11. Tidak sengaja

61 17 6
                                    




Aku bisa saja menunggu berapa lama, tapi apakah kamu akan memastikan bahwa penantian aku ini tidak akan sia-sia.

Maghfirah Putri Almeera

_____

"Fira Please!" Angga mengiringi langkah Fira lagi dan menarik tangan Fira, Fira pun dengan cepat melepaskan genggaman tangan Angga.

"Perusahaan mami aku Ra, pengen direbut jadi aku ke Semarang lagi, dan aku gak ngabarin kamu biar aku fokus sama perusahaan mami," jelas Angga, Fira pun hanya mendengarkan.
"Jangan gini lagi ya, maaf!" Sambung Angga.

"Kamu udah dua kali ninggalin aku kayak gini, sedikit pun kamu gak ada beri kabar, apa aku gak penting?" Ucap Fira sambil meneteskan air matanya.

"Bukan gitu, yaudah aku minta maaf. Lain kali aku bilang dan aku akan ngabarin, Maafin aku!" Angga menangkup kedua tangannya.

"Iya," hanya satu kata itu yang Fira ucapkan lalu meninggalkan Angga di sana, Angga pun menuju ruangan dosen dan mengumpulkan satu tugas yang ia selesaikan malam tadi, karena dia banyak ketinggalan pelajaran.

_____

"Jalan yuk!" Ajak Amira saat berada di dalam rumah Fira.

"Males ah, gak ada baju." Kata Fira, Amira pun membuka lebar-lebar lemari baju milik Fira.

Kebiasaan cewek nih, kalau mau jalan suka bilang gak ada baju. Padahal dalam lemari bertumpuk-tumpuk.

"Kamu bilang gak ada baju? Ini apa Fira, satu lemari penuh!" Kata Amira sambil memilihkan baju untuk Fira, Fira pun hanya diam.

Setelah menemukan baju yang pas untuk Fira kenakan, Amira pun memberikannya kepada Fira dan menyuruh Fira untuk segera lekas mengganti pakaian dan berangkat jalan bersama.

Amira pun berjalan-jalan santai dengan Fira.
"Aku beli boba dulu ya," pamit Fira dan meninggalkan Amira. Amira pun duduk sembari menunggu Fira datang.

"Boba-nya dua ya pak," kata Fira memesan boba itu, satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Amira.

"Pak boba-nya satu ya," kata lelaki yang baru saja datang.

"Angga? Kamu di sini?" Angga pun tersenyum merekah saat melihat Fira yang menunggu boba juga.

"Sama siapa?" Tanya Fira.

Angga pun menyuruh Fira duduk di bangku tunggu itu, lalu mereka berbicara.
"Aku sendiri ke sini, oh ya aku mau bilang serius sama kamu, tapi bukan di sini!"

"Di mana?" Fira bingung hal serius apa yang akan dibicarakan oleh Angga.

"Ini boba-nya," bapak itu menyerahkan tiga gelas boba, lalu Fira ingin mengantarkan satu boba ke Amira, lalu ikut dengan Angga.

"Kok kamu ninggalin aku Ra?" Wajah Amira sangat terlihat sendu saat Fira minta izin untuk meninggalkan dirinya di taman itu.

"Ada hal penting, bentar nanti aku balik ke sini lagi. Kalau kamu mau pulang chat aku ya," kata Fira sambil menepuk pundaknya Amira, lalu ikut dengan Angga.

Angga mengajak Fira ke atas rooftop sebuah cafe.
"Fira, aku berniat untuk melamar kamu, nanti aku datang sama mama aku, kamu tunggu ya. Aku benar-benar kali ini, aku pengen hubungan kita jelas Ra," ucap Angga sambil menatap wajah Fira. Fira hanya menunduk, betapa senangnya hatinya setelah mendengar perkataan Angga barusan.

Amira pun mengirimkan pesan kepada Fira, bahwa dirinya pulang duluan dari taman itu. Fira pun diantar pulang oleh Angga.

"Tunggu aku ya," Kata Angga, Fira pun mengangguk dan turun dari mobilnya Angga.

FIRA (Revisi)Where stories live. Discover now