21. Melamar

86 15 4
                                    



Jangan menjauh, kalau sudah bertakdir pasti akan bersama.

Irwan Farizky Al-Ghifari

_____

"Maafin aku Ra, kamu duduk dulu ya tenang!" Ucap Irwan lemah lembut.

"Dia bilang gini Ra, dia nitip kamu ke aku...." Fira mendengarkan tapi matanya tidak mau menatap lawan bicaranya sekarang.

"Wan, gue titip Fira yah." Ucap Angga saat dirinya bersama Irwan.

Irwan pun mengerutkan keningnya lalu menepuk bahunya Angga, "Kenapa lagi sih? Lo mau kemana?" Tanya Irwan.

"Gue mau pergi jauh, gue gak bisa bahagiain dia apalagi jagain dia, gue yakin lo bisa jagain dia, dan juga lo yang terbaik buat dia," ucap Angga.

"Lo pergi-nya gak lama kan? Masa iya aku harus jagain Fira terus, dia kan orang yang kamu sayang," balas Irwan.

"Iya gue sayang sama dia, tapi gak mungkin lagi gue bisa bertemu apalagi bersama dengan dia," ucap Angga.

"Masalah perjodohan itu, aku masih pertimbangin, kalo lo serius sama dia lo lamar dia," tutur Angga dibalas gelengan oleh Angga.

"Gue yakin lo yang terbaik buat dia, jagain dia buat gue! Gue pergi Assalamualaikum," Angga menjauh dari Irwan dan pergi meninggalkan kampus itu.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah," balas Irwan.

Irwan menceritakan itu kepada Fira dengan sedetail-detailnya. Fira pun sudah menelungkup kan wajahnya di atas meja dengan lipatan tangannya.

"Ra, kamu udah janji jangan nangis," ucap Irwan.

Fira pun mengambil tisu yang ada di meja makan itu lalu menghapus air matanya, "Aku mau pulang!" Pintanya lalu Irwan pun berjalan lebih dulu menuju ke bawah, dan membayar semua makanan yang ia makan bersama Fira.

Irwan mengantarkan Fira sampai halaman rumahnya, Zhafran pun menyuruhnya untuk mampir sebentar, tapi Irwan menolak lembut.

"Nanti Irwan datang ke sini-nya lain kali ya Abi," ucapnya sambil menyalami punggung tangan Zhafran.

Zhafran pun tersenyum lalu Irwan kembali masuk ke dalam mobilnya, sedangkan Fira gadis itu sudah menggeluyur masuk ke dalam rumah.

_____

Beberapa hari setelah mengantarkan Fira ke rumah waktu itu, Irwan pun datang bersama dengan keluarganya di sana juga ada Amira sama Maurin.

"Umi kenapa sih di suruh makeup gini? Biasanya juga pakai gamis terus bedak tipis aja," risih Fira saat uminya mendandaninya.

"Udah nanti kamu juga liat," ucap Syahra.

Syahra pun selesai mendandani Fira, Fira pun di ajak turun oleh Syahra dan menemuinya Abinya juga sudah berada di ruang tamu itu bersama dengan Zayyan serta keluarga Irwan.

Fira berjalan dengan anggun dan juga kepalanya sedikit menunduk.
"Cantik banget," gumam Amira kagum terhadap Fira.

Fira pun melihat dan matanya tertuju pada objek yang sering ia kenal yaitu Irwan, Irwan hanya menunduk tak berani menatap kecantikan Fira.

Fira pun di suruh uminya duduk di samping Irwan, karena hanya bangku itu yang kosong, tak lama beberapa santriwati pun menyuguhkan makanan juga minuman di ruangan tamu itu.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang