakdo Nya inget" Ujar Anya tak lupa dengan qolqolahnya. Anya menunjuk kekasihnya dengan pipi meronanya itu, "Nah ini dia yang ditunggu-tunggu. Dia Jhordie my ayang hanny bany sweety, orang ketiga terganteng di sana. Bangga gak gue, pacar gue masuk tiga besar"

"Tiga besar olimpiade baru gue bangga ini apaan gaguna!"

Anya menarik nafas pelan sesekali menatap sinis ke arah temannya yang mendengarkan sambil menatap datar dan menyumpah serapahi Alander dengan entengnya. Anya mengelus dada sabar jika bukan sahabatnya sudah ia ajak ribut sekarang, Anya kembali menunjuk ke arah lelaki yang merangkul Dika. "Itu Reonald Zayaxxaka Adrexandra. Belibet gue kalo sebut nama panjangnya. Dia cowok kedua terganteng. Liat dong siapapun yang liat bakal istighfar sama wajahnya"

Anya diam sejenak membuat May bingung kenapa tidak dilanjutkan padahal ada satu orang lagi. "Bentar ya Anya belum siap" Ucap Anya lalu menunjuk ke arah lelaki berwajah datar nan dingin di samping Jhordie.

"Nahh dia nomor satu paling ganteng di Alander nggak bukan Alander doang seluruh sekolah sejabodetabek deh kalo boleh. Anya aja suka oleng kalo liat oh iya namanya Marendra Jevan Araksa. Panggilannya Raksa si kelinci kutub Alander, susah didapetin nya kek idola gue kim taehyung"

"Kok kelinci bukannya beruang"

"Beruang serem gak cocok buat Raksa. Mending kelinci kutub"
______________________________________

MAYHRV

MAYSAKAWhere stories live. Discover now