"Dia tidak akan menyakiti papamu, percayalah." Bisik Esme menenangkan Jillian.

"Baiklah, aku akan langsung mengatakan tujuanku datang kesini." Ucap Rosa pada Anson. Sebelum datang kesini, ia mendapatkan surat gugatan cerai dari pengadilan. Tujuannya datang ke rumah sakit adalah untuk melampiaskan kekesalannya pada Jillian. Namun, Rosa justru mendapatkan informasi jika Anson sudah sadar serta di pindahkan ke ruang rawat inap. "Surat gugatan cerai darimu sudah kuterima."

"Lalu?" Tanya Anson kepada Rosa.

"Aku akan menyetujuinya, tapi aku memiliki syarat." Tidak ada cara lain untuk mencegah perceraian tersebut. Kedoknya sudah terbongkar, kepercayaan Anson padanya telah menguap, tidak ada yang bisa ia lakukan selain menyetujui perceraian tersebut.

"Ada dan tidaknya syarat darimu, kita tetap akan bercerai. Namun, aku ingin mendengarkan syaratmu. Silahkan." Ujar Anson dengan tenang. Ia yakin, syarat dari Rosa tidaklah masuk akal.

"Aku meminta hak harta bersama selama kita menikah, dan kau harus menyetujui permintaanku tersebut." Rosa berharap Anson menyetujuinya karena ia sudah mengalah untuk menyetujui perceraian tersebut.

Anson menaikkan sudut bibirnya, merasa lucu atas syarat yang di katakan Rosa. "Harta bersama kau bilang? Sebenarnya kau memahami arti harta bersama tidak?" Cemooh Anson. "Apa selama menikah kau menghasilkan uang? Kau dan anakmu justru menghabiskan uangku selama ini. Hartaku, kudapat dengan jerih payahku sendiri. Sekarang dengan tidak tahu malu, kau menuntut hartaku?"
Ucap Anson yang tidak habis pikir dengan Rosa, selain gila harta ternyata Rosa juga tidak mempunyai akal.

"Aku tidak meminta setengah bahkan semua hartamu, kenapa kau susah sekali di ajak berunding?" Ketus Rosa.

"Bahkan selembar uang pun aku tidak akan memberikannya padamu." Anson tidak lagi berbaik hati pada Rosa, sudah cukup kebaikan yang ia berikan selama ini, ia sudah muak berurusan lagi dengan Rosa dan anaknya.

"Kau!" Rosa menaikkan telunjuknya ke arah Anson, terlihat kesal karena Anson tidak begitu saja menuruti permintaannya. "Kalau begitu, aku tidak akan menyetujui perceraian kita!"

"Setuju atau tidak setuju, dengan atau tanpa syarat darimu, aku pastikan kita akan bercerai!" Lagi pula bukti yang ia serahkan ke pengadilan cukup kuat. "Jika kau tidak mempersulit perceraian kita, aku akan membawa kasus perselingkuhanmu ke jalur hukum! Kurasa, beberapa bulan mendekam di penjara akan membuatmu berpikir ulang."

Rosa mendelik ke arah Anson, tentu saja ia tidak mau di penjara. Rosa berdehem, tidak ingin ketakutannya di ketahui oleh Anson. "Kau akan menyesal jika tidak mengabulkan permintaanku."
Setelah mengucapkan hal tersebut, Rosa bangkit dan mendorong kursi dengan kasar, kemudian keluar dari ruangan tersebut.

Anson tidak menghiraukan gertakan Rosa, ia yakin Rosa tidak akan berbuat macam-macam setelah ini.

"Mama tirimu sakit jiwa." Bisik Esme setelah mencuri dengar obrolan barusan. Seharusnya Rosa merasa beruntung mendapatkan suami yang bertanggung jawab seperti kakak iparnya, apalagi memiliki anak seperti Jillian yang berhati murni.

"Memang." Jillian terkekeh geli, Rosa memang terlihat seperti orang yang kehilangan akal jika berkaitan dengan harta.

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Second Life Changes EverythingМесто, где живут истории. Откройте их для себя