Episode 08 ° Gramedia

52 7 0
                                    

Happy Reading🌼

Jangan lupa sebelum ke part selanjutnya tinggalkan Vote dan Comment Kalian
_____________________________________

May memasuki sekolahnya dengan tatapan wajah kebingungan karena saat sampai disana ia menjadi pusat perhatian. Apakah karena kejadian di Warkop kemarin jadi ada berita atau rumor yang tidak jelas karena disana banyak murid SMA Derlangga yang melihat pertengkaran Raksa dan Lia.

"Mayy" Panggil Anya yang sudah datang lebih awal di kelas. Saat May bergerak masuk ke kelas pun Siswi disana menatapnya penuh kebencian, ternyata hanya berpelukan dengan Raksa bisa membuatnya di beri sorot mata kebencian, seluruh murid perempuan disini.

May mendudukkan diri di sebelah Anya. Sahabatnya pun memandang ke sekeliling bingung karena banyak yang berbisik-bisik sambil menatap ke arah May.

"Lo gak buat masalah apa apa kan kemarin?" Tanya Anya mulai penasaran dan berusaha menginterogasi sahabatnya itu.

May menggidikkan bahu, "Masalah? Gak tuh" Jawabnya. Alis Anya kembali berkerut, "Boong ya lo!" Anya masih tak berpaling kemanapun dan fokus menatap sahabatnya dengan wajah penuh kecurigaan.

"Apaan sih Nya orang gak ada apa-apa" Jawab May bohong karena jika Anya tau ia berpelukan dengan Raksa bisa saja sekolah ini roboh karena teriakan Anya yang membuat siapapun kaget mendengarnya.

Anya mendengus, "Aneh aja pada gosipin lo" Ujarnya dengan suara tak santai. May hanya membalas dengan cengiran lalu mengambil bukunya untuk mencoret-coret tidak jelas sambil menunggu bel masuk.

Anggota Alander baru saja datang lalu mereka mendudukkan diri ke tempat duduk masing-masing. Tak lama setelah itu akhirnya bel masuk pelajaran pertama hari ini ada Sosiologi.

***

"WIHH selasai juga pelajaran sosios sonaice" Sahut Bagas sambil memonyongkan bibirnya "ke kantin gak brother?" Tanya Bagas kemudian meregangkan tubuhnya karena pelajaran telah usai.

Dika merangkul Bagas, "Skuyy laper nih" Ucapnya sambil mengumbar senyuman manisnya.

Reon menyapa May yang tengah berbalik untuk memasukkan buku-bukunya. "Pagi May" Sapa Reon yang langsung diberi senyuman oleh gadis itu. "Pagi" Balas May lalu kembali fokus dengan Anya yang terkejut melihat keduanya yang bertegur sapa apalagi para anggota Alander.

"Lo deket sama May? Kok bisa" Tanya Bagas tak menyangka, lalu mendekatkan diri ke arah Reon.

Reon menaikkan alisnya, "Sapa doang ya tuhan, heboh bener lo" Seru Reon menoyor kepala Bagas dengan tawanya.

"Sa, bergerak maju Sa. Reon semakin di depan" Senggol Dika kepada Raksa yang terlihat tidak peduli.

Bagas ikut meledek, "Tau lo sa cuek bener jadi cowo" Tambahnya membuat Raksa menatap sinis ke arahnya.

Jhordie pun ikut menyahuti, "Waktu di Gramedia, May jatoh aja dicuekin anjir, Tuh orang bukan manusia pasti" Timpal Jhordie diikuti ledekan dan tawaan teman-temannya kepada Raksa.

"Maksud lo Jor" Seru May kemudian mendekati Jhordie diikuti Anya. Semua tawa di wajah anggota Alander memudar ketika mendengar ucapan May yang terbilang tak santai.

Jhordie mengernyit bingung, "Raksa nabrak lo waktu di Gramedia" Jelasnya yang membuat May menatap tak percaya ke arah Raksa.

May mengingat kembali ucapan Arka yang kemarin menjelaskan mengapa May merasa sesak saat menabrak seseorang. Dan hari ini ia terkejut karena orang yang ia tabrak ternyata adalah Raksa.

Bagaimana mungkin keduanya memiliki hubungan terlebih lagi May baru mengenalnya sejak hari pertama di kantin. Cowok dingin dan terbilang kasar itu, pernah memiliki hubungan dengannya. Aneh benar benar aneh

Mana mungkin May pernah menghapus ingatannya mengenai Raksa kecuali ia menyuruh Arka. Dan tak pernah terlintas di pikirannya kalau Raksa adalah orang yang memiliki hubungan khusus dengannya. Jikalau memang benar Raksa adanya, tetap saja mana mungkin Arka mau menghapus ingatan adiknya karena tau ia akan demam selama seminggu.

Bahkan setiap kali May mencoba agar dihapus ingatannya oleh Arka. Ia malah memarahi May dan tak mau berkomunikasi lagi, ia juga pernah memberi peringatan agar May tidak pernah mengungkit permintaan itu lagi. Jadi sebenarnya ada apa dengannya saat itu, jika memang ia hanya terkejut saat tertabrak Raksa tidak mungkin rasa sakit di dadanya sedasyat itu.

Banyak teori atau teka teki yang masuk dipikirannya. Di hari saat dirinya bertabrakan dengan Raksa juga adalah hari pertama ia di Jakarta. Kenapa ada hal yang sangat membingungkan seperti ini?!

Petikan jari terus berbunyi di depan wajah May yang menatap kosong dengan pikiran penuh dikepalanya.

"May lo kenapa!" Anya memukul Bahu sahabatnya, hal itu mampu membuatnya tersadar. "Nggak!" Jawab May cepat yang langsung diberi tatapan heran anggota Alander dan Anya begitupun Raksa, ia fokus menatap May yang terbilang aneh hari ini.

"Sa ikut gue!" Sentak May, lagi lagi membuat mereka bingung dengan tingkah anehnya.

Raksa menyatukan alisnya menatap Gadis yang terlihat sorot mata kemarahan. "IKUT GUE!" Teriak May yang sudah berjalan lebih dulu namun Raksa malah tak menuruti perintahnya.

Dengan kesal May menarik tangan Raksa. Namun dengan cepat Raksa melepasnya, may sendiri sadar tenaganya tidak sebanding dengan Raksa. "Gue bisa jalan sendiri" Ucap Raksa lalu mengikuti arah jalan Gadis itu membawanya.

Sedangkan Reon, Jhordie, Dika, Bagas dan Anya mematung di tempat masih heran dengan tingkah aneh May. Sebenarnya apa yang terjadi diantara keduanya bukannya masalah kemarin sudah selesai!.

_____________________________________

MAYHRV

MAYSAKAWhere stories live. Discover now