15. Kabar Menyakitkan

81 17 14
                                    


Hal yang menyakitkan adalah mendengar kabar buruk tentang orang yang sangat kita sayang.

Maghfirah Putri Almeera

_____

Fira dan juga ustadzah Erna sedang berada di mushola bersama dengan para santriwati yang ingin menyetor hafalannya.

"Ning Fira, ana nyetor hafalan sama Ning ya."

"Ana juga Ning."

"Ning ana mau setor tiga puluh ayat."

Hampir sepuluh santriwati bergerombol menghampiri tempat duduk Fira.
"Yaudah satu-satu ya sabar," lerai Fira dengan lemah lembut.

Para santriwati itupun duduk berbaris satu persatu maju dan menyetor hafalannya.
"Selanjutnya," ucap Fira setelah satu santriwati yang menyelesaikan setorannya.

Dua puluh menit sudah Fira berada di sana, yang awalnya hanya tiga puluh santriwati yang pengen nyetor, malah tambah banyak karena bagi mereka bertemu dengan Ning Fira sangat susah apalagi ditambah dengan Ning Fira yang sibuk kuliah tiap harinya tidak ada waktu untuk ke asrama mereka.

Walaupun hanya menghapal tiga ayat, tidak masalah bagi santriwati itu. Yang terpenting dirinya bisa duduk bersama dengan Ning Fira.

_____

"Aku nelpon Fira aja deh," gumam Angga dan meraih ponselnya yang ada di dalam saku jaketnya.

Setelah mengambil, ia pun mencari nomor telepon Fira.
"Nah ini dia...." Angga pun tersenyum merekah saat ia melihat nomor telepon Fira, ia pun hendak menekan tombol panggil akan tetapi handphone nya terjatuh.

"Aduh pakai jatuh segala lagi," tangan Angga pun meraba-raba handphone nya yang jatuh, sembari matanya yang masih fokus mengemudi mobil.

Merasa kesal tidak menemukan ia pun melihat ke arah bawah, dan di sana sangat gelap. Karena sudah malam hari Angga belum juga sampai ke Semarang. Karena Angga sempat mampir beberapa kali di cafe dan juga mesjid untuk shalat.

Angga pun terus meraba-raba berharap ponselnya ia temukan.
"Aaaaaa...." Teriaknya keras saat merasa mobilnya berputar-putar karena bertabrakan dengan sebuah truk besar.

Mobilnya pun terhunyung dan tertabrak sebuah pohon besar dekat jurang. Pintu mobil Angga pun terbuka, hingga membuat Angga terjatuh dari mobilnya itu.

Mobilnya Angga sudah mengeluarkan asap, Angga juga sudah tak sadarkan diri di bawah sana.

Beberapa warga dan supir pun menghampiri mobil itu.
"Orangnya kemana?" Panik para supir itu ketika sudah melihat mobil itu tak ada pengemudinya.

Beberapa warga pun memperhatikan pintu mobil yang terbuka.
"Sepertinya pengemudinya jatuh ke jurang," ucap salah satu warga itu.

"Pelan-pelan kita turun," beberapa warga itupun antusias membantu, polisi pun sudah datang dan mengevakuasi mobil Angga dan menyimpan baik handphone serta barang penting milik Angga.

Degh
Jantung Fira rasanya berdegup kencang, napasnya terasa tidak teratur.
"Kok perasaan aku gak enak," gumamnya lalu mengelus dadanya pelan.

"Ning kenapa?" Tanya beberapa santriwati itu.

"Gak papa, lanjutin hafalannya."

Para santriwati itupun kembali melanjutkan hafalannya. Fira pun minum air hangat yang ada di sampingnya, dadanya terasa sesak dan ia bernapas tidak teratur.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang