Episode 16 ° Bunda Tiri

53 7 0
                                    

Happy Reading🌼
Jangan lupa sebelum ke part selanjutnya tinggalkan Vote dan Comment Kalian
______________________________________

Dhira menatap ke arah pintu masuk tempat ia makan. Namun orang yang ia tunggu tak kunjung datang. Dia merasa tidak enak karena harus membuat gadis di depannya terus menunggu.

"Jevan lama ya, Kamu gapapa May?" Tanya tante Dhira tak enak hati. May mengangguk karena masih jam 10 pagi jadi gramedia tidak mungkin tutup bukan. "Iya tante gapapa kok" Balas May.

Dhira mengambil ponsel di tasnya, "Sebentar tante telpon" Pungkasnya namun menaruh kembali handphonenya, manik matanya tertuju ke arah pintu membuat May mengikuti arah mata Tante Dhira tertuju.

"Raksa"

"Lo!"

Seru keduanya bersamaan membuat Dhira sedikit heran dengan keduanya. "Kalian saling kenal?" Tanya Dhira dengan wajah bingungnya itu. Raksa menaruh dompet bundanya di meja.

May mengalihkan pandangannya ke arah Dhira, "Sekelas tante" Jawabnya yang langsung diberi anggukan.

Dhira tersenyum mendengarnya, karena Raksa adalah orang yang dingin, terlebih lagi status Dhira adalah bunda tirinya. Dhira dan Raksa tak menjalin hubungan dengan baik, karena anaknya itu sangat benci kepadanya. Dhira sendiri sudah berusaha untuk mencoba berbaikan namun Raksa adalah orang yang sulit untuk didekati. Namun, Ia juga bersyukur karena May bisa sekelas dengan Raksa jadi ia bisa tau bagaimana Raksa saat di sekolah karena sepertinya ia kurang perhatian terhadap Raksa lebih tepatnya Raksa tak mau diperhatikan olehnya.

"Sekelas ya, Jevan ayo makan sama bunda dan May" Ajaknya dengan senang hati dan menyuruhnya duduk.

May sedikit tak mengerti kenapa Raksa dipanggil dengan Jevan namun bisa saja ia sama dengannya memiliki panggilan yang berbeda, saat dirumah dan diluar. May juga kaget ternyata anak tante Dhira adalah Raksa terlebih lagi waktu itu Reon bilang bunda Raksa sudah meninggal, namun ia tak ingin mencari tau lebih dalam, meskipun penasaran tetap saja ia tak mau penasaran dengan hal yang berkaitan dengan Raksa.

"Jevan Sibuk" Balas Raksa dingin membuat May membulatkan matanya menatap Raksa tajam. Jika halnya itu adalah perempuan yang di sekolah ia tak merasa sekaget ini tapi Dhira adalah bundanya bagaimana bisa Raksa menolak dengan tatapan kasar seperti itu. Ia tak habis pikir dengan perilaku Raksa.

"Sa, ayo masa nolak" Seru May melihat senyuman Dhira yang memudar menjadi sendu.

Raksa membalas tatapannya, "Gue sibuk" Tegasnya dingin. May menatap kesal ke arah Raksa, "Raksa lo nolak perintah bunda lo!!" Seru May sarkastis.

"Bukan bunda gue!" Desis Raksa lalu melenggang pergi meninggalkan mereka.

"RAKSA!" May tak peduli semua orang disini menatapnya namun Raksa sudah kelewatan hari ini bagaimana bisa ia menolak perintah bundanya dengan tatapan kebencian yang terlihat jelas. May tak habis pikir.

Dhira memegang pundak May, berusaha menenangkan gadis di depannya, "May tante gapapa" Ucapnya berusaha meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja meskipun sepertinya tidak.

"Tapi tan-"

Dhira tersenyum, "Tante itu bunda tiri Jevan, jadi Tante gapapa May"

***

Keesokan harinya

Hari ini lagi-lagi ia dibuat tidak mood hari liburnya menjadi menyebalkan. Saat setelah Raksa pergi meninggalkannya dan Dhira, semuanya menjadi hancur. Yang terlihat hanya kesedihan tante Dhira yang berusaha tegar agar May tidak merasa risih melihatnya seperti itu. Tetapi mata Dhira tidak bisa berbohong pasti ada rasa sakit yang dirasakannya ketika ditolak mentah-mentah oleh anaknya karena May tau betul tidak mungkin ada orang yang benci Tantenya yang baik hati ini.

Hari ini adalah pelajaran terakhir yaitu Sejarah Indonesia, pelajaran yang membuatnya sedikit mengantuk tapi ia harus tau diri karena memilih jurusan Ips yang sudah pasti berkaitan dengan Sejarah. Ia mendengarkan guru di depannya meskipun moodnya sedikit hancur karena mengingat kejadian itu terus. Ia juga melewati jam istirahat dengan malas mengikuti Anya dan dkk kecuali Raksa yang tetap di kelas.

"Anak anak hari ini ada tugas kelompok sejarah dari bapak. Sebelum itu tugasnya bapak meminta kalian untuk mencari salah satu sejarah apa saja yang ada di indonesia. Kalian ringkas dan buat kesimpulan sebagus mungkin lalu diketik dan diprint. Tenggatnya besok ya, kalian kerjakan sore hari ini"

"Nama-nama kelompoknya bapak tulis sebentar" Ucap Pak Rusli lalu mengambil spidol di mejanya. Dan menuliskan nama-nama kelompok di depan sedari disebutkan.

"Kelompok 1 : Anya, Mayyesha, Marendra, Bagaskara, Andika

Nama-nama yang disebutkan tampak sumbringah, Anya yang senang sekelompok dengan May namun sedih tidak dengan Jhordie. May yang tak suka karena harus dengan Raksa. Bagas, Raksa dan Dika pun senang karena sekelompok sampai sampai ketiganya saling melakukan tos.

" Kelompok 2 : Vania, Reonald, Jhordie, Rian

Jhordie tampak memelas karena tak sekelompok dengan pacarnya namun ia sedikit senang karena ada Reon.

"Kelompok 3 :...

"Kelompok 4 :...

Setelah selesai menyebutkan nama-nama kelompok Pak Rusli kembali menaruh spidolnya dan mengalihkan pandangan kepada para murid.

" Nama-nama kelompoknya bisa kalian lihat. Besok harus sudah selesai karena nilai kelompok ini mempengaruhi nilai untuk lulus nantinya. Mengerti?"

"Baik pak" Jawab semua murid.

"Yasudah sekian dari bapak terimakasih. Selamat beristirahat"

______________________________________

MAYHRV

MAYSAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang