18. Camping

75 19 10
                                    



Dua buah bus sudah berada di halaman kampus itu, semua mahasiswa-mahasiswi itupun menaiki bus dengan membawa barang-barangnya.
"Jagain adik gue, nih bawain!" Ucap Zayyan sambil memberikan tas milik Fira ke Irwan. Irwan pun hanya mengangguk lalu masuk ke dalam bus.

Setelah semuanya selesai dan tidak ada yang ketinggalan bus itu pun mulai meninggalkan halaman kampus, dan menuju tempat yang di mana sudah ditentukan untuk camping.

Hampir dua jam perjalanan mereka pun sampai ke tempat tujuan. Irwan sebagai panitia pun menyuruh peserta camping itu berbaris.

Irwan membagikan nama-nama yang akan satu tenda di bagian perempuan, sedangkan Haris membagikan nama-nama yang akan satu tenda di bagian laki-laki.

"Tenda bagian satu di sebelah sana," Irwan menunjuk ke arah patok yang sudah ada di sana sebagai batas tenda bagian satu. "Terdiri enam orang yaitu Amira, Fira, Putri, Rahayu, Anisa juga Maily," ucapnya.

"Tenda dua yaitu, Fenita, Arumi, Winda, Laila, Febri dan juga Dea," ucapnya terus membaca daftar nama satu tenda itu sampai selesai.

"Sekelompok sama Fira?" Gerutu Maily sambil menatap Anisa.

"Bisa diganti gak yah?" Ucap Anisa.

"Bentar!"

Setelah Irwan selesai membacakan nama-nama satu tenda, Irwan pun berjalan menuju ke arah kumpulan panitia lainnya.

"Irwan," panggil Maily, Irwan pun terhenti langkahnya dan Maily langsung menghampiri Irwan.

"Bisa gak gue dan Anisa gak satu kelompok sama Fira hehe," cengirnya.

Irwan menggeleng, "Gak bisa!" Ucap Irwan lalu berjalan meninggalkan Maily.

"Ih Nyebelin, gue gak terima!" Ucapnya sambil menghentakkan kakinya.

"Eh dua centil," panggil Amira.

Maily dan Anisa pun menoleh ke arah Amira.
"Bantuin kek ini malah kecentilan sama sepupu gue," gerutu Amira.

"Dih ngapain bantuin gue males ada dia!" Tunjuk Maily ke arah Fira.

"Yaudah lo malam tidur noh di tengah hutan, gak usah mengharapkan tidur di tenda ini!" Tegas Amira lalu kembali membantu Fira dan juga yang lainnya mendirikan tenda.

"Mai, kalo ada harimau gimana? Yaudah yuk kita bantuin," Anisa menarik-narik tangan Maily dan menuju tempat tenda mereka yang akan didirikan.

"Mir, gue bantu yah!" Anisa pun ikut membantu sedangkan Maily berdiri dengan kedua tangan yang dilipatnya di dada.

"Gue salut ya sama lo Nis, walaupun lo jadi babu-nya Maily, lo tetap baik mau bantuin," ucap Amira, Anisa pun hanya tersenyum sedangkan Maily sudah terlihat menahan amarahnya.

"Siapa bilang gue gak bisa bantuin!" Maily pun membantu mendirikan tenda itu. Dengan gerasah-gerusuh Maily mendirikan tenda itu.

"Haduh, kalau gak bisa gak usah! Tuh kan roboh lagi," omel Amira.

"Syukur aja gue bantu!"

"Lo bukan bantu Mail, tapi lo malah ngehancurin, udah minggir lo!" Tukas Amira lalu kembali ikut membantu mendirikan tenda.

"Jangan sebut Mail, nama gue Maily bukan Mail," ucap Maily tak terima dirinya disebut Mail.

"Kalau gitu Mai aja,, eh Mai bisa jadi Mayang, kan sama-sama May sebutannya, walau beda huruf," ledek Amira.

"Eh Mayang? Hohohoh hihihi...." Ucap Putri juga Rahayu yang merupakan anggota satu tenda itu.

"Hahahaha," Amira tertawa puas melihat wajah Maily yang penuh amarah.

FIRA (Revisi)Where stories live. Discover now