24. Baju Pengantin?

74 16 3
                                    




Mungkin kamu sebentar lagi akan hilang dari hatiku, tapi aku tidak melupakan bahwa kita pernah bersama.

Maghfirah Putri Almeera

_____

"Mas-nya bisa ikut saya!" Ucap dokter itu, lalu Irwan pun mengangguk dan mulai mengikuti dokter itu.

Setelah Irwan duduk, dokter itupun menjelaskan tentang bagaimana keadaan Fira juga hal apa yang membuat Fira tak sadarkan diri itu.

"Istri mas-nya mengalami alergi udang, beberapa hari aja akan sembuh nanti saya berikan resep untuk itu," ucap dokter itu sambil menuliskan resep obat.

"Udang?" Gumam Irwan.

"Apa mas-nya tidak tau sebelumnya istrinya alergi udang?" Tanya dokter itu.

"Di-dia bel-" ucap Irwan terhenti saat dokter itu menyuruh dirinya segera menebus obat itu.

Irwan pun keluar dan langsung membelikan obat untuk Fira.
"Ini pasti mamah," gumamnya laku menelpon mamahnya.

"Mah, pagi tadi makanannya ada udangnya yah?" Tanya Irwan lewat telepon.

"Iya ada udangnya kenapa nak?" Tanya sang mama.

"Fira alergi udang, dan sekarang di rumah sakit," jelas Irwan lalu membeli obat ke apotek terdekat untuk Fira.

Syahra pun datang dan melihat keadaan sang anak.
"Umi apa sih, Fira baik-baik aja," ucap Fira terasa malu saat uminya datang dan seperti memanjakannya.

Syahra terus-menerus mengelus kepala sang anak gadis itu, Fira malu karena ada Irwan di sana, dirinya seperti bayi saja di elus-elus kepalanya.

Tak lama mamahnya Irwan pun datang, wanita paruh baya itu terlihat sangat khawatir.
"Ya Allah, Fira maafin tante ya! Tante gak tau kamu alergi udang," khawatir Farah.

Fira hanya mengangguk lalu tersenyum, "Gak papa tante, Fira sekarang baik-baik aja kok, udah sehat nih," ucapnya lalu membuat Farah tersenyum.

"Tante takut banget tau," Farah pun mengelus-elus kepala Fira, Wajah Fira sudah memerah menahan malu karena dirinya yang hanya sakit begitu saja sudah diperlakukan seperti itu.

"Fira mau pulang," pintanya sambil pelan-pelan bangun dari brankar dan sekarang posisinya Fira sedang duduk di atas brankar itu.

"Yaudah biar Irwan antar!" Ucap Irwan.

"Nah bagus," puji Farah, lalu mengelus punggung sang anak.

Irwan pun membawakan kursi roda untuk Fira, Fira hanya mengerutkan keningnya dan menatap kesal ke arah Irwan.

"Fira bisa jalan sendiri, gak usah pakai ini Wan!" Ketusnya.

"Gak boleh, harus nurut!" Titah Irwan.

"Nah iya harus nurut!" balas Syahra, lalu membantu Fira turun dari brankar dan duduk di kursi roda itu.

Irwan mendorong kursi roda itu, orang-orang yang mereka lewati itu tak berhenti menatap Fira juga Irwan.

Fira sekarang malu, dirinya sudah tidak apa-apa, tapi malah Irwan memaksanya untuk duduk di kursi roda itu.

Setelah mengantarkan Fira dan juga Syahra ke rumah, Irwan pun memberikan obat yang dia beli tadi ke Syahra serta menjelaskan aturan pakainya.

Irwan pun berpamitan untuk segera pulang, tak lupa ia sempat membisikan sesuatu ke telinga Fira. Fira yang mendengar bisikan itu membuat bulu kuduknya berdiri dan juga wajahnya yang hanya datar.

FIRA (Revisi)Where stories live. Discover now