Bolehkah Bertindak Egois?

25 8 0
                                    

Sebagian dari kalian, pasti selalu mengkhawatirkan perasaan orang lain tanpa memerhatikan perasaan diri kalian sendiri sendiri. Mungkin kamu berpikir bahwa orang tersebut akan terluka jika kamu melakukannya. Maka kerap kali kamu berhati-hati untuk menjaga perasaan orang itu, dan seminim mungkin melakukan interaksi yang berlebihan karena kamu takut kelepasan dalam berbicara serta bertindak.

Lucunya, kamu mengorbankan banyak hal untuk tetap membuat mereka merasa lebih baik. Waktumu, perasaanmu, dan dirimu sendiri.

Menjaga perasaan orang lain itu penting, tapi bukankah kamu tengah menyiksa dirimu sendiri dengan mengabaikan perasaanmu itu?

Temanmu tengah malam menghubungimu, kalian berbicara melalui sambungan telepon selama satu jam. Kamu yang kala itu terbangun dari tidur, harus menanggapi apa yang temanmu ceritakan dengan memerhatikan setiap kalimat yang keluar dari mulutmu demi menjaga perasaan temanmu.

Tentu itu hal baik, memiliki dan dimiliki, memercayai dan dipercaya, mengandalkan dan diandalkan. Tapi bagaimana jika posisimu saat ini terasa tidak menguntungkan? Bagaimana jika nyatanya kamu telah bertindak berlebihan dalam mengabaikan kebutuhan dan keinginanmu sendiri?

Menjadi egois ketika dirimu benar-benar kehilangan kesempatan untuk memprioritaskan kebutuhan dan keinginanmu sendiri itu adalah hal yang wajar. Bukannya kamu tidak peduli dengan temanmu, atau tidak peduli dengan pekerjaanmu, kamu hanya perlu ruang dan waktu untuk memerhatikan dirimu (juga).

Selama ini, kamu tidak pernah merugikan orang lain, tidak mengganggu kehidupan orang lain, sudah menjadi pendengar yang baik, dan membagikan waktumu dengan orang lain. Lalu, kenapa tidak sekali saja kamu mencoba untuk memberikan waktumu untuk dirimu sendiri?

Ketika kamu berpikir bahwa masalah temanmu jauh lebih sulit, kamu bisa membantunya, tapi kamu juga tidak bisa mengabaikan masalahmu hanya karena masalah temanmu terlihat lebih rumit. Ini seolah kamu menuangkan air dingin dengan tangan kanan ke tangan temanmu yang tersiram kuah sup panas disaat tangan kirimu terluka karena sayatan pisau tajam.

Kamu tidak bisa menilai masalah siapa yang jauh lebih sulit, karena kamu tidak bisa membandingkan kesulitan itu. Mungkin jika masalah temanmu ada padamu, kamu akan berusaha untuk diam saja.

Cobalah untuk mengerti dirimu sendiri dari hal terkecil. Menolak jika kau memang tidak bisa itu adalah hal yang wajar. Jangan bertindak seolah dirimu tidak penting.

Menolong dan ditolong adalah hal yang diperlukan ketika kamu hidup. Jika kamu hidup hanya dengan menolong, maka orang pertama yang harus kamu tolong ketika kesulitan adalah dirimu sendiri jika memang kamu sulit meminta pertolongan.

Tidak apa-apa, percayalah, kamu bukan satu-satunya yang harus terus mengulurkan tangan pada temanmu.  Bertindak egoislah sedikit ketika kamu sadar bahwa selama ini kamu telah mengabaikan dirimu dan perasaanmu sendiri.

Kamu tidak perlu selalu terlihat kuat, oke? Hiduplah selayaknya manusia. 

love, Bita.

Segmen RemajaWhere stories live. Discover now