Episode 05 ° Perkara

53 8 0
                                    

Happy Reading🌼
Jangan lupa sebelum ke part selanjutnya tinggalkan Vote dan Comment Kalian
_____________________________________

(!) Keesokan harinya

"Mana baju gue?" Tanya Raksa menghampiri May dan Anya yang tengah bersenda ria. Raksa dikuti ke empat temannya dibelakang, padahal bisa saja mereka duduk ditempat duduk mereka karena sekelas. Tetapi mereka malah mengekori Raksa.

May menepuk jidatnya, "Gue lupa sorry" Ucapnya singkat lalu kembali menatap Anya. Namun Anya malah fokus dengan tatapan dingin Raksa yang membuatnya sedikit merinding.

"Ikut gue!"

Raksa menarik lengan May lalu mengajaknya keluar namun tak lama May menepis tangan Raksa dengan tenaganya. "Besok gue kasih, lo tau kalo lupa itu gak inget kan!!" Sahut May lantang membuat Raksa menatap penuh kebencian ke arahnya.

May menatap Raksa dengan tatapan yang sama, "Apa perlu sekarang, kita ke koperasi gue beliin baju seragam biar lo diem!" Ucapnya yang membuat semua murid dikelas menatap tak percaya, mereka pikir May tidak akan melawan seorang Araksa lagi, ternyata ia masih tidak tau bagaimana Raksa.

"Gue punya duit, ayo kalo lo gak sabar" Raksa menyunggingkan senyum miring andalannya, "Gw gak butuh duit lo, gue cuma mau baju gue balik sekarang!" Seru Raksa penuh penekanan membuat May sedikit kaget dengan nada tajam Raksa yang terbilang menakutkan.

May mendengus kesal, "PERKARA BAJU SERAGAM AJA LO MARAH! CEWEK PMS KAYANYA KALAH SAMA LO" Lagi lagi May menjawab tanpa rasa takut sepertinya Raksa tidak perlu memberikan belas kasihan kepada perempuan yang satu ini. "Pfftt" Bagas tertawa ia langsung diberi senggolan dan peringatan teman-temannya.

BUGH

Raksa membanting tas nya keras membuat semua pasang mata terkejut. "Cewe sialan. Gue gamau tau hari ini baju gue harus dibalikin. NGERTI!!" Tegas Raksa dengan amarah meluak.

May sedikit merasa takut melihat Raksa yang membanting keras tasnya yang menyisakan suara keras akibat bantingannya itu. "Sa udah, lo apa-apaan sih. dia cewek inget?!" Reon berusaha menahan Raksa tatapan matanya terlihat seperti ingin membunuh Gadis yang sedikit gemetar di depannya, Raksa tak suka suruhannya atau peringatannya tak dilaksanakan.

"Gak ada cewe yang sebrengsek dia Yon" Ucap Raksa lalu keluar kelas meninggalkan tasnya yang terdampar di lantai.

Reon mendekatkan diri ke arah May yang masih shock. "May ikut gue bentar ya?" Ucap Reon lalu mengajaknya keluar kelas dan membawanya ke taman sekolah.

Keduanya duduk di bangku taman, "May please turutin permintaan Raksa, nanti sore lo bawa bajunya atau nanti pas pulang gue anterin lo"

"Kenapa sih perkara baju doang, Cowo brengsek sampe segitunya" Ujar May kesal.

Reon mengusap wajahnya, "Gue baru tau ternyata di baju seragam itu ada nama Raksa yang dibuat sama almarhumah ibunya. Makanya Raksa marah banget waktu lo bilang lupa gak bawa bajunya"

"Kemarin Raksa pikir baju yang kotor itu bukan baju dari ibunya ternyata dia salah pake, makanya dia gak segan segan suruh lo buat nyuci bajunya karena itu bukan dari ibunya. Dan semalem Raksa baru cerita sama gue ternyata baju yang lo bawa itu barang kenangan bundanya buat Raksa dan Raksa itu gak seburuk yang lo pikir May. Dia juga gak sebrengsek yang lo bilang"

May mendengarkan semua ucapan Reon dengan serius tetapi tetap saja apa yang dilakukan Raksa terlalu kasar. "Gue gak tau tentang itu" Ucap May sedikit merasa tidak enak karena ia tak tau kalo lelaki kasar itu seperti ini.

"Gapapa, yang penting lo tau sekarang kan?" Ucap Reon tersenyum ia pikir May akan marah atau berkata kasar dan meluakkan emosi kepadanya ternyata ia bukan perempuan seperti itu. Sepertinya ia juga harus memberitahu Raksa bahwa May tidak seburuk apa yang Raksa pikir.

May mengangguk, "Tapi ah gak tau nama lo, tapi tuh cowo juga salah lah, masa sikapnya kayagitu sama perempuan. Dia pikir perempuan gak punya hati ya pasti ada siapa yang gak takut kalo dibentak atau dilempar seragam terus tas kayagitu!!"

Reon tersenyum melihat May yang seperti itu, "Gue atas teman baiknya Raksa. Minta maaf okey" Ujar Reon berusaha meredakan May

"Gak butuh maaf lo, Butuh maaf tuh cowo"

"Ckck iyaa tar gue bilang Raksa biar suruh minta maaf sama lo, gak yakin sih gue juga. Bisa jadi dihajar dulu baru nurut tuh anak"

Raksa adalah orang yang susah untuk mengucapkan maaf. Reon tau betul itu

"Gue Reon, gue tau lo mau manggil nama gue tapi gak tau kan. Padahal sekelas" Ucap Reon yang langsung diberikan senyuman canggung May.

"Nanti mau gue anter pulang biar bisa bawa baju Raksa??" Tanya Reon menunggu jawaban gadis di sampingnya. "Gak usah, gue bisa pulang sendiri kok, suruh bilang temen lo aja tunggu gue. Lagipula rumah gue gak jauh-jauh banget dari sekolah. Mau kan tuh cowo nunggu, orang ngeselin kaya dia mana mungkin mau soalnya"

Reon tertawa, "Mau kok, santai oke, tar Raksa tunggu di warkop Mang Bambang tau kan lo?" Tanyanya yang langsung diberi anggukan May.

_____________________________________

MAYHRV

MAYSAKAWhere stories live. Discover now