94. HATI YANG HANCUR

1.9K 232 88
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU SEBANYAK MUNGKIN

SELAMAT MEMBACA ❤

TERIMA KASIH 🥰

* * *

* * *

Geta menoleh ke arah pintu rumahnya yang dibuka. Ia sudah menunggu kedatangan mamanya sejak tadi dan sekarang Ilana pun berjalan panik menghampiri Geta. Memegang bahu putrinya tidak percaya.

"Kamu bohong kan, Geta? Kamu bohong kalau kakak kamu hilang?"

Geta menggeleng cepat. "Papa datang waktu itu ke sini buat cari Kak Ivar, mama ingat, kan?"

Ilana terdiam mendengarnya. Saat itu dia tidak begitu peduli karena Ilana berpikir mungkin saja Ivar memang tidak pulang dan tidak bertemu Gahan. Mungkin Ivar sedang pergi ke mana pun bersama teman-teman cowok itu. Bermain layaknya anak remaja laki-laki biasanya.

Tetapi mendengar Geta-putrinya meneleponnya tentang Ivar yang tidak juga ditemukan, baru perasaan khawatir itu tercipta.

"Tapi sampai sekarang Kak Ivar gak ada juga, Ma. Papa bilang di rumah, di biliar, bahkan di sekolah ... Kak Ivar sama sekali gak ada." Geta menjawabnya lagi. "Aku juga udah tanya ke teman sekolah Kak Ivar, dan mereka bilang kalau Kak Ivar memang gak masuk sekolah akhir-akhir ini."

Ilana pun berjalan cepat ke sofa, membuka isi tasnya untuk mencari ponsel. Dengan panik dan tangan gemetar, wanita itu mencari nomor ponsel Ivar. Ilana mencoba menelepon nomor anaknya.

Sekali, tapi tidak diangkat.

Dua kali, hasilnya sama saja.

Ketiga kali dan sampai seterusnya, Ivar bahkan sama sekali tidak bisa dihubungi.

"Kak, ayo dong angkat telepon Mama!" pinta Ilana berharap.

Geta duduk di samping mamanya dengan perasaan panik yang sama. Apalagi sekarang ia melihat mamanya masih mencoba menahan tangisan.

"Mama janji, Ivar boleh datang ke rumah ini. Ivar boleh ketemu Mama. Asalkan Ivar baik-baik aja." Ilana berbicara pada ponselnya yang terus memanggil nomor Ivar meskipun sama sekali tidak ada panggilan yang diangkat. "Ayo, angkat! Jangan bikin Mama khawatir!"

Pertahanan Ilana akhirnya hancur, Geta dapat melihat mamanya menangis sekarang. Membuat Geta langsung memeluk mamanya dengan erat. Mereka berdua menangis bersama.

"Di mana kakak kamu, Geta?" racau mamanya dengan terus berharap pada keajaiban. "Di mana dia sekarang? Apa Mama terlalu jahat sama Ivar? Apa Mama membuat dia tertekan?"

"Papa bilang, Kak Ivar terlibat pencurian uang sama teman-temannya di biliar. Uang itu hasil menang dari lawan judi papa.

"Papa udah tau tentang Kak Ivar, tapi Papa berusaha cari bukti kalau Kak Ivar memang benar-benar lakuin. Papa selalu coba kalah setiap judi walaupun papa yakin kalau dia itu sebenarnya menang.

"Memang banyak lawan papa yang udah kena. Tapi kali ini papa takut, Ma. Takut kalau lawan papa yang terakhir itu lebih kuat dari Kak Ivar dan teman-temannya. Papa juga takut kalau Kak Ivar sampai kenapa-kenapa karena gak semua orang bakal diam aja kalau uang mereka diambil."

Ilana memegang kepalanya, merasa kecewa kepada dirinya sendiri.

"Harusnya Mama berusaha ambil hak asuh Ivar buat Mama. Harusnya Ivar gak pernah hidup sama papa kamu. Dia gak akan berakhir lakukan itu semua kalau sama Mama. Mama akan pastikan kalau Ivar bisa hidup baik-baik aja."

Saat itu Ilana berpikir, dia tidak bisa untuk mengasuh dua anak sekaligus. Wanita itu tidak punya pilihan lain karena Ivar sendiri pun menerima untuk hidup bersama Gahan dengan kehidupan yang pria itu berikan sangat cukup. Sementara Geta, putrinya tentu tidak bisa kembali karena Geta lebih memilih bersama mamanya karena takut untuk terus bersama Gahan yang bisa saja melakukan perbuatan kasar kepada mereka.

Ilana memandang ponselnya lagi. Kembali teringat kata-kata terakhirnya yang mungkin saja membuat hati putranya itu hancur. Mungkin saja Ivar jadi memikirkan banyak hal untuk mengatakan yang sejujurnya kepada keluarga Kiran.

"Mama nggak akan pernah mau bertemu kamu lagi kalau kamu gak melakukan perintah Mama."

* * *

GIMANA CHAPTER INI MENURUT KAMU?

SEMOGA SUKA YAAA🥰

NEXT?

2K KOMENTAR YA BUAT NEXT

FOLLOW

INSTAGRAM
@erlitascorpio

TWITTER
@ScorpioErlita

TIKTOK
@erlitascorpio






MAHERJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang